Circumstances #5

776 66 0
                                    

" halo to? Lo dimana? Ada dirumah kaga? Lagi ngapain lu? Anak anak mau kesana, kira kira ngegangu ga? "

" Bajing! Kalau nanya satu satu. Iya, lo ngegangu gue, pake banget malah. "

" yaudah sih santai aja napa, kuping gue nyut nyut an tau ga lo teriak. Jadi gimana? "

" pake nanya, gua gaada dirumah, kalau mau kesini tapi sore an aja jam tiga an, sekarang gabisa, gue di kantor soal nya "

" sok sibuk lu pake di kantor segala, netral aja sih kalau kata gua mah, minimal ngampus wir wir "

" Sekarang juga gapapa kerumah gua. Jalan duluan, gua nyusul pulang nanti. "

" lah kata nya dikantor lagi sibuk kerja, malah nyuruh duluan aja, bego lu, gimana sih?! Jadi lo mau nya gimana? "

" gua mau cepet cepet gebukin lo. "

" hamdeh, santai aja kali ngab, gausah di bawa emosi dong wir, yaudah nanti jam empatan sampe "

Telfon pun terputus dari sebrang sana. Pagi hari ini rasanya waktu haruto terbuang sia sia untuk meladenin temannya yang tidak ada kerjaan.

Sebenar nya sudah dari jam lima haruto berada di kantor nya, seharus nya ia datang jam delapan, tapi mood haruto hari ini benar benar tidak enak yang membuat nya harus pergi di hari pagi pagi sekali, itu pun tanpa sepengetahuan junkyu.

Jam juga sudah menunjukan pukul jam delapan, junkyu baru saja bangun, saat ia inggin ke kamar haruto, ia melihat bahwa pintu kamar nya sudah terbuka. Junkyu pun masuk kedalam kamar itu dan mengecek setiap sudut nya ada haruto atau tidak, dan ternyata tidak ada.

Junkyu pun turun ke lantai bawah berniat inggin menanyakan soal haruto yang pagi pagi ini sudah tak tahu kemana.

" bibi, kak haruto dimana ya? " tanya junkyu saat tepat menghampiri sang bibi yang sedang memasak di dapur sana

" uh junkyu? Soal nak haruto ya? Dia dari pagi pagi sekali udah berangkat ke kantor, pakaiannya udah rapih juga " jawab bibi

Junkyu pun hanya menganguk paham dari penjelasan sang bibi. Ia pun kembali ke kamar nya

" apa coba telfon haru aja ya? Kok pagi pagi banget sih berangkat nya? Ah iya! Lupa nanya bibi, kak haru bawa makanan atau engga ya? Telfon kak haru nya aja deh "

Junkyu mengambil handphone nya yang ia letakan di meja dengan kondisi masih tercantum oleh charge.

" em telfon ga ya? Takut kak haru marah... Tapi kalau ga di telfon? Telfon aja deh " yang tadi nya junkyu bimbang akan menelfon sang suami atau tidak sekarang akan segera menelfonnya

" halo kak haru? Aku ngegangu? "

" ah iya halo, kenapa? Kalau ga penting gausah nelfon. "

" Em iya kak maaf ya, kata bibi kak haru berangkat ke kantor pagi pagi? Bawa makanan ga kak? "

" bawa, roti doang tiga. "

" mau aku bawain untuk makan siang nanti ga kak? Kebetulan bibi lagi masak, makanan kesukaan kakak lagi "

" Gausah deh, gua mau makan bareng klien. Kebetulan nanti pulang sore, temen temen gua pada mau main "

" oh gitu ya kak, yaudah aku tutup telfonnya ya? Semangat kak. "

Telfon pun junkyu langsung matikan tanpa menunggu jawaban lagi dari haruto.

Sedangkan di sebrang sana ada haruto yang merasa heran dengan junkyu. " Padahal tadi pagi gua udah kasar sama dia, tapi dia masih bisa bersikap lembut sama gua? Ah bodo amat lah ngapain gua mikirin beginian coba? Bagus sih malahan kalau dia kaya gitu, ga beban pake drama. "










" pek pek pek! euy! Ini dirumah gaada orang apa gimana? Samlekom! Syukron " hari sudah menunjukan pukul tiga lewat, tepat jam teman temannya haruto datang untuk bermain.

Sesampai nya mereka di depan rumah haruto, mereka sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari dalam sana sudah lewat dari sepuluh menit.

Inggin mereka kembali lagi saja ke tempat biasa mereka menongkrong, namun itu akan membuat mereka cape. Mau gamau mereka menunggu pemilik rumah membukannya.

Meski gabut gabutan mereka tetap menunggu orang dari dalam sana keluar dan membuka kan pintu.

" lo kristen, makannya ngasal, syukron kan terimakasih ya? Apa sayton? " ucap hyunsuk, jeongwoo pun hanya menoleh malas ke arah hyunsuk dan kembali fokus kepada pintu rumah itu sambil mengetuk ngetuknya beberapa kali.

Saat yang lain juga sedang fokus bermain dengan kucing dan kelinci yang di pelihara oleh haruto dan junkyu, tiba tiba aja pagar depan rumah terbuka dan menunjukan ada sebuah mobil yang memasuki area halaman depan rumah. Sudah pasti mereka semua tau bahwa itu adalah mobil milik haruto, mobil haruto melaju lebih cepat saat berada di depan halaman dan memarkirkannya dengan rapih.

" nah itu dia pemilik rumah! Gua gamau tau! Gua mau protes! " kesal jeongwoo saat mendapati haruto yang sudah keluar dari dalam mobil nya

" lah lo pada kaga masuk kedalam? " tanya haruto saat melihat teman temannya yang sudah terkapar lemas seperti ikan di ubin bahkan d rerumputan halaman rumah itu sembari bermain dengan kuromi si kelinci dan natnat si kucing.

" Kaga dibukain pintu nya to! Lo dari mana aja sih hah?! " kesal jeongwoo dengan mengacak ngacak rambut nya sendiri

" Kenapa lo kaya gitu? " Tanya haruto heran kepada jeongwoo

" dirumah lo kaga ada siapa siapa, gimana kita mau masuk? " jawab jeongwoo degan rasa yang masih kesal

" ada junkyu di dalem sama bibi soo, udah pencet bel? " ucap haruto

" hamdeh, si jeongwoo sampe stres to ketuk pintu, ngebel, manggil manggil sampe suara nya mau ilang ~ " ucap jaehyuk

" Oh gitu? " jawab haruto singkat, haruto pun membuka tas kecil nya yang ia sering bawa untuk bekerja dan menyalakan handphone nya

" Ga aktif junkyu nya, kemana deh? Kok ga laporan dulu sama gua? " umpat haruto

Haruto pun ikut menunggu dengan yang lainnya, terhitung sudah lebih dari satu jam mereka menunggu kehadiran dari junkyu dan bibi soo yang tak kunjung datang juga.



Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang