keputusan

7.5K 273 4
                                    

Saat ini seluruh anggota keluarga Alexander sedang berkumpul di ruang keluarga dengan aura yang mematikan, bahkan para meid dan bodyguard yang ada disana sampai merinding melihat nya

"Bagaimana menurutmu Dian" ucap lita saat hanya ada keheningan diruangan itu

"Aku sudah mempertimbangkan nya ma, anak itu mungkin tidak akan bisa kita kuasai sepenuhnya, karna sebelumnya dia hidup dilingkungan yang terbilang bebas jadi akan sulit untuk menariknya dari lingkungan itu, aku setuju dengan keputusan mu ma, aku akan bersikap acuh seperti sedia kala padanya agar dia tak mendapatkan ancaman dari para kolega bisnisku " Dian menjawab dengan sangat mantap

"Tapi ded, ini akan semakin menyakiti gavier! Apakan kalian tak mengira jika apa yang telah kita lakukan selama ini sudah menyakiti nya" keano Alexander kakak ke 2 dari gavier yang sekarang telah berumur 23 tahun dan berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit milik keluarga nya

Dian tertegun mendengar ucapan putra keduanya, memang benar apa yang dikatakan oleh putranya itu

"Keano cobalah untuk mengerti, jika kita memperhatikan perhatian dan kasih sayang kita pada gavier itu bisa membahayakan gavier itu sendiri, apa kamu belum juga mengerti terhadap situasi saat ini " Oma Lita kembali bicara dan berhasil membuat keano bungkam

"Huh~ sudahlah Lita, biarkan Dian menyelesaikan masalahnya sendiri, tak baik jika kita terlalu ikut campur urusan mereka " Rama angkat bicara dan berusaha untuk menenangkan istrinya

"Tapi mas, aku tak mau cucuku kenapa napa" sanggah Lita

"Tenang lah ma, kita akan melindunginya bersama sama" ucap Liam sembari berusaha menenangkan Lita

"Iya ma, aku akan meningkatkan keamanannya" ucap Dian yang juga berusaha menenangkan Lita

"Baiklah mama percaya padamu Boy, jaga cucuku dengan baik , dan ingat saran ku tadi" ujar Lita dan bangkit dari duduknya

"Huh~ pesawat kami akan berangkat 2 jam lagi jadi, jaga diri kalian baik baik" ucap Rama yang membuat Liam dan Santi ikut berdiri

"Kami juga akan berangkat, devano, Arsya ayo kita pergi" ucap Liam dan mulai berjalan kearah pintu luar dengan diikuti oleh kedua putranya devano Alexander dan Arsya Alexander

"Sampai jumpa ma pa" ujar Dian sembari menyalami tangan kedua orang tuanya

"Kau juga" tambahnya pada Liam yang sekarang sedang tersenyum ramah

...



"Bagaimana ded, apa kau akan mengikuti sara Oma?" Tanya bara setelah keheningan melanda mereka yang se
Ada diruang tamu

"Ya, aku akan melakukannya boy"

"Tapi pa, benar apa yang dikatakan kak Kean  itu akan menyakiti gavier nantinya"
Ucap Deon Alexander kakak ketiga dari gavier

"Kita tak punya pilihan lain boy" ucap Dian dan mulai beranjak dari duduknya

"Aku akan kembali keruangan kerjaku" ucap Dian dan pergi dari sana

"Payah! Apakan ini akan terus terjadi, bagaimana jika gavier membenci kita, aku tak mau jika gavier membenciku hanya karna kolega bisnis Deddy kak" ujar Deon saat Dian mulai menjauh

"Tenanglah Deon, mungkin ini adalah keputusan yang terbaik" ucap Kean berusaha menenangkan Deon

"Deon, kau satu sekolah dengannya bukan, apa kau tak tau pergaulannya disana?" Tanya bara mengintimidasi

"Ya aku memang satu sekolah dengannya tapi aku berbeda jurusan jadi aku tak satu gedung dengannya " ucap Deon dengan sejujur jujurnya, karna memang Deon satu sekolah dengan gavier dan dia menjabat sebagai ketua OSIS disana, gavier juga mengetahui hal itu namun dia tak ambil pusing denga. Keberadaan Dion toh juga mereka tak peduli pada gavier.

"Untuk kedepannya awasi dia dengan baik" ucap bara dan pergi begitu saja
















Tbc

Alexander Story' { GAVIER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang