Ini sudah 1minggu sejak pernikahan haruto dan junkyu berlangsung. Keseharian mereka selalu di penuhi keributan. Sudah jelas haruto yang memulai dan membesar besar kan masalah nya.
Bibi seoyoon. Dia selalu mendengar setiap titik dan sudut dari pertengkaran haruto dan junkyu. Setiap selesai bertengkar pasti haruto selalu pergi dengan motor sport nya menuju ke teman temannya. Junkyu sendiri, ia pasti selalu menangis dan selalu memanggil nama kedua orang tua nya, namun ada bibi seoyoon yang selalu menenangkan junkyu di saat keterpurukannya.
Haruto sama sekali tidak memikirkan ini untuk 1% saja. Junkyu memang sudah mulai terbiasa dengan sikap haruto, tetapi memang nya siapa si yang mau terus bertahan kalau di buat seperti ini? Rasa nya semua sia sia. Tidak ada yang berguna sedikit pun.
Bahkan junkyu juga tidak di perbolehkan dekat dengan orang lain. Bahkan teman temannya sekarang, atau tidak junkyu memilih untuk tidak keluar rumah, meski harus berhenti sekolah. Haruto selalu bepergian dari pagi hingga malam, dan selalu pulang di kondisi mabuk berat dan di antar pulang dengan teman temannya.
Belakangan ini juga junkyu sering menelfon mamah mertua nya untuk menanyakan apa yang di sukai haruto atau pun tidak, jelas orang tua haruto menjawab semua pertanyaan itu dengan senang hati.
Segala hal sudah junkyu lakukan untuk taklukan haruto, memang hatinya saja yang tertutup untuk cinta. Pernah sekali junkyu meminta untuk mengakhiri pernikahan ini, dari pada harus berakhir lebih menyakitkan, jawaban haruto selalu penuh ancaman, berbagai ancaman dia keluarkan.
Hari ini juga haruto tidak pergi kemana mana, namun dirinya dari pagi hingga malam ini selalu berada di kamar, bahkan saat di panggil untuk makan saja seperti tidak ada suara, lebih tepat nya di dalam sana seperti tidak ada seseorang.
" Junkyu, haruto tidak makan? Sudah dari pagi dia tidak keluar kamar nya loh, bibi panggilkan lagi ya? Takut haruto kenapa kenapa kyu... " Ucap bibi merasa khawatir dengan haruto, namun junkyu pun langsung merentangkan tangannya dan memberhentikan langkah sang bibi
" Gausah bi, mungkin kak haruto lagi sibuk. Kalau laper pasti dia keluar kok, bi. " Ucap junkyu, padahal junkyu juga merasa tidak enak dengan haruto.
" Tapi junkyu, saya takut haruto kenapa kenapa loh... Anak saya juga seusia dirinya, jadi saya tau betul untuk anak di seumuran dia, meski pun dia bilang bahwa diri nya beda dengan anak anak seusia nya. "
" Gapapa bi, saya bilang gapapa... Saya yakin nanti nanti kak haruto bakalan keluar dari kamar nya, atau... Mungkin? " Berakhir pada bibi yang menghela nafas begitu panjang.
Ntah sejak kapan junkyu memangil haruto dengan sebutan 'kak' namun, saat di depan haruto sendiri, junkyu memangil nya dengan sebutan 'kak' haruto merasa biasa saja, atau pun tidak ada reaksi sama sekali atas panggilan itu.
Junkyu dan bibi selalu menghabiskan waktu malam sebentar berdua dengan menonton film bersama.
Hingga haruto pun keluar dari kamar nya itu, menuruni anak tangga dengan memegang satu hp di tangan kanannya, sedang kan tangan kiri nya berada di saku celana nya. " Kyu, gue laper, mau makan. " Ucap haruto.
" Kakak mau makan apa? " Tanya junkyu
" Apa aja, asalkan enak. " Jawab haruto, haruto pun duduk tepat di sebelah sang bibi
Junkyu pun tanpa menjawab nya lagi langsung pergi menuju ke arah dapur dan memasakan sesuatu makanan kesukaannya, yang junkyu dapat info itu dari mamah nya haruto, sup rumput laut.
Tak butuh waktu lama, junkyu dapat menyelesaikan masakannya dengan singkat dan juga menata nya
" Kak, ini makanan nya mau aku bawa kesana atau kakak mau makan di meja makan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Circumstances | Harukyu.
Randomabout a forced marriage, without the knowledge of both parties who were married. commotion, anger, feelings of dislike became mixed in the household. in the gap again came a third person from their relationship which made their relationship even mor...