Circumstances #8

710 56 11
                                    

" akhir nya sampe juga woi! Lima jam menempuh perjalanan, pantat gua kram ini anjing " gerutu jeongwoo saat telah keluar dari dalam mobil dengan terbungkuk bungkuk

" hamdeh, berisik lo! Bantu beresin nih barang barang nya, ngomong doang lo! " teriak junghwan dari bagasi mobil

" please... Oh baby... gua mau langsung tiduran boleh gasi? " ucap jeongwoo, junghwan pun melempar tas yang isi nya adalah semua pakaian milik jeongwoo, jeongwoo yang melihat itu pun lantas berlari

" yeuh! Bahaya lo jadi manusia! " teriak jeongwoo, junghwan pun menghiraukan jeongwoo dan melanjutkan pekerjaannya untuk membereskan barang yang lainnya

Begitu pun dengan yang lainnya ikut membantu menaruh barang barang mereka, sementara jeongwoo hanya duduk sambil memeluk tas nya agar tidak di lempar lagi oleh junghwan


Doyoung sedang membawa kompor kecil untuk di taruh di halaman belakang, karna memang niat nya, malam ini mereka akan langsung membuat barbeque.

" huft... sini gua bantu bawain " —

" eh? Gausah kak, gapapa. Aku bisa sendiri kok. Lagian dikit lagi ke halaman " balas doyoung

" yakin? Keberatan gitu juga lo " itu haruto yang menawarkan diri nya sendiri untuk membawakan kompor itu

" gapapa kok kak " akhir nya doyoung pun pergi meninggalkan haruto yang masih berdiam diri disana, hingga junkyu datang menghampiri haruto dan memangil nama nya

" kak... " haruto pun menoleh ke arah belakang tepat junkyu berdiri

" apa? "

" kita bakal tidur berdua dong? "

" nanya lo? "

" kalau kakak gamau, aku bisa tidur di lantai kok, asalkan ada alas aja "

" tidur berdua aja sama gua di kasur. Tapi kasih pembatas "

" oke? " final junkyu dengan sekarang ia yang ditinggal haruto berjalan ke arah halaman belakang dari villa itu.

Dihalaman belakang villa sudah ada junghwan, doyoung, dan juga jihoon, dan haruto yang baru saja tiba.

" nah to! Tolongin gua dong, ini kaga bisa di buka jing, macet! " teriak junghwan minta tolong saat haruto tiba

" dari tadi lo ngapain? Kan ada jihoon, badannya aja lebih gede dari pada gua " ucap haruto

" tadi gua udah mau bantu in junghwan kak, tapi dia nolak. " saut jihoon yang sedang membantu doyoung

" Ribet hidup lo hwan, kan ada jihoon. Udah hoon, tolongin gih sana " jihoon pun berjalan ke arah junghwan untuk menolong nya, sebenar nya junghwan sedikit merasa tersaingi kalau bersama jihoon.

" tchh... Sok iye bener si jihoon bejir, gua gaboleh kalah sama nih bocah! " batin junghwan

" napa coba? Sinis bener " batin jihoon, malah sama sama ngebatin.

" Doy " panggil haruto ke doyoung yang sedang memasang peralatan kompor nya dan menata bahan bahan makanan yang akan mereka pakai untuk makan nanti malam

Doyoung pun menoleh sedikit ke arah belakang untuk melihat ke arah haruto, " eh? Kenapa kak? " tanya doyoung yang kembali ke pandangan sebelum nya

" gapapa sih, ada yang perlu gua bantu in ga Doy? " doyoung pun sontak langsung mengeleng karna memang tidak ada yang perlu di bantu.

" gaada kak. Ga sama junkyu aja? " ucap doyoung, haruto pun mengeleng

" kenapa? Junkyu lagi ga ngapa ngapain ya? " ucap doyoung lagi

" Ga juga sih, tadi dia ngampirin gua buat nanya doang kamar gua sama dia di sebelah mana, itu aja sih, abis itu pergi lagi. Ke kamar kaya nya, lagi beres beres baju, mungkin? " ucap haruto, doyoung pun mengerucutkan kening nya

" mungkin? "

" hm? Iya. "

" Terus kakak sendiri gamau ngapa ngapa in gitu kak? "

" mau ngapain gua? Di depan udah di beresin semua, tinggal di belakang sini doang kan? Toh, elo aja gamau gua bantu in. "

" hehe, ya emang gaada yang perlu di bantu in kak, cuman ini doang "

" hah... yaudah lah, gua ke dalem ya Doy, duluan. "

Doyoung pun mengangguk dengan ucapan haruto, dan hanya menatap kepergian haruto yang begitu saja

" haha, Lo beruntung kyu bisa milikin cowo kaya kak Ruto. Lo beruntung. Ga kaya gua yang harus kerja malam, kyu. "


Hari sudah menunjukan pukul 7 malam dini hari. Setelah semua nya di persiapkan mereka langsung pergi ke kamar mereka masing masing dan mengistirahatkan badan mereka yang pegal pegal itu

Namun tidak dengan doyoung, dia sedang berada di ruang tengah sambil menonton tv, yang menjadi salah satu acara favorite nya saat ia menonton tv.

Doyoung tidak beristirahat, karna kepala nya pusing. Justru pala nya pusing lah ia harus istirahat, namun menurut nya lebih baik menyegarkan pikirannya dengan acara favorite nya, siapa tau beban yang ada di pikirannya menghilang. Karna sekarang adalah waktu nya ia bersenang senang dengan teman teman nya yang lain, termasuk kakak tingkat nya.

Doyoung benar benar pusing, pasal nya ia pergi ke villa tidak bicara kepada kedua orang tua nya dan pergi begitu saja tanpa berpamitan. Doyoung sudah pergi dari jam lima subuh, dan sepagi itu ia pergi kerumah Asahi dengan alasan agar tidak tertidur lagi kalau dirumah, karna takut tidak ada yang membangunkannya karna kedua orang tua nya pergi bekerja pada jam enam pagi.

" huh... kapan hidup gue bisa tenang? Gua pengen kaya temen temen gua yang cuman duduk santai dan Nerima hasil, bahkan kalau emang gua harus kerja, bukan ini pekerjaan yang gue mau. Kenapa harus gua? Gua udah kotor banget. " bicara doyoung kepada diri nya sendiri, beberapa kali doyoung memukul kepala nya sendiri dengan kencang

" Doy, Lo ga pantes hidup. Gua udah ga pantes buat siapa siapa didunia ini, gaakan ada orang yang mau nerima gua kalau gua udah sekotor dan seharam ini. Bahkan mamah sama ayah aja ga ngebiarin gua tenang sedikit. "

Lagi lagi doyoung memukul kepala nya, bahkan ia menampar pipi nya sendiri dengan begitu kencang hingga membuat bunyi yang begitu nyaring.

Air mata doyoung jatuh membasahi celana nya, ia sudah mencoba untuk menahannya namun air mata nya tetap memaksa untuk keluar.

" doyoung, Lo bego banget Doy! Bego banget elo Doy! Hiks hiks... "

" Doy? Lo kenapa? " —





Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang