Hujan deras mengguyur Jakarta malam ini ditengah hujan itu berdiri lah seorang pemuda yang sudah basah karena hujan
Pemuda itu berjalan gontai kedalam bangunan besar didepannya yang bertuliskan Alexander .
Air matanya tak henti hentinya mengalir, pikiran pikiran buruk terus menghantuinya, remja itu sudah terlihat sangat frustasi, sampai dia tak menyadari jika dihadapannya telah berdiri paruh baya yang memasang wajah marah
"Sargio!!"
"Apa kau gila!!"
"Kenapa kau pergi tanpa seizin ku!"
"Maaf"
Hanya itu yang dapat diucapkan kala seorang wanita paruh baya dengan tega menghardiknya bak binatang
"Kau ! Apa kau kira aku tak tau bahwa kau pergi ke mansion dinata!"
Wanita yang tak lain adalah lita itu mencengkram kuat wajah gio
"Aku sudah bilang padamu! Mereka sudah membuang mu! Seharusnya kau bersukur aku merawat mu dan menjaga mu dengan baik saat keluarga mu sendiri membuang dan menelantarkan mu" ujar Lita dengan nada tinggi
Gio terhenyak mendengar ucapan Lita , ya Lita benar seharusnya dia tak datang kesana itu hanya akan menambah luka baginya, sekarang dia percaya bahwa apa yang dikatakan Lita itu benar bahwa dia telah dibuang oleh keluarga nya
"Maafkan aku"
Ucapan itu kembali keluar dari mulut gio
"Terima hukuman mu!!"
Lita meninggalkan gio yang kini hanya bisa diam meratapi nasib buruknya. Entah apa yang akan menimpanya nanti namun yang pasti dia akan berusaha kuat untuk dirinya sendiri.
.
.
.
Gavier melangkah dengan terburu buru setelah menerima telepon dari sahabat nya .
Dia langusng menuju tempat yang di sebut kan oleh sahabat nya itu
Gavier sangat teramat kesal jino sahabatnya itu, sangat tidak jelas, kemarin dia hilang bak di telan bumi sekarang membuat jantung gavier berdegup kencang kala mendapat kabar dia kecelakaan di jalan Cempaka
Gavier tak sabar untuk menabok wajah mengesalkan jino , ingatakan gavier untuk tidak membunuh jino nantinya.
.
.
.
.
Mari kita tinggalkan gavier dengan emosinya, kini kita kembali pada jino yang tengah duduk di tepi jalan bak gelandangan
Dia terus mengumpati pemuda yang membuat nya sial seperti ini,
"Dasar tai,"
"ga punya mata apa dia! "
"Mana pergi aja lagi! "
"Minimal ninggalin cek kek! Ini cuman kartu nama! "
Gerutunya, padahal kan ini bukan sepenuhnya kesalahan pemuda itu, dia juga tadi sedang kalut hingga tak sadar dengan kecepatannya motornya sendiri,
Mamanya baru saja stabil, oleh sebab itu dia di suruh untuk pulang oleh sang ayah, karena takutnya nanti para musuh akan curiga
Tutttttt
Jino menatap jengah pada gavier yang datang sembari membunyikan klakson motornya, sungguh dia pusing mendengar nya
Gavier yang melihat jino Terduduk di trotoar pun langsung turun dan bergegas menghampiri jino
"Dasar tolol!"
Jino menatap cengo pada gavier, lihatlah seberapa bodoh temannya ini, apa dia tak punya mata, dengan kondisi jino yang seperti ini bisa bisanya dia mengumpati jino
"Ck, belum apa apa udah diumpatin aja gue" kesal jino
"Lo tu pantes anjing! Lo ngilang ga tau kemana! Sekarang malah kecelakaan untung ga mati Lo!" Omel gavier
Jika saja ini di sekolah pasti para kaum hawa telah pingsan kerena melihat gavier yang mengomel
"Ck, sadis banget mulut Lo, tolol banget anjing, gue kan kecelakaan kenapa Lo bawa motor, tolol bener lu"
Ah, benar juga kenapa gavier membawa motor, bagaimana dia akan membawa sahabat bodoh nya ini
"Kan keliatan tolol nya, dasar bego!!"
Gavier menatap tajam pada jino yang mengejeknya, dasar tak tau terimakasih, gavier kan sudah niat ingin menolong jino, lagi pula salah siapa membuat gavier kalut
"Ck, gue telpon abim, Lo tunggu sini" putus gavier yang sudah terlihat muak
"Kan kaki gue sakit tolol, gimana mau jalan, pinter pinter tolol lu!" Dumel jino
"Ck, diem! gue jual Tante Tante girang kicep Lo", ancam gavier
Mendengar itu jino langusng mengalihkan pandangannya pada segerombolan wanita di seberang jalan yang tengah menatapnya lapar
"Vier plis banget demi Alek!! Bawa gue pergi dari sini" ucap jino cemas
Mau ditaro mana harga dirinya jika dia di grepe grepe oleh segerombolan wanita lapar itu, apalagi dengan kondisinya yang tak memungkinkan untuk lari
Gavier yang mendengar itu, menghela napas berat , namun tak ayal diaengalihkan tatapan pada segerombolan wanita yang menatapnya lapar disebrang sana
Jujur gavier juga sedikit cemas, tapi dia berusaha tetap cool
Masalah nya tak sampai disana salah seorang dari wanita itu mengedipkan matanya kearah mereka
Gavier dan jino saling pandang
Namun saat mereka kembali menatap kearah gerombolan wanita itu, para wanita itu tengah menyebrang menuju mereka
Gawat!!!!
Sontak saja gavier langusng menaiki motornya dengan tergesa gesa
Sedang jino tengah berusaha untuk beridri , lihatlah temannya itu bahkan tak menolongnya
"Vier tunggu anjing!!"
"Cepet tai!!"
Saat mereka semakin mendekat,
Jino langusng berlari dengan kencang kearah gavier, bahkan nyeri di kakinya tak terasa lagi akibat cemas"Cepet bego!!!"
Kontan saja gavier langusng menancap gas motornya,
Pikirannya sekarang hanya lari lari dan lari.
Ketika gavier dan jino telah pergi, para wanita itu menatap lesu kepergian mereka
"Aduhh! Padahal itu berondong tipe eke banget" ujar salah satu dari mereka
"Heeh, tapi apa boleh buat mereka langsung kabur gitu ajah" timpal satunya
"Eke berani bayar mahal deh kalau berondong nya kaya gituh"
Astaga!! Lihatlah emak siapa ini, apa mereka tak pernah ikut pengajian!! Buruk sekali!!
.
.
.
.
Hai!
Hai!
Hai!
Balik lagi!!
Pada kangen gak Sik!!!
Maaf banget ya... Aku lama ga up, abisnya sibuk banget deh tapi gays sekarang aku telah selesai ujian
Itu artinya aku bisa lanjut lagi!!!
Makasi banget buat yang udah nungguin akuuu
See you nex time
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexander Story' { GAVIER}
Short Storykisah ini menceritakan tentang kehidupan gavier remja 16 tahun, dengan perangai nakal dan bar bar yang sangat melekat pada dirinya, dia juga mempunyai sifat hedonis yang sangat kental pada dirinya gavier adalah putra bungsu dari Dian Alexander dan...