Mension elxander kembali dibuat sibuk dengan kedatangan sang nyonya besar, namun bukan hanya nyonya besar yang datang kali ini.
Nyonya besar alias Oma Lita datang bersama anak laki laki seumuran gavier tadi siang. Para pelayan juga sedikit bingung dengan kedatangan sang nyonya besar apa lagi dia tak sendiri
Yang ada di benak para pelayan kali ini adalah
Siapa anak itu ?
Ceklek
Pintu Mension terbuka dan langusng menampilkan Oma Lita bersama seorang anak laki laki seusia gavier
"Dimana Dian ?" Pertanyaan itu dilontarkan Lita pada seorang pria yang diketahui sebagai asisten dari Dian
"Tuan sedang melakukan pertemuan nyonya" jawab Juan asisten Dian.
"Katakan padanya, aku ingin bertemu dengannya" ucap Lita tanpa melirik pada Juan
"Baik nyonya "
Lita dan anak laki laki yang diketahui bernama sergio Mahesa .
"Gio ikut saya"
Lita membawa gio ke lantai dua, dimana disana terdapat beberapa kamar milik inti dari keluarga elxander
"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan bukan" ucap Lita sembari menatap salah satu pintu dengan tatapan tajam
"Tentu"
"ma!, Ada apa?"
Lita dan Gio kontan berbalik kala mendengar suara Dian.
"Ohh, kau sudah pulang, aku ingin bicara dengan mu dan anak anak mu " ucap Lita
"Apa ada sesuatu yang serius?" Gumam Dian kala Lita sudah menjauh darinya
Tunggu siapa laki laki yang bersama mamanya itu - pikir Dian
Dian tak mau ambil pusing dengan anak yang datang bersama mamanya itu, dia langsung merogoh kantong celana nya untuk mengambil benda pipih yang kini sudah ada ditangannya
"Halo Deon" ucapnya pada Deon yang ada diseberang sana
"Ada apa ded"
"Kabari saudara saudara mu, Oma ingin bertemu dengan kalian semua"
"Baik ded"
Tut
Panggilan diakhiri oleh Dian dengan sepihak, dia sangat gelisah saat ini, entah kenapa kedatangan sang mama membuatnya waspada, dan teringat pada putra bungsunya -gavier
...
Dan ini semua tentang hati
Jadi coba pikir kembali
Janji tra mungkin sa ingkari
Karna alasan tra kabariKasih ko begitu curiga
Berubah kini ko berbeda
Ikat sa kuat atas nama cinta
Sa tra suka ko paksa, itu masalahnyaBiarkan cinta tumbuh sebisanya
Cinta dan resah itu pelengkapnya
Jang hanya datang dan tinggalkan lara
Sa tetap cinta walo tra bersuaraBiasa sa cinta coba ko pahami
Sa su bilang sayang jaga sap hati
Tra mendua sa berhenti mencari
Cukup ko dalam mimpi, kini dan nantiBiasa sa cinta satu sa pinta
Jang terlalu mengekang rasa
Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang..... Lanjutin di komen para readers
Suara gonjrangan gitar disertai dengan suara cempreng milik jino, jayan dan lintang memenuhi seisi markas
Saat ini gavier dkk sedang berada di markas untuk saling bertukar kabar dan bercanda Ria sembari menghabiskan waktu.
"Vier, hp Lo dari tadi bunyi njir" ucap jino karna sudah jengah dengan bunyi yang di hasilkan oleh handphone milik gavier
Gavier mengalihkan pandangannya dari layar tv yang menampilkan sebuah gem.
"Nomor tak dikenal" ucap gavier dan melanjutkan aktivitas nya yaitu bermain gem
"Angkat dulu ege brisik njir" ucap jino tak terbantahkan
Gavier dengan malas menekan tombol hijau yang ada di layar handphone nya itu
1 detik
2detik
3detik
..5 detik
Tak ada suara dari seberang sana, dan itu kontan membuat gavier menatap sinis pada jino
"Ganggu aja" ucap gavier dan mematikan sambungan telepon itu
"Anjir, iseng sampai nelpon berkali kali, ngeri bener fans Lo vier vier" ucap lintang yang sedang asik dengan cemilannya
Ya selama ini memang itu yang terjadi, banyak orang iseng yang menelpon pada nomor gavier, dan sebagian besarnya dilakukan oleh para fans dari gavier, entah dari mana mereka mendapatkan nomor gavier, tapi anaknya malah ga mau ganti nomor, ribet katanya
"Udah dibilangin ganti nomor ae" ujar jayen untuk kesekian kalinya
"Ga ah" bantah gavi
"Kenapa sih emangnya" jino mulai jengkel dengan temannya yang satu ini maklum dari inti Genk yang lain jino yang paling tipis kesabarannya
"Ga tau gue" ucap gavier yang kontan membuat jino semakin kesal dan langusng melempar kan bantal yang ada didekatnya kemuka gavier
Drttttt
Drttttt
Drttttt
Handpone gavier kembali berbunyi dengan nomor yang sama.
"Ck, iseng banget si tu orang" ucap lintang jengah
Tapi gavier hanya diam dan mengabaikannya.
Namun jino malah merasa penasaran dengan hendpone gavier dan mengangkat panggilan itu
"Gavier Deddy memintamu untuk pulang"
Suara itu langsung membuat seluruh pandangan yang ada diruangan itu tertuju pada jino
"Siapa sat" ucap gavier pada jino
"Mana gue tau anjir" jino yang sedikit kaget pun, langsung melempar kan hp itu pada gavier
Gavier menatap handphone itu
"Siapa" ucap gavier dengan nada malas
"Saya Deon, hari ini Oma pulang dan kamu harus ke mension sekarang"
Tut
Panggilan diakhiri oleh orang yang ada di sebarang sana.
"Itu Abang Lo?" Tanya lintang masih dengan wajah terkejutnya
"HM"
Gavier bangkit dan mengemasi barang-barangnya, sebenarnya dia malas untuk pulang saat ini, namun jika dia tak pulang mungkin akan membuat masalah dan itu akan membuat nya semakin malas lagi
"Pulang Lo?" tanya abim dengan raut khawatir
Nanti kalau kenapa napa kabarin gue" lanjutnya lagi
"Iye Bim, bawel Lo"
Abiem sangat khawatir pada gavier saat melihat perubahan di wajah gavier. Apa lagi yang menelpon adalah Abang dari gavier dia takut nanti gavier kembali di sakiti oleh keluarga kandungnya
Seperti kejadian beberapa tahun silam, dimana setelah kejadian Dian datang ke rumah dan menampar gavier, gavier menjadi pribadi tertutup dan pendiam
Dia takut mereka akan memberikan luka lagi untuk gavier.
"Gue balik duluan"
Suara gavier berhasil menghancurkan lamunan abiem,
Abiem menatap kepergian gavier dengan tatapan khawatir seperti sesuatu yang buruk akan terjadi
"Tenang Bim, dia ga akan kenapa napa, Lo kan tau dia kuat" ucap lintang berusaha menangi abiem
"Semoga aja"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexander Story' { GAVIER}
Short Storykisah ini menceritakan tentang kehidupan gavier remja 16 tahun, dengan perangai nakal dan bar bar yang sangat melekat pada dirinya, dia juga mempunyai sifat hedonis yang sangat kental pada dirinya gavier adalah putra bungsu dari Dian Alexander dan...