Circumstances #9

731 57 3
                                    

" Doy, Lo kenapa? " dengan sigap doyoung mengelap air mata nya, ia lupa bahwa diri nya sedang liburan dengan junkyu dan yang lainnya.

" hah? Gapapa kok kak... " balas doyoung dengan nafas yang sesenggukan

" yakin Lo gapapa? " tanya nya sekali lagi, doyoung kembali mengangguk dan tersenyum

" hah... gua duduk disini ya? " doyoung pun mengangguk dan bergeser

" kak Ruto ngapain? Junkyu masih tidur ya kak? " tanya doyoung

" iya, masih tidur junkyu. "

" ohh gitu " balas doyoung, haruto sedikit mengamati mata doyoung yang sedikit sembab akibat tangisannya tadi

" mata lo sembab, yakin gapapa? " haruto mencoba untuk terus meyakinkan doyoung bahwa dia tidak apa apa.

" gapapa kak. Ini barbeque nya mau kapan kak? Udah jam delapan " ucap doyoung mencoba mengalih kan topik

" gausah ngalihin topik deh, kenapa? Ada masalah? " tanya haruto sekali lagi

" kalau cerita juga kakak gaakan paham. "

" gue bisa nyoba buat paham, kasih tau gue aja, ada masalah kan lo? "

Doyoung pun akhir nya membuka mulut untuk bercerita kepada haruto semua nya, secara tiba tiba haruto memeluk doyoung dengan kuat mencoba untuk menenangkannya dari tangisannya itu

" gapapa, ada gue disini doy. Kalau lo butuh uang, lo bisa ke gue dan gaperlu kerja lagi kaya gitu. "

" gabisa. Aku takut ngerepotin kamu. "

" no, lo sama sekali ga ngerepotin kok. Gua malah seneng karna bisa bantu lo, temen junkyu, ga salah kan? " doyoung pun menganguk dengan ucapan haruto, haruto pun kembali memeluk doyoung dengan erat dan mengelus punggung dengan lembut

Mereka berdua tidak sadar, bahwa dari lantai atas sudah ada dua pasang mata yang melihat kejadian mereka itu dari awal doyoung bercerita.

" gila. Gila cowo dia. "

" hadeh, sekali nya brengsek mah ya tetep brengsek, udah kecanduan gaakan ngerubah kepribadiannya. "

" hahaha. Jangan sampe aja junkyu tau. "

" tapi cepat atau lambat, info kaya gini bisa di ketahui cepet sama junkyu. "

" ya mau gimana? Kita liat aja nanti gimana kedepannya, tapi semoga sama apa yang kita pikirin ga terjadi seperti ini. Bisa jadi aja ruto sama doy cuman saling nenangin? "

" iya kali, gatau lah gua. Balik kamar dulu aja lah, nanti jam sembilan baru barbeque an kan? "

" yoi. Ayo lah nobar aja kita "
-











Hari sudah menunjukan pukul sepuluh malam di dinding. Malam ini yang lain merencanakan untuk melakukan barbeque di halaman belakang villa sambil menonton film bersama dan begadang bersama. Tidak lupa mereka juga merencanakan untuk bermain dan menyanyi sembari memetik gitar.

Yang lain sedang sibuk untuk mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang akan mereka gunakan nanti, tentu saja itu akan sedikit sibuk. Sedangkan jeongwoo dan junghwan hanya bersantai di dalam kamar mereka dengan bermain game bersama, sebenar nya di kamar mereka masih ada jihoon juga.

" Lo kenapa sih Hoon? Kenapa kita harus sekamar sama Lo? " ucap jeongwoo yang di balas oleh junghwan dengan anggukan

" mang Napa si? Gaboleh banget? " ucap jihoon tegas

" Cih, mendingan Lo sama temen temen Lo sono, ngapain ngerem di kamar aja sih Lo? " ucap jeongwoo lagi. Jihoon pun melirik jeongwoo dengan tatapan malas dan langsung pergi begitu saja

" dih, tuh anak mau nya apa si woo? "

" ya mana gue ta- " belum sempat selesai berbicara, jeongwoo teringat akan kejadian sebelum nya tadi malam saat jam delapan, yang ia melihat haruto dan doyoung yang sedang berpelukan.

" woo? " berkali kali junghwan mencoba menyadarkan jeongwoo namun tak sadar sadar juga, hingga akhir nya jeongwoo tersadar saat junghwan menampar nya

" bajing?! Ngapain Lo nampar gue?! Mau nyari masalah sama gue?! " ucap jeongwoo kaget dengan junghwan sambil mengelus pipi nya yang di habis di tampar oleh junghwan

" lebay Lo ah, lagian gua Pangilin Lo ga nyaut nyaut? Kesambet setan lewat apaan Lo? "

" ck. Gaada lah, udah ah mau ke luar aja gua mencari udara sejuk "

" sok formal lu "

" ssj. Suka suka jeongwoo. "

" makin hari tingkah laku nya makin gabisa ditebak, makin aneh aja tuh orang. Heran banget gue. "

Jeongwoo pun meninggalkan junghwan sendirian dikamar itu dan pergi kehalaman belakang bermaksud untuk melihat yang lainnya sedang beraktivitas

" beuh... aroma aroma nya makanannya enak enak nih... " Saut jeongwoo

" diem. Mending bantuin. " ucap haruto

" dingin amat bro. " ucap jeongwoo dengan nada meledek

" berisik Lo Dateng Dateng. " balas haruto, jeongwoo pun tak membalas nya lagi dan duduk disebelah jihoon dan merangkul nya

" apa apaan Lo? " ucap jihoon sambil melirik jeongwoo

" ga apa apaan sih. Cuman aja ya, emang gua gaboleh ngerangkul Lo? "

" ga. " balas jihoon singkat

" kenapa begitu? "

" plis! Gue jijik, asli. " jihoon pun mendorong mendorong jeongwoo. Dari kejauhan jihoon sudah di perhatikan oleh hyunsuk, namun jihoon sama sekali tidak sadar. Cemburu.

" apa apaan deh? Emang boleh serangkul itu? "







Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang