1

4.8K 265 6
                                    

Pria itu menggigit bibir bawahnya dengan mata terpejam. Rahangnya sedikit mengeras dan keningnya sedikit mengkerut. Dia akan mencapai pelepasan, hingga tanpa sadar tangannya ikut menekan kepala gadis yang mulutnya kini di penuhi oleh penisnya.

Menekan supaya lebih dalam tak peduli gadis itu sudah tersedak hingga mengeluarkan air mata. Beberapa detik kemudian dia benar-benar mencapai pelepasannya.

"Fuck! Gue harus bilang berapa kali, jangan di tekan?!" Ucap gadis itu kesal tepat setelah Jungkook melepasnya.

Jungkook terkekeh pelan, membersihkan sisa cairan di bibir gadis itu.

"Maaf Sohee, itu di luar kontrol. Lagian kalau di tekan bisa cepet selesai, kan?"

Sohee memutar bola matanya jengah, dia berdiri merapihkan sedikit pakaiannya.

"Makanya, cepet cari Omega-lo. Jadi gue gak perlu bantuin lo pas Horny."

Jungkook menggidikkan bahunya tak peduli. Merapihkan celana lalu kembali fokus pada komputernya.

"Gue juga bantuin lo tiap lo lagi Horny, Kalo lo lupa?."

Sohee memutar bola matanya jengah, "Terserah. Jangan lupa besok ada pemotretan. Tidur cepet deh lo ya, jangan begadang mulu main Valorant."

Jungkook hanya berdehem, mendapat satu usakkan gemas di kepala dari Sohee sebelum akhirnya gadis itu pergi.

Jungkook tidak dalam masa Rut. Tapi ada kala dimana ia merasa terlalu lelah dan butuh 'Pelepasan'. Sebagai seorang model sekaligus penyanyi, tentu sulit menyewa seseorang hanya untuk memuaskannya. Jadi, Jungkook membuat kesepakatan bersama Sohee untuk melakukan hal tersebut tiap dirinya atau Sohee sedang Horny.

Han Sohee adalah mantan kekasihnya sekaligus Asisten Pribadinya. Iya, Mantan. Sohee adalah seorang Alpha Submisif, jadi tak masalah kalau kelak keduanya menikah pun. Hanya saja hubungan mereka kandas setelah dua bulan berjalan, sadar karena mereka merasa lebih cocok menjadi teman dan rekan kerja.

Kalau di pikir-pikir, setelah usianya menginjak 30 tahun, Jungkook sedikitnya mulai sadar betapa ia membutuhkan pasangan. Walau tetap gila kerja, tapi disisi lain Jungkook ingin rasanya memiliki sosok kekasih. Supaya ia bisa memiliki tempat untuk bersandar di berbagai suasana. Entah itu saat dia senang ataupun sedih. Teman berbagi cerita sehari-hari, bahkan teman di kala ia sedang masuk masa Rut.

Jujur saja, rasanya agak melelahkan harus mengkonsumsi pill atau mengurung diri tiap masa Rut-nya tiba. Bukankah akan lebih baik jika ia menuntaskannya dengan cepat tanpa perlu menunggu lima hari sampai seminggu?.

Jungkook sadar dari lamunan karena deringan ponselnya. Tertera nama Sang Bunda di sana.

"Hallo?"

"Jungkook...Nak...Bunda ganggu gak?"

"Nggak kok. Kenapa, Bun?"

"Itu anu...Taehyung sudah sampai?"

"Taehyung? Siapa?"

"Loh...lupa sama Taehyung?. Itu loh anak kecil yang dulu suka banget main sama kamu?"

Jungkook mengernyit, "Yang mana sih, Bun? Aku beneran gak inget."

Di sebrang sana, Nyonya Jeon menghela napas panjang, "Taetae, ingat gak?"

Jungkook kali ini terdiam cukup lama, sampai akhirnya ia ingat wajah bocah laki-laki yang lumayan tampan berusia 6 tahun.

"Ah! Bocah yang dulu suka nangis ya? Yang suka nginep di rumah kita dan nangis tiap aku lagi sakit?"

Nyonya Jeon tertawa, "Iya benar. Dia udah balik ke Korea. Belum lama sampai, dia langsung telepon Bunda nanyain kamu. Jadi Bunda kasih alamat apartemen kamu ke dia."

Enigma X Alpha [ Vkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang