sekarang sudah dua hari sejak junkyu pingsan dan di larikan kerumah sakit lalu di rawat hingga sekarang dengan kondisi yang tidak sadarkan diri. terakhir kali, teman teman haruto datang saat beberapa hari lalu untuuk menjenguk dan menanyakan siapa yang sakit.
sudah tiga hari juga haruto selalu berada disana dan menemani junkyu tanpa terkecuali, bahkan dia tidak berangkat untuk kerja nya dan memilih menemani junkyu yang masih terbaring di kasur tidur nya itu dengan badan yang lemas dan kulit nya yang putih kini sudah pucat menjadi abu abu.
begitu pun sang bibi, sang bibi sudah mencoba untuk menelfon kedua orang tua junkyu, namun dari salah satu dari mereka sama sekali tidak ada yang mengangkat nya, dengan cara lain, sang bibi pun mencoba menelfon orang tua haruto. namun juga sama sekali tidak ada jawaban, mau tidak mau pun untuk sekarang sang bibi lah dengan haruto yang secara bergantian untuk menjaga junkyu diruangannya.
Terkadang jika haruto merasa bosan dan binggung inggin melakukan apa, dia akan memilih untuk keluar dari rumah sakit dan mencari udara sembari membeli makan untuk dirinya dan sang bibi yang membantu diri nya untuk menemani junkyu.
Teman teman nya junkyu tidak mengetahui jika junkyu sedang di rawat dirumah sakit karena haruto menyuruh kembali teman temannya untuk merahasiakan nya. jika sudah agak pulihan, haruto baru mengizinkan teman teman junkyu untuk datang kesana agar tidak terlalu ramai nantinya.
" Bi, istirahat dulu. Ini sudah sore, bibi pulang aja. Udah waktu nya saya yang jaga junkyu. " Ucap haruto
" Yaampun, sudah jam empat sore ya? Astaga saya memang pelupa, hari ini juga jadwal saya harus masak dirumah ya. Kalau gitu bibi siap siap dulu ya. " Balas sang bibi, haruto pun mengangguk dan duduk di pinggiran kasur junkyu menggunakan bangku.
Haruto menatap ke arah junkyu terus menerus, dan beberapa kali dia mengelus pipi junkyu yang putih, mulus, dan lembut seperti kapas. Begitu pun haruto yang menyentuh nya langsung tersenyum, namun ia segera sadar dari lamunan nya dan kembali menunjukkan wajah nya yang datar.
" Saya pamit dulu ya, nanti saya memakai driver taxi saja untuk pulang. Besok saya datang nya siangan, karena inggin mengurus rumah juga. "
Haruto tersenyum, " iya gapapa, hati hati. " Sang bibi pun tersenyum lalu pergi
Tidak lama dari itu teman temannya haruto ternyata datang, tidak hanya itu. mereka juga banyak membawa makanan, seperti buah buahan, kue, sprite, bir, dan makanan ringan lainnya. Setiap orang pun pasti membawa dua atau tiga kantung plastik.
" Lu pada ngapain? " Tanya haruto
" Mau camping disini lah. " Jawab junghwan dengan santai nya dan menidurkan diri nya di sofa yang ada di dalam ruangan itu.
" Nginep? " Tanya haruto lagi.
" Iya, dosen ada yang meninggal. Otomatis ya begitu dah, padahal biasa nya gapernah begini meski pun di kampus ada kendala gede sekali pun. " Ucap hyunsuk.
" Libur masal dikampus. " Jawab jeongwoo
" Woi haha libur masal di kampus, tapi ya ada untung nya lah haha " ucap jeongwoo
Jeongwoo menatap ke arah junkyu, " masih belum sadar itu si junkyu? " Haruto pun menatap balik ke arah junkyu.
" Belom, palingan ga lama lagi juga sadar. " Jawab haruto, haruto pun berdiri ikut membereskan barang barang bawaan teman temannya itu.
" Muka lu kaya biasa aja liat junkyu belom sadar begini, bahkan lu kaya nya semangat to. " Ucap hyunsuk
" Maksud lo gimana? " Balas haruto.
Hyunsuk menggeleng kan kepala nya, " engga, maksud gua cuman ya kaya muka lu gaada reaksi apa pun junkyu kaya gini. Apalagi itu gua liat liat makin kurus dah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Circumstances | Harukyu.
Randomabout a forced marriage, without the knowledge of both parties who were married. commotion, anger, feelings of dislike became mixed in the household. in the gap again came a third person from their relationship which made their relationship even mor...