Alexander Story' { GAVIER}

keributan

Dian langsung membawa kedua putranya itu ke mension Alexander, setelah sampai di mension Dian langsung mendudukkan kedua putranya pada sofa ruang tamu

Tak ada yang berani untuk bicara kala itu semuanya diam dan hanya sibuk dengan pikiran masing masing, sedangkan gavier dia tak peduli pada apa yang akan menimpanya malah akan bagus baginya jika Dian marah padanya, dengan itu mungkin hidupnya yang dulu akan kembali meski tanpa mbok.

"Kalian tau kesalahan kalian" ujar Dian yang membuat suasana semakin mencekam tapi tak dengan gavier yang malah menampilkan raut datar tanpa ekspresi

"maaf ded, Deon melanggar aturan Deddy"
Ucap Deon dengan takut takut

"Dan kamu apa kamu sudah tau kesalahan kamu dimana" ucapan itu Dian tujukan pada gavier yang hanya menatapnya seolah tak peduli

1 menit

2menit

3menit

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut gavier, dan itu semakin membuat emosi Dian memuncak karna merasa dia tak didengar oleh gavier

Brukk

"SAYA TANYA APA KAMU TAU KESALAHAN KAMU!!"  Ucap Dian dengan mengapit dagu gavier

"Kenapa, kenapa Lo peduli, Hah, setelah Lo lakuin semua ini sama gue, Lo semua yang ada disini harus tau, gue bukan cowok baik baik jadi kalau Lo ga suka sama perangai gue keluarin gue dari rumah ini" ucapan itu gavier lontarkan tanpa ekspresi apapun sifat dingin nya yang telah hilang Beberapa tahun lalu telah kembali dan lagi lagi karna keluarganyaa  sendiri

"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG!! APA WANITA TUA ITU TAK MENGAJIRIMU CARA BERSYUKUR!!!"

Brukk

Gavier menendang meja yang ada dihadapannya saat mendengar ucapan buruk yang dilontarkan Dian untuk mbok

"Denger ya sat, jangan pernah Lo hina mbok didepan gue, mau bagaimanapun, Lo ga lebih baik dari pada mbok. Lo cuma seorang ayah egois yang taga menelantarkan anaknya hanya demi egonya sendir, ngerti Lo" ucap gavier yang kini telah berdiri sejajar dengan Dian

Plakkk

"Jangan pernah tatap saya dengan tatapan seperti itu sialan"

"Huh, kenapa Lo sakit hati, lantas gimana dengan gue yang selama 16 tahun Lo abaikan dan selalu menatap gue dengan tatapan kebencian hah" gavier semakin menatap nyalang pada Dian

Gavier berbalik dan berjalan dengan santai menuju kamarnya, namun saat di tangga gavier berbalik kebelakang

"Kalau Lo ga suka sifat gue, maka kembalikan kehidupan gue yang dulu" ucap gavier dan pergi dari sana

"Ded, jangan dipikirkan, gavier tak tau apa apa" ujar deon berusaha menenangi Dian yang terlihat sangat terluka dengan ucapan gavier

"Dari dulu kita sudah salah ded, seharusnya kita tidak mengikuti saran Oma" bara berujar tanpa menatap lawan bicara

"Ini resiko kita ded" ucapnya lagi dan pergi dari sana

Setelah kepergian bara, Dian dengan wajah kusut langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun

"Mom, maafin Deon ya Deon ga bisa jaga adek..." Lirih Deon setelah semua nya pergi dan hanya menyisakan dirinya saja

...

Dian kini telah berada dikamar nya, dia sedang duduk di balkon dengan sebuah pigura foto seorang wanita dengan senyum yang merekah

"Maafkan aku sayang..... Aku egois .... Aku menjadi ayah yang buruk bagi putra kita,
Sekarang aku harus bagaimana ,dia sudah terlanjur benci pada ku, kau tau sayang saat dia menatapku dengan tatapan seperti itu aku langsung mengingat tatapan yang kau arah kan pada ku kala itu"

Flash beck on

"Diana!, Percaya sama aku, aku tak ada apa apa dengan Rina " ucap Dian berusaha menahan kepergian sang istri ( Diana)

"Minggir!! saya akan pergi dan anak anak ikut aku" Diana tak memperdulikan ucapan Dian diantetap kekeuh ingin pergi dari Mension

"Diana, saya dijebak saya tak pernah melakukan hal itu dengan wanita lain" ucap Dian dengan tatapan memohon

"Mas, aku liat sendiri kamu pelukan sama wanita itu, sekarang minggir aku akan pergi dan kamu.... Kamu bebas melakukan apa pun dengan wanita itu"

"Diana, Rina itu sahabat ku tak lebih percaya lah pada ku"

Diana mengehentikan langkahnya kala mendengar ucapan Dian

"Hubungan persahabat mana yang sampai tidur berdua hah, kau sangat cocok dengan sahabat jalang mu itu"

Plakk

"Jangan menghina Rina , dia bukan jalang harus berapa kali aku bilang aku dijebak"
Ucap Dian setelah berhasil melayangkan tamparan di pipi Diana

Diana menatap suaminya tak percaya
"Hah, Bahakan pada saat seperti ini pun kau tetap membelanya, aku semakin yakin untuk bercerai dengan mu" ucap Diana dan langsung pergi dari sana

Dian membeku setelah menyadari apa yang telah dia lakukan, dia menampar istrinya pada saat hamil tua ( hamil gavier).

Setelah beberapa saat terdiam , Lita datang menghampirinya

"Benar benar, apa istri mu itu tak punya akal sampai dia ingin bercerai dengan mu pada saat hamil tua begitu, Dian dari dulu mama sudah tak setuju saat kau menikah dengan Diana, sekarang cerai kan dia,
Hubungan kalian sudah tak bisa dipertahankan" ucap Lita dan pergi dari sana.

Flash beck off

"Seharusnya aku tak mendengarkan mama
Kala itu ...... Aku memang suami dan ayah yang buruk lantas sekarang apa yang harus ku lakukan Diana" ucap Dian kala kenangan masa lalu itu kembali berputar dibenaknya

.....

Keano berjalan dengan tergesa gesa kala mendapatkan telfon dari Deon yang mengatakan bahwa terjadi keributan besar dirumah .

Keano berjalan tergesa gesa menuju kamar sang Deddy . Namun langkahnya berhenti ketika melihat asap rokok yang mengepul dari kamar gavier yang sedikit terbuka

Keano masuk kedalam tanpa mengetuk, dia sangat marah saat melihat adik bungsunya mengonsumsi nikotin

Bruk

Keano membuang sebatang rokok yang ada ditangan adiknya itu,

Sedangkan gavier menatap cengo, pada keano

"Lo apa apaan sih sat" kesal gavier ,ayolah itu rokok terakhir yang dia punya mana masih panjang lagi

"Sejak kapan kamu mengonsumsinya?" Tanya keano dengan nada mengintimidasi

Gluk

Gavier meneguk kasar ludahnya kala melihat tatapan kakak keduanya itu,

"B- bukan u-urusan Lo " ucap gavier dengan gugup, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya

"Jawab dengan benar gavier"

"Oke fine, dari kelas 8 SMP puas Lo!" Ucap gavier dan langsung berjalan kearah kasurnya

"Jika Abang melihat mu mengonsumsinya lagi, Abang tak segan segan mematahkan jari jari mu gavier" ucap keano dan pergi dari sana.

Tbc