Geovan duduk di tepi meja cafe depan sekolah yang biasanya di kunjungi anak-anak sekolahan sebelum pulang. Mata bulatnya tidak lepas memandangi seorang perempuan cantik berseragam sama sepertinya sedang asik mengobrol dengan teman-temannya di sisi lain cafe.
Sudah setahun lamanya Geovan memendam perasaan pada perempuan, yang merupakan kakak kelasnya yang terkenal cantik itu. Namanya Katrina, si bidadari dari kelas IPA 1. Begitu kata orang-orang.
Tidak heran, Katrina itu sangat cantik. Multak bahkan, lihatlah Geovan saja hampir lupa cara berkedip saat memandangi perempuan itu.
"Indah banget ciptaan tuhan," Geovan bergumam, menumpu dagunya di meja cafe dengan mata terkunci kearah Katrina. Melihat bagaimana gadis itu tertawa, tersenyum dan bergurau dengan temannya di ujung sana rasanya membuat Geovan mabuk kepayang.
"Biasa aja liatinnya Ge, dia tau lo hidup aja enggak!" Sindir Raskal yang muak melihat tingkah temannya itu.
Sobat karib Geovan itu terlihat lelah menghadapi pemandangan ini setiap hari. Bagaimana Geovan bucin kakak kelas sejak setahun, tapi nggak berani gerak sama sekali. Alasannya klise, hanya karena Geovan tidak punya nyali.
"Diem deh, Kal!"
"Minimal gerak Ge, ntar di ambil orang nangis darah lo!"
Geovan mendengus malas. "Kalo berani dari awal naksir juga udah gue deketin secara brutal, Kal!"
"Makanya jadi laki tuh punya nyali, Geovan. Percuma badan gede, deketin cewek satu mikirnya puluhan hari!" Raskal berkata dengan terang-terangan sambil menyesap ice coffenya. "Minimal saling follow IG, gerakan kecil tapi pasti."
"Lo tau sendiri'kan sohib lo ini gak pernah deketin cewek, Kal." Geovan menghela nafas malas. "Gue takut kelihatan freak depan Kak Katrina, terus bikin dia ilfeel."
"Gerak aja belum, Ge. Jangan terlalu banyak spekulasi."
Geovan tak menanggapi perkataan sahabatnya lagi. Dirinya dan Raskal terlalu beda. Geovan sama sekali tidak pernah mendekati ataupun menjalin hubungan dengan perempuan manapun, sedangkan Raskal itu buaya daratan.
Jelas sekali skill dan pertimbangan mereka dalam mendekati lawan jenis sangat berbeda. Geovan penuh pertimbangan, dan Raskal asal gas tanpa perhitungan.
Masih asik Geovan memandangi kecantikan sang pujaan hati sambil bergelut dengan isi pikiran sendiri. Tak lama setelahnya, seorang lelaki dengan perawakan tinggi masuk kedalam area cafe, berjalan tepat menghampiri Katrina dan teman-temannya berada.
Geovan tau dan hafal betul siapa lelaki itu. Namanya Jonathan, kakak kelas IPS 2 mantan pacar, pujaan hatinya Katrina.
Meski hubungan antara keduanya 'sudah kandas' katanya. Mereka masih sering terlihat bersama–faktor satu organisasi modern dance yang mereka ikuti.
Walaupun begitu warga sekolah masih belum sepenuhnya yakin mereka benar-benar putus. Sebagian berspekulasi bahwa keduanya hanya break dan ada kemungkinan kembali lagi karena masih saling cinta.
Tentu saja banyak yang merestui itu. Mengingat Jonathan dan Katrina merupakan pasangan sumpura dimata semua orang. Katrina yang cantik, dan menawan di padukan dengan Jonathan yang tampan, tegas dan rupawan.
Jonathan terlihat menghampiri Katrina. Mengobrol singkat dengan gadis itu, sebelum pergi keluar dari cafe bersama.
Geovan yang melihat itu sedikit kepanasan. Sudah mantan tapi masih saja dekat-dekat, dasar. Harusnya Geovan yang saat ini dekat dengan Katrina, bukan si Jonathan Jonathan itu.
"Ciah, kalau start sama mantan!" Ejek Raskal dengan tawa menyebalkan.
"Diem lo kue tete!" Kesal Geovan sambil melempari sahabatnya itu dengan tas miliknya.
Raskal terkekeh pelan. "Gerak Ge, gerak. Nanti yang ada keburu balikan itu kalau lo kelamaan mikir!"
Yang ada keburu balikan kalau lo kelamaan mikir. Kata-kata Raskal yang satu itu berputar terus di kepala Geovan seperti kaset rusak. Cukup memancing sesuatu untuk meletup dalam dadanya.
Balikan? Kalau sudah begitu artinya tidak ada kesempatan untuk Geovan mendekati Katrina lagi. Shit. Itu pertandan perasaan yang setahun ia pendam harus tetap terpendam selamanya?
Tidak. Geovan tidak mau itu terjadi. Benar juga kata Raskal, belakangan Jonathan dan Katrina semakin intens bertemu dari biasanya. Ada banyak kemungkinan mereka untuk kembali bersama, dan itu pertanda buruk untuk Geovan.
Jadi artinya Geovan harus punya nyali. Bergerak pelan namun pasti, dari pada menyesal di kemudian hari.
"Lihat aja habis ini, Kal. Gue bakal gerak! Gue nggak mau kalah sama mantannya itu. Dikira si Jonathan itu oke kali ya? Cih masih gantengan gue!" Ucap Geovan menggebu.
Lihat saja, mulai hari ini ia akan bertekat untuk membuat gerakan nyata. Dia akan mendekati Katrina sang pujaan hati.
Tunggu abang, neng Katrina!
~•~
To Be Continue!Let's meet up, with our main Character!
1. Geovan Pradipta
2. Jonathan Adikarya
3. Katrina AzallineWhat do you mean?
Jangan lupa tinggalin komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jo - Jeongvin
FanfictionSetelah memendam rasa selama setahun pada kakak kelasnya, Geovan akhirnya berani untuk mengambil langkah mendekati sang pujaan hati. Sayangnya, tak semudah yang Geovan banyangkan. Keberadaan Jonathan mantan pacar sang pujaan hati, membuat tekad Geo...