Mentari pagi ini tak benderang seperti biasanya. Gumpalan awan kini menghalangi sang mentari untuk menerangi bumi. Gadis cantik dengan tatanan rambut ponytail kini tengah keluar dari mobil miliknya yang terparkir rapi di dekat gedung kelas. Kakinya melangkah seraya mengunci mobil.
Senyumnya merekah, semalam ia tak membuka aplikasi di ponselnya sama sekali. Ia menghabiskan waktu bercengkrama dengan sang kekasih via telfon. Kaluna kini berjalan, dengan senyum merekah yang lebar.
Semua mata kini tertuju padanya. Tidak, hari ini semua mata tertuju padanya dengan pandangan heran. Beberapa pula berbisik seakan Kaluna kini menjadi bahan omongan.
Kening Kaluna kini mengerut dalam. Sungguh, tubuhnya kini melewati lobi dengan mata para mahasiswa lain yang menatapnya dengan tatapan aneh.
"What the fuck is going on?" bisik Kaluna pada dirinya sendiri.
Tubuhnya kini terhenti. Mata dan jemarinya memeriksa apakah ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Mungkin tempelan kertas yang tak sengaja? Bahkan kini jemari lentiknya meraih kaca kecil yang selalu ia bawa di dalam tasnya.
Memeriksa riasan wajahnya. Tak ada yang aneh. Bahkan pagi ini ia merasa wajahnya sedang masa baik-baik saja.
Hingga rangkulan dari sosok gadis cantik kini membuatnya kembali tersenyum. Vira kini menuntun Kaluna melewati lobi yang penuh dengan pandangan mengintimidasi Kaluna.
"Ada yang aneh sama gue hari ini?" tanya Kaluna seraya berjalan bersama Vira.
Vira terdiam. Kaki yang semula melangkah kini terhenti. Matanya kini menatap Kaluna. "Don't tell me, lo belum tau gosip dari semalem yang nyebar di sosmed?" tebak Vira yang menunjukan raut wajah terkejutnya.
Kaluna mengerutkan kening dalam. Wajahnya penuh dengan kebingungan. Kepalanya menggeleng pelan. "What?" tanya Kaluna pada Vira.
Belum sempat Vira menjawab. Dua gadis cantik kini menghampiri Kaluna dan Vira. Giselle dan Maya kini melangkah dengan cepat. Giselle menepuk bahu Kaluna dengan kencang.
"Kal, video yang rame semalem itu bukan kakak lo kan?" tanya Giselle yang membuat Kaluna kini semakin tak mengerti.
Vira menghela napas. Sementara Maya, gadis itu hanya menunggu jawaban pasti dari kawannya.
"What the fuck is going on right now, Gi? Gue sama sekali gak ngerti sama tatapan mereka dan pertanyaan lo," jelas Kaluna yang rasanya, kepalanya kini akan pecah karena harus menebak-nebak apa yang kawan-kawannya katakan.
Giselle menatap Kaluna tak percaya. "Lo jangan pura-pura gak ngerti deh, videonya udah trending di menfess kampus, Kal!" bisik Giselle yang kian membuat Kaluna mati kebingungan.
"Video apa? Gosh, gue beneran kayak orang tolol sekarang," ujar Kaluna yang kini meraih ponsel di saku celananya.
Gadis itu kini membuka aplikasi media sosial yang biasa ia gunakan bersama kawan-kawannya. Mencari video yang kawan-kawannya bahas. Mencari sebuah jawaban dengan tatapan para teman kampusnya.
Oh sialan, jantungnya hampir lepas kini. Mata Kaluna membulat dengan sempurna. Suara desahan itu terdengar di telinganya. Video yang menampakan kakaknya yang kini tanpa busana sedikitpun.
Bibir Kaluna kini terbuka lebar. Tak percaya dengan apa yang ia lihat kini. Dengan cepat ia mematikan ponselnya. Keringat dingin kini mulai bercucuran dengan deras. Matanya memerah menatap kawan-kawannya yang melihatnya dengan khawatir.
"No..." lirih Kaluna pelan. Bahunya merosot turun.
Vira menghela napas dengan perlahan. Tangannya kini merangkul Kaluna. Mengusapkan jemarinya di bahu Kaluna. "Selagi belum ada klarifikasi dari kakak lo, bisa aja video itu editan. Kakak lo lagi naik daun di dunia modeling, Kal. Belum lagi ayah lo yang juga lagi naik namanya di dunia konstruksi," tutur Vira menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGHAWIRA
Teen FictionAkankah Baghawira Gentha menerima sosok Kaluna Armatef di dalam hidupnya? Dipenuhi dengan perbedaan latar belakang, akankah keduanya dapat saling melengkapi dan meyakinkan satu sama lain? Perjalanan kisah klasik para muda dan mudi di masa perkuliaha...