Circumstances #14.

682 60 6
                                    

Hari sudah malam, sudah dari siang mereka semua bertamu dirumah Asahi. Kedua orang tua Asahi pun juga sudah pulang, jadi mereka pun juga pulang karna sudah larut malam juga, tidak enak kalau berlama lama, karna kondisi Asahi juga sedang sakit dan selalu merasa sakit di bagian kepala nya.

Saat di perjalanan beberapa dari mereka yang membawa motor sendiri mulai berpencar ke arah yang berbeda, ada dari mereka yang memasuki gang, memasuki jalan besar. Tersisa jeongwoo, dan juga Yoshi yang searah oleh haruto dan junkyu.

Jeongwoo memberhentikan motor nya, Yoshi dan haruto yang mengendarai motor pun ikut berhenti karna takut terjadi sesuatu kepada motor nya jeongwoo yang tiba tiba berhenti.

" kenapa woo berhenti? " Tanya haruto, sebenar nya ia malas untuk berhenti dan inggin langsung saja, namun junkyu menyuruh nya untuk berhenti sejenak melihat jeongwoo.

" Ini motor gua tiba tiba mati njir " jawab jeongwoo.

" Nah kan ada apa apa sama motor Lo. Terus sekarang mau gimana? " Ucap Yoshi

Jeongwoo pun hanya menggelengkan kepala nya merasa tidak tahu apa yang harus ia perbuat lagi.

Sebenar nya di antara yang lain, rumah jeongwoo lah yang paling jauh, rumah nya bisa terbilang hampir di pinggiran kota, sedangkan teman temannya itu di pertengahan kota. Jadi kalau ada janjian atau selebih nya, 20 menit lebih awal jeongwoo sudah harus ada setengah perjalanan dari rumah.

" Terus sekarang gimana? Mau nyari bengkel? Udah malem. " Ucap haruto

" Nanti kalau ada bengkel tau tau nya tempat setan gimana? " Ucap Yoshi

" Hush ngomong nya ih... Mau nyoba nyari bengkel dulu aja? " Ucap junkyu

" Kalau Lo pada ga keberatan sih gapapa bantu in gua dulu buat cari bengkel. Tapi yakin udah jam sepuluh kaya gini masih ada bengkel yang buka? " Haruto, junkyu dan Yoshi pun menatap satu sama lain, mereka juga ragu jika masih ada bengkel yang buka di malam hari seperti ini.

" Gua udah cape, kasian juga junkyu. Lo nginep aja deh dirumah gua dulu sampe besok pagi, siang nya Lo pulang aja. " Ucap haruto mencoba menawarkan kepada jeongwoo

Jeongwoo yang gatau harus berbuat apa pun hanya menyetujui saran dari haruto.

" Nah, Yosh lu ikut nginep ya. " Yoshi yang mendengar ucapan itu pun langsung melongo dan kaget

" Hah?! Apaan?! Gua ikut nginep? Gila kali lu ya? " Yoshi pun hampir saja menaiki motor nya, namun di tahan oleh jeongwoo.

" Gaenak kalau gua sendirian, gapapa kan kyu, to kalau gua ajak Yoshi? "

" Seterah ke Yoshi nya aja kak. " Ucap junkyu, Yoshi yang pasrah pun mengangguk.

Jeongwoo pun di bantu oleh haruto dan Yoshi dengan mendorong motor jeongwoo dari belakang kanan kiri nya, atau lebih sering di sebut s-tut.

Jam sebelas pun mereka semua baru sampai dirumah haruto, karna membutuhkan waktu juga karna motor jeongwoo berat, ditambah lagi mereka harus mengimbangi motor yang mereka bawa sendiri.

" Ini beneran gapapa kita nginep? " Ucap jeongwoo.

" Lah? Lu yang ngajak gua, seakan akan gua yang minta ikut lu nginep " Yoshi memutar bola mata nya malas untuk menatap jeongwoo yang di sebut kakak tingkat nya itu. Lebih tua dari nya dua tahun sih sebenar nya.

" Lu pada mau tidur pake baju itu? " Jeongwoo dan Yoshi pun menatap satu sama lain dan menunjukan wajah tidak tau.

" Pake baju gua aja sementara. " Haruto pun pergi menuju kamar nya untuk mengambil baju nya.

" Kalian mau minum dulu? Kyu buatkan ya? " Yoshi sontak mengeleng kan kepala nya

" Anjir, gausah lah udah malem. Lo ke kamar aja sih sana "

" Gapapa! Kyu buatkan ya? Bikin teh hangat aja, biar badan nya juga hangat, sebentar ya. Sambil tunggu kak haruto bawa in baju ganti untuk kalian. "

Junkyu pun terlebih dahulu menuju dapur setelah membuka Hoodie nya dan hanya mengenakan kaos berwarna putih dengan celana training nya.

" Heran gua sama haruto, padah junkyu sepeduli ini tapi kenapa di sia sia in? Anak sinting, mata nya copot kali ya? "

" Ini lagi diem doang, kaya orang bego anjir. Gua sumpahin biar kesurupan ini mah hahahaha. "











" Hati hati dijalan woo, yoshi. Nyantuy aja. " Yoshi dan jeongwoo sudah pulang, sebenar nya mereka inggin pulang pagi pagi, namun saat jam sembilan motor jeongwoo baru dibawa pergi untuk di betulkan di bengkel, jadi lah mereka pulang pada saat jam 12 siang.

Jeongwoo dan Yoshi juga merasa rugi, karna sebenar nya Yoshi masih harus masuk sekolah, sedangkan jeongwoo ada kelas yang tidak boleh di tinggal di kampus nya.

" Eh kak, airpods nya kak jeo ketinggalan? " Haruto yang mendengar ucapan junkyu pun langsung menoleh ke belakang.

" Kapan kapan aja balikin nya kalau gua kumpul lagi sama yang lain. " Haruto pun masuk kedalam rumah meninggalkan junkyu yang masih berdiam diri memegang aripods milik jeongwoo.

Junkyu pun ikut masuk kedalam, tidak lupa ia untuk menutup pintu dulu dan mengunci nya, biasa nya itu yang menutup dan mengunci pintu haruto, setelah itu kunci nya ia akan ambil.

Baru saja selesai mengunci pintu nya, haruto yang tadi inggin menaiki tangga untun menuju kamar nya pun berbalik arah ke arah junkyu, ntah apa yang inggin haruto katakan kepada junkyu.

" Dua hari lagi nyokap bokap Lo dateng. Siap siap sama semua nya. Bersikap biasa aja, dua hari ith juga temen temen gue pada mau kumpul kesini. Rame in aja. " Ucap haruto, hati junkyu senang saat haruto bilang bahwa kedua orang tua nya akan datang, karna ini adalah satu penantian junkyu untuk melihat kedua orang tua nya lagi setelah sekian lama nya.

Namun, di kala kesenangan dirinya, kata kata haruto langsung membuat nya sadar bahwa pernikahan mereka tidak berjalan lancar seperti apa yang sebelum nya junkyu pikirkan.

" Sebener nya gua males kalau harus gaya gaya sok romantis kaya gitu, tapi biar menjaga citra diri gua aja sih sebener nya. "

" Kakak bisa bersikap kaya biasa nya, bukan? "

" Ngomong apa Lo? "

" Bersikap kaya biasa gini, kaya yang kakak lagi lakuin ke aku ini kan? " Haruto melangkahkan kaki nya maju lebih mendekatkan tubuh nya dengan junkyu

Haruto mencengkram kedua pipi junkyu yang membuat junkyu meringis kesakitan akibat haruto, Saliva junkyu mulai mencair menjulur ke arah tangan haruto, haruto yang tidak suka dengan moment itu langsung pergi untuk mencuci tangan, belum lagi sebelum ia pergi, haruto mendorong junkyu hingga membuat dirinya tersungkur

Junkyu memegang pipi nya yang memerah akibat ulah haruto beberapa menit yang lalu, junkyu tidak tahan untuk membendung air matanya, ia pun mengeluarkan isi air matanya dan menangis, namun beberapa menit kemudian sang bibi datang untuk menenangkan junkyu. L








































halo halo guys aku balik update nih... hehe, ada yang kangen tah sama cerita aku yang satu ini, hmm?? 🤔🤔

yaudah sampe sini dulu ya untuk ceritanya, mau hiling lagi soal nya sebelum besok harus ujian babay! 🤍🤍🤍

Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang