Circumstances #23.

336 41 5
                                    

Ntah mengapa cuaca di hari ini begitu dingin, bersela sela dengan hembusan angin yang terus berjalan dan menyelimuti kesejukan di setiap tubuh orang yang merasakannya, namun pasti di beberapa tempat yang berbeda, mereka merasakan cuaca dan suasana yang berbeda. Cuaca disini sudah mendung, bahkan sudah ada petir yang bermunculan dari atas langit langit. Rintik rintik hujan mulai turun membasahi sedikit demi sedikit aspal dan tanah serta isi nya yang ada di tempat itu. Hujan semakin deras dan terus deras, sudah sejak pagi hingga siang cuaca nya tidak pasti. Namun sore ini, hujan begitu lebat, bahkan petir pun terus menyambar di atas langit.

Hujannya sungguh deras, bahkan lebih dari kata deras. Banyak orang orang yang terjebak di luaran sana dan meneduh untuk menunggu hujan reda setelah pulang kerja, sekolah atau pun melakukan aktivitas yang lainnya. Ada pula yang bermain hujan dan sengaja hujan hujanan untuk menerobos derasnya hujan yang menerpa aspal jalanan itu.

Pengendara mobil tentu tidak akan merasa khawatir jika sedang hujan seperti ini, tapi ada kala nya mereka harus berhenti jika kondisi hujan sungguh tidak bisa di prediksi. Apalagi jika hujan angin dan juga hujan topan yang bisa membuat beberapa tempat hancur karena hembusan angin yang begitu kencang.

Serai—serai seseorang dari dalam mobil yang memandangi suasana yang berada di luar mobil dari kaca dalam mobil itu, dan terus bergumam kecil tentang hujan.

"Hujannya deras, kamu masih bisa menyetir? Kalau tidak, kita cari tempat untuk berteduh dulu saja. Ini hujan angin juga, malah semakin deras hujannya." Benar saja, dari hujan yang deras sebelum nya, sekarang malah semakin deras.

Mencari tempat untuk berlindung sementara di badai hujan ini, menuju cafe, mall atau tempat besar adalah tempat yang cocok untuk menunggu hujan reda. Karena akan lebih merasa aman dan juga nyaman hingga menunggu hujan reda.

"Dingin sekali, mau aku belikan minuman hangat? Tapi di dalam mall kaya gini apa ada minuman yang hangat ya? Bagaimana kalau kita cari tempat makan saja? Kamu juga belum makan kan? Sudahi dulu memandang handphone nya, sekarang fokus di sini dulu."

"Iya, aku ngerti. Kita cari tempat makan dulu aja, udah laper juga. Tapi untuk makan malam gimana? Saat ini kita sudah ingin mencari tempat makan."

"Hari ini apa lebih baik untuk makan di luar? Lagi pula kita dirumah hanya berdua, bibi dan suami nya sedang pulang kampung."

"Aku mengerti, kita cari tempat makan yang enak ya untuk cuaca seperti ini dan tempat yang nyaman untuk di tempati."

Mall di sore itu lumayan penuh oleh pengunjung yang memang sedang berjalan jalan, ingin berbelanja, atau pun meneduh dan hanya melihat lihat saja. Banyak ragam orang orang yang ada di dalam mall ini, pakaian mereka pun beragam dan juga mempunyai ciri khas masing masing tentang cara berpakaian mereka tersendiri.

Semua yang ada disana telah menjadi pusat perhatian tersendiri di pandangan mereka semua, ntah dalam pandangan untuk bersenang senang atau yang lainnya.

"Hujan malah semakin deras, huh. Kita benar benar harus menunggu hujan reda?"

"Iya, tapi kalau kamu ga betah. Kita bisa langsung pulang lagi dan langsung jalan aja pakai mobil."

"Kamu ga lihat?! Di luar sana hujan angin, badai puting beliung! Kamu mau nerobos?"

"Aku cuman takut kamu ngerasa bosan. Kalau kamu bosan tinggal bilang saja."

Dua gelas teh hangat dan dua piring nasi sudah tertata di tengah tengah meja itu yang tersaji untuk siap langsung di santap. Melahap semua makanan tanpa terlihat sisa sedikit pun.

Semakin sore, semakin ramai pengunjung yang ada di mall itu. Langit pun semakin gelap, hujan perlahan mulai reda, dan langit lebih tenang saat hujan mulai berhenti.

Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang