17 - KEMBALI KUKENALKAN DENGAN DUNIAKU

1K 184 45
                                    

Jalanan pagi di hari minggu tentunya ramai dan terkadang tak terkendali. Berolahraga, mencari sarapan, berjalan-jalan, hingga mencari udara segar. Manusia berlomba-lomba menampakan diri pada dunia di hari minggu.

"Kalau pagi-pagi gini, enaknya makan nasi kuning," tuturnya lembut. Mengusap jemari gadisnya yang kini melingkar di perutnya.

Kaluna tersenyum dan mengangguk. Kalau boleh jujur, sebenarnya Kaluna sedikit kaget. Nasi kuning untuk sarapan? Memangnya ada yang menjual? Bukankah nasi kuning itu disajikan hanya saat perayaan syukuran? Batinnya.

Namun apalah itu semua, yang terpenting baginya kini. Ia bersama Bagha, kekasihnya.

"Setuju! Tapi, ada yang jual nasi kuning pagi-pagi gini?" tanya Kaluna dengan polosnya.

Bagha terkekeh kecil. Kepalanya menoleh menatap wajah bulat Kaluna yang terlapisi helm. "Kalau gak ada ya tinggal suruh mbak pacar bikin, setuju gak?" iseng Bagha. Rutinitas terbaru lelaki itu. Menggoda kekasihnya yang begitu memiliki hidup bak tuan putri.

Kaluna terkekeh kecil. Ia dengan gemas menggigit bahu Bagha yang terlapisi kaos putih bergambar band metal favorit lelaki itu. "Nyebelin ya lo lama-lama! Dasar mas rock n roll!" serunya.

"Aduh! Masa digigit sih sayang." Merajuk, Bagha begitu merajuk. Bibirnya bahkan mengerucut dengan sempurna.

Dengan wajag mengejek, Kaluna memutar bola matanya malas. "Suruh siapa nyebelin," ketusnya.

Bagha tersenyum simpul. Lelaki itu akan mengalihkan pembicaraan jika sudah tahu begini keadaannya. "Kok dipanggilnya mas rock n roll? Tumben gitu eh," tuturnya pelan. Jemarinya mengusap lengan Kaluna yang masih melingkar di perutnya.

"Kan emang anaknya rock n roll banget. Gak usah gak ngaku deh," ujar Kaluna dengan senyum lebar yang kini mengembang.

Mendengar penuturan dari sang kekasih, Bagha hanya dapat tersenyum lagi dan lagi. "Contohnya?" pancingnya.

"Nih," tepuk Kaluna di dada Bagha. "Bajunya pakai baju band metal," tuturnya dengan senyum sombong.

Bagha terkekeh pelan. "Tau dari mana ini band metal coba?"

"IH KAN INI BAJU SLIPKNOT!! EMANG GUE GAK TAU APA SLIPKNOT?!" protes Kaluna kencang. Mencubit perut Bagha yang kini terkekeh kencang.

Bagha mengangguk-angguk menyerah dengan kekehannya. "Keren juga ya pacar Baghawira tau Slipknot."

Kaluna menghela napas pelan. senyum bangganya mengembang. Jemari yang melingkar di perut Bagha kian mengencang. "Ya gimana ya, Mas. Itu artinya Masnya gak salah pilih pacar," tuturnya menggoda Bagha dengan juluran lidah mengejek.

Bagha yang mendengarnya pun kini terkekeh dan mengangguk dengan pasti. "Setuju kalau itu, Mbak Kaluna."

Keduanya kembali melanjutkan perjalanan guna mencari penjual nasi kuning di pinggir jalan. Diiringi dengan obrolan ringan dan juga candaan yang biasa Bagha lontarkan untuk Kaluna, pun sebaliknya. Keduanya begitu menikmati minggu pagi dengan suka dan cita. Hingga deretan toko di pinggir jalan kini menarik perhatian Bagha.

Menampakan toko bunga yang rupanya berjejer dengan indah. Beberapa toko menyediakan beberapa macam bunga. Otaknya kini berjalan. "Memasuki tahap jadi pacar so sweet nih gue," ujarnya pada diri sendiri.

Kaluna yang mendengar Bagha bergumam, pun kini semakin memajukan wajahnya. "Apa?" tanyanya. Khawatir jika Bagha mengajaknya mengobrol namun ia tak dengar dengan baik.

Bagha terkekeh dan menggeleng. "Pede gitu anjay. Ngomong sama orang ganteng gue mah," ceplosnya yang berhasil membuat Kaluna berdecak kesal.

"Tuh kan," kesalnya. Bahkan ia melepas tautan jemari yang melingkar di perut Bagha.

BAGHAWIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang