Bimbingan Privat

14.1K 231 14
                                    

Nudin meneguk ludahnya sendiri. Baru pertama kali ia melihat dosennya sendiri melakukan hal binal dihadapannya. Sosok pengajar yang selalu terlihat terhormat setiap melangkah kini sedang telanjang dan menawarkan dirinya untuk bersetubuh.

Remaja yang sudah kepalang birahi itu pun berdiri dan memegang bongkahan pantat kenyal milik pak Ari. Meremas-remasnya. Pak Ari tersenyum senang melihat mahasiswanya itu mulai bernafsu. Tangannya langsung memegang kontol Nudin dan mengocoknya.

"Masukin kontolmu ke pantat bapak, Din." Pinta pak Ari.

Nudin menunduk dan melihat kontol bengkok ke bawahnya berdenyut-denyut. Seakan ingin merasakan kembali pijatan dinding anus tersebut. Lubang itu terlihat sangat sempit sekali di matanya. Seakan tidak pernah ada yang memasukinya.

"Be-beneran boleh pak?" Tanya Nudin sekali lagi. Pak Ari langsung menarik Nudin maju dan bahkan palkon jamur Nudin sudah menempel tepat di bibir anusnya.

"Cepetan sayang sebelum ketahuan orang lain." Bisik pak Ari.

Nudin pun mendorong pelan kontolnya. Baru palkonnya saja yang masuk, sensasi kenikmatan tiada tara itu dirasakan Nudin lagi. Dengan sengaja Nudin langsung memaksa masuk seluruh batang panjangnya. Membuat pak Ari berteriak karena tidak siap. Berbeda dengan Nudin yang seakan ingin terbang saat itu juga.

"AHHHH!!! NAAKAAL KAMU YA!!"

"Kan bapak yang mintaaahhh... aaarrghhhh.... jepit banget pak..." entah mengapa Nudin merasakan hal yang lebih enak daripada pagi tadi. Goyangan pinggul dari pak Ari seakan menambahkan rangsangan pijatan dari pantatnya. Membuat kontolnya seakan diperah dan disedot lebih dalam.

"Nnngghhhhh..... pakkkhhhh.... kontol Nudin diapaiinnn.... enakk bangetthhh astagaaahhh.... hahhhhh...." Nudin refleks memeluk pak Ari lalu menggenjot kontolnya keluar masuk lubang tersebut.

"Kamuuhhh... belum pernahhh main yaaahhh?... aaahhh... genjotan kamu kasarr....." rintih pak Ari. Kontolnya sudah menegang sepanjang 22 cm. Nudin yang melihat itu langsung memegang kontol pak Ari dari belakang dan mengocoknya. Membuat pak Ari kelojotan.

"Iyaahh... cumaa... Nudin sukaaahh.... hhmmpphhh... pakkhhh... lama-lamaaaa nanti nagihhh ini mahh... arggghhhh..."

Goyangan dan empotan otot pak Ari menambahkan rasa nikmat di seluruh batang Nudin. Palkonnya yang besar seakan menggaruk bagian dalam anus itu.

"Kontol kamu bengkok... ahhh.... bikin nikmat bangettt... harusnya kamu nyari bagian inii... biarrhhh.... sshhhhhh... aaaaaghhhhh...."

Pak Ari inisiatif mendorong badannya mundur. Memasukkan kontol Nudin lebih dalam hingga menyentuh prostat. Nudin tiba-tiba merasakan jepitan lubang itu semakin sempit. Kontol pak Ari pun spontan memuncratkan laharnya.

CRRROOOOOOOTTT..... CRRROOOOTTTT.... CRROOOOTTT... CROOOOOTT... CROOOOOTTT....

Entah kenapa Nudin yang melihat pak Ari ejakulasi 9 kali muncratan itu membuatnya pun ingin ikut ejakulasi. Ditambah kontolnya yang terus diperah di dalam anus pak Ari menambah stimulus tersebut.

"Pakkhhhh... Nudin keluarr... aarrghhh... gggahhhhh..."

CROOOOTTTT... CROOOOOTTT.... CRROOOOOTT... CROOOOOTT.... CROOOOOTTT...

10 kali semburan hangat di dalam lubang kenikmatan pak Ari dilepas. Nudin bahkan sampai memeluk kuat pak Ari karena saking keenakannya. Kakinya bahkan sampai lemas dan hampir tumbang jika pak Ari tak menahan tangannya.

"Gimanaaah.... puasss sekarangg?" Tanya pak Ari. Nudin hanya mengangguk.

"Tapi bapak yang belum puas, gimana?"

Penakluk Mahasiswa Akhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang