Gemerlap lampu warna wani diruangan yang diisi oleh berbagai insan manusia yang mencari hiburan itu, sangat kontras dengan dentuman musik yang membuat kepala bergoyang mendengar nya, dan dipojok ruangan itu terdapat sekumpulan pemuda yang sedang bercanda ria sembari meminum segelas wine, mereka adalah gavier dan teman temannya.
Sepulang sekolah dia bukannya pulang malah nongkrong di cafe temannya dan sekarang dia berada di sebuah bar untuk menghadiri pesta dari temannya sebagai perpisahan dari masa bujangan nya.
"Gav, Lo ga minum" tanya jino Yaang sudah terlihat mabuk
"Kalau gue minum yang jagain Lo siapa setan" decak gavi dengan wajah kesalnya
"Ribut Mulu Lo bedua, gav kalau pengen, minum aja, jino biar gue yang urus, ntar sia sia perjuangan Lo kabur dari abim"
Ujar Jaka memberi saran, gavi pergi kesini dengan perjuangan yang ekstra dia harus mengibuli abim dulu dan untung saja abiem ada acara keluarga jadi dia pulang cepat.Gavi berpikir sejenak benar juga proses yang sudah dia lakukan akan sia sia apalagi hanya karna sibangsat jino , gavi mengambil segelas wine yang ada dimeja dan menyesapnya dengan khitmat
Tanpa mereka sadari tak jauh dari meja yang mereka duduki terdapat sepasang mata milik pria dengan perawakan tegak dan wajah yang bisa dikatakan seram yang sedari tadi memperhatikan meja mereka tepatnya kearah gavier
"Eh gavi, Lo jadi Dateng ternyata" ucapan seorang pria yang mungkin berumur 25th bernama Vero orang yang mempunyai pesta ini
Gavi mengehentikan aktivitas minumnya dan beralih menatap Vero dengan senyuman yang ramah bahkan sangat ramah dan itu karna gavi sudah mulai mabuk " iya bang, selamat yaa, ntar kalau malam pertama kabarin biar gue beliin kondom" ucap gavi ngasal
Jaka membulatkan matanya mendengar ucapan gavier, gavier sepertinya memang sudah mabuk "ck. Maklumin ya bang kalau ni bocah mulai ngawur" ucap Jaka yang merasa tak enak pada Vero
"Aelah Jak, ni bocah sadar ga sadar tetep ngawur kalik" ujar bagas menimpali, gavi mendelik tak suka kala Mendengar ucapan dio
"Oh iya, gav Lo kenal sama dia" ucap Vero sembari menunjuk pada meja yang tak jauh dari meja yang diduduki gavier
Gavier dan teman temannya mengalihkan pandangannya kearah yang dituju Vero
"Kagak, kenapa?" Ucap gavi mulai bingung dengan kesadaran yang sudah tak stabil"Gue liatin, dari tadi merhatiin Lo Mulu" ucap Vero yang membuat gavier tersenyum bangga
"Kegantengan kali gue" ucapnya songong
Vero dan yang lain hanya pasrah kala mendengar tingginya kepedean yang dimiliki oleh gavi, " Iya deh cil, yaudah gue pamit ya" ujar Vero dan dijawab anggukan paham oleh yang lainnya
Gavier melihat jam yang melingkar ditangannya yang sudah menunjukan pukul 23:54 yang artinya sudah hampir tengah malam, gavier bangkit dari duduknya dengan sempoyongan jujur saja dia merasa pusing sekarang.
"Gav mau kemana?" Tanya bagas kala melihat gavi yang mulai bangkit dari duduknya
"Pulang lah" ujar gavi dan berjalan dengan langkah yang tertatih Ratih
Bagas mulai bangkit dan membantu gavi berjalan " gue bantu, sekalian gue antar pulang " ujarnya dan mulai menuntun gavi kearah pintu luar
Tak disangka pria yang sedari tadi memperhatikan gavi juga mulai bangkit dan membuat seorang pria yang diketahui sekertarisnya bingung
"Tuan apa anda ingin pulang sekarang" tanya sekretaris pria itu
Dan pria itu hanya menjawab dengan deheman dan berlalu meninggalkan bar.
Sedangkan disisi lain di bestmen yang terlihat sudah sepi gavi dan gio sedang berjalan dan sempoyongan dengan gavi yang berada di rangkulan gio
"Vi, yang bener anjr jalannya, pundak gue sakit nih" kesal bagas karna gavi terlalu condong kesamping hingga pundak Dio tersa ngilu
"Ck, AYOOO SEMUA NYA MINUM LAGII, JANGAN PULANG SEBELUM PUAS!!!" Ujar gavier ngelantur dengan tangan yang diangkat seakan mengajak orang orang untuk bergoyang
"Diem anjr" bagas sudah tak tahan dengan kebiasaan mabuk gavier yang sangat buruk menurutnya
Dretttt
Dretttt
Dering telepon milik Bagas menghentikan langkah mereka, bagas bergegas mengambil handphone yang terselip di sakunya, di mendudukkan gavier di sebuah tiang agar bisa mengangkat telepon yang mengganggunya
Jino
Angkat📞
"Bagas~~, CEWEK GUEE NGAMBEK LAGIII~, GUE HARUS KIMANA AAAAA"
Teriakan jino terdengar pilu di sembarang sana, astaga Bagas lupa mengabari Jaka jika jino pergi ke kamar mandi sebelum dia dan gavi pergi dari bar, dan sialnya Jaka sudah pulang duluan karena ditelpon oleh bundanya."Dimana?"
Tuttttt
Jino tiba tiba mematikan teleponnya sepihak bags semakin khawatir jika jino melakukan sesuatu yang buruk pasal nya kebiasaan mabuk jino paling buruk dari yang lainnya, bagas melirik gavier yang sudah meracau tak jelas di bawah tiang
"Gav Lo tunggu sini ya, gue ke jino bentar"
Ucap bagsdan meninggalkan gavier sendiri di bestmen"AAAA~ GUE DITINGGAL SAMA bagasasu MAMA TAKUTT"
"AHAHAHA GUE KAN GA PUNYA MAMA HAHAHAH KOCAK KOCAK"
"HAH~ PUSINGGGH"
Karna keasikan meracau gavi tak sadar jika didepannya telah ada seorang pria yang kita kira sudah berumur 26 th dengan perawakan tinggi dan wajah yang tegas tak lain dan tak bukan dia adalah pria yang sejak tadi memperhatikan gavi di dalam bar
"Heh sape Lo!, Sana pergi gue bilangan kak Samuel tau rasa Lo!"
"Asal Lo tau ya kak sam itu Abang gue! Kalau Lo macem macem sama gue abis Lo sama dia"
Ucapan remaja tanggung didepannya membuat bara berdecak kesal, ya pria yang sedang bersama gavi adalah Sabara Alexander kakak sulung dari gavier Alexander yang sekarang dalam keadaan mabuk dan berantakan.
Bara mengode pada Lio sang sekretaris untuk membawa gavier pergi dari tempat ini, Lio dengan patuh mulai membopong tubuh gavier untuk bangkit
"Eh apa apaan Lo!"
"Lepas" gavier yang kesal karena ditarik oleh orang yang tak dikenalnya mencoba mendorong Lio dan dia berhasil membuat Lio ambruk kebelakang, tapi karena keseimbangan tubuh yang tak stabil tubuh gavier juga ambruk kebelakang untung saja ada pria berbadan kekal yang tak lain adalah bara yang sudah mulai kesal dengan tingkah adik nya
"Diamlah" ucap bara dan menarik gavier agar masuk ke mobil Merci keluaran baru yang hanya dimiliki orang yang beruang
"Eh om, keluarin gue anjir~" ujar gavi yang sudah berada diujung kesadarannya
"Dasar gob-
Brukkkkkkk
Belum sempat menyudahi kata katanya badan gavi sudah ambruk di kursi penumpang mobil milik bara
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexander Story' { GAVIER}
Short Storykisah ini menceritakan tentang kehidupan gavier remja 16 tahun, dengan perangai nakal dan bar bar yang sangat melekat pada dirinya, dia juga mempunyai sifat hedonis yang sangat kental pada dirinya gavier adalah putra bungsu dari Dian Alexander dan...