Circumstances #24.

241 33 4
                                    

Junkyu merasa binggung sekarang, setelah ia tersadar dari masa kritis nya, seperti nya dirinya tertinggal begitu banyak hal hal. Seperti hal nya sekarang ini, junkyu merasa benar benar penasaran. Kenapa jihoon dan jeongwoo saat bersama nya malam itu, mereka membicarakan tentang doyoung dan haruto? Tidak hanya itu, jihoon dan jeongwoo membicarakan doyoung dan haruto dengan nada tidak senang. Atau merasa marah, junkyu tidak dapat menjangkau ekspresi jihoon dan jeongwoo saat berbicara, tetapi dirinya tau jika mereka berdua berbicara dengan nada tidak merasa senang. Hal itu menjadi pikiran tersendiri bagi junkyu.

Ingin sekali dirinya bertanya, ada apa dengan doyoung dan haruto? Tapi ia tidak ingin langsung bertanya begitu saja, ia ingin mencari tau sendiri. Tapi apa yang akan dirinya cari tau? Bahkan selama beberapa hari, bahkan lebih untuk itungan hari dirinya sama sekali tidak sadar kan diri di rumah sakit ini dan hanya terus terbaring.

"Duh, kok jadi kepikiran gini ya? Lagian apa yang di pikirin sih kyu? Udah lah, palingan cuman sebatas obrolan aja, iya kan?" Tidak bisa, junkyu tidak bisa membuang pikirannya itu. Obrolan jihoon dan jeongwoo semalam masih terus terpikirkan di benak nya, apalagi ini tentang haruto. Mau hal bahagia atau tidak bahagia, ia inggin tau. Karena ini menyangkut tentang suami nya itu.

"Ngapain lo diem aja? Jangan ngelamun, pingsan lagi baru tau rasa nya lo nanti." Ucapan haruto membuat junkyu kaget, dan spontan menoleh dan menatap ke arah haruto yang berada di sofa di dalam ruangan itu. Sambil memotong buah apel dengan kecil kecil, lalu di sajikan di atas mangkuk kecil dengan susu full cream.

"Apel nya enak ya kalau pakai susu? Kamu suka makan apel pakai susu?" Junkyu langsung mengalihkan ucapan haruto, dan bertanya tentang makanan kesukaan haruto itu.

Haruto menatap mangkuk kecil yang sedang ia pegang saat ini, dan siap menyantap nya. Apalagi susu itu dingin, akan menjadi sangat nikmat. Namun haruto malah mendiamkan junkyu tanpa menjawab apa pun dan hanya fokus untuk melanjutkan makanannya.

Junkyu berdiri dari tempat nya, dan berjalan ke arah haruto. Haruto yang melihat itu pun langsung berdiri untuk menolong junkyu. Namun sudah terlambat, junkyu sudah mencapai haruto si tempat duduk nya dan menatap suami nya itu. Haruto pun duduk kembali dengan di sebelah nya bersama dengan junkyu. Junkyu menatap haruto dan makannya itu secara bergantian tanpa berhenti sembari membuka senyuman manis nya.

"Pfft, ekhem. Ngapain disini? Ke kasur lo aja elah, gua lagi makan. Terus juga, fungsi lo duduk di sebelah gua ngapain deh?" Ucap haruto.

"Aku juga mau lihat kamu makan, kelihatannya enak. Kamu gamau nawarin aku, haru?" Haruto menggeleng kan kepala nya, dan menjauh dari junkyu beberapa langkah ke tepi sofa itu.

"Junkyu mendekat kembali dengan haruto, namun haruto semakin menjauh. Ibarat nya adalah semakin ku kejar, semakin kau jauh. Tak pernah letih, tuk dapatkan mu. Ah, rasa nya sudah basi sekali. Namun junkyu berdiri dan ingin kembali ke tempat nya, haruto menahan tangan junkyu dan menyuruh nya duduk kembali.

Haruto memotong buah apel yang masih utuh itu, dan menata nya kembali di salah satu mangkuk, begitu pun diisi dengan susu full cream itu. Haruto menatap junkyu dengan mata berbinar nya.

"Makan. Ga lo habisin, gua tinggal lo dirumah sakit." Ucap haruto, junkyu merasa senang karena ia di buatkan makanan oleh haruto. Meski pun simple, namun rasa nya begitu enak. Junkyu merasa senang jika haruto memberikan kehangatan untuk dirinya, meski hanya sekecil ini. Tapi ini lebih baik dari pada haruto memberikan ucapan ucapan tidak pantas untuk dirinya. Meski hanya sesaat, junkyu senang bahwa ternyata haruto bisa memberikan kehangatan seperti ini juga untuk dirinya dan membuatkan dirinya makanan kesukaan haruto dengan malu malu.

"Ditinggal juga gapapa, besok aku pulang. Kan aku juga tau arah jalan pulang, huu." Balas junkyu, haruto memutar bola mata nya malas dan membuka saku nya untuk mengambil handphone yang ada di dalam nya itu.

Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang