16

1.7K 134 1
                                    

Tangan gemetar Jungkook berusaha membuka kunci jeruji besi. Perasaannya kacau melihat Taehyung meringis kesakitan sambil memegangi perutnya dengan wajah pucat bermandikan keringat dingin. Iya dia berhasil masuk ke ruang bawah tanah dimana Taehyung di tahan.

Hoseok ada di dalam menemani sedangkan Damian dan temannya di depan pintu untuk berjaga.

"Taehyung...Tae? Dengar aku?"

Taehyung membuka mata perlahan dibantu Jungkook untuk duduk bersandar pada dadanya. Tubuh Taehyung terasa dingin.

"Jungkook?"

"Iya aku disini..."

Taehyung mengernyit mengeraskan rahang karena tiba-tiba jahitannya berdenyut ngilu.

"Kita keluar sekarang. Tolong tahan sebentar, ya?"

Taehyung hanya berdehem pelan kemudian Jungkook memberi kecupan lumayan lama pada kening Taehyung. Sang Enigma tersenyum kecil, satu tangannya menangkup wajah Jungkook.

"Maaf..."

Jungkook menggeleng menahan diri agar tidak menangis. Dia lebih memilih memeluk Taehyung erat. Memang ada beberapa hal yang Jungkook tidak ketahui, bahkan ia tak tahu kalau Taehyung terluka. Dia kecewa karena tak tahu apa-apa. Tapi melihat Taehyung dalam keadaan seperti ini sudah membuat Jungkook cukup ikut terluka.

Entah sudah berapa kali dia menangis. Hal yang tak biasanya terjadi, justru sering terjadi jika hal buruk menimpa Taehyung.

"Aku bantu kamu jalan...kita harus keluar dari sini selagi Kakek ngobrol sama Kakekku."

Taehyung membenarkan posisi duduknya supaya mereka bisa berpelukan dengan benar. Menghirup feromon satu sama lain, merasakan debaran jantung yang kencang satu sama lain, waktu berdua sejenak setidaknya lima menit.

Hal itu rupanya mampu membuat Taehyung yang mulanya lemas, perlahan mendapatkan kembali tenaganya sedikit demi sedikit. Meskipun jahitannya tetap terasa agak sakit.

"Kamu datang sama Kakek?"

Jungkook mengangguk, mengusak wajahnya di bahu Taehyung.

"Ada Kak Hoseok, Kak Yoongi dan Kak Namjoon juga.."

"Baku tembak?"

"Belum tahu."

Dirasa cukup, pelukan itu terlepas. Jungkook menangkup wajah Taehyung, lalu menggenggam tangannya mengecek suhu laki-laki itu. Sudah tidak sedingin tadi. Apa karena feromonnya?.

"Kamu utang banyak cerita sama aku." Kata Jungkook.

Taehyung mendekatkan wajahnya, mengusak hidungnya pada hidung Jungkook.

"Kita bicara nanti. Kita harus temuin Kakek kita."

Mereka bergegas beranjak dari sana. Jungkook tak lupa memberikan satu senjatanya pada Taehyung. Mereka keluar termasuk Hoseok untuk bertemu Damian di depan pintu masuk ruang bawah tanah.

"Kita harus segera kembali ke tempat awal sekarang sebelum anak buah Tuan Jeon kembali." Bisik Damian.

"Kita gak bisa ninggalin Kakek." Kata Taehyung.

"Tae, baiknya lo keluar aja dari sini buat dapet penanganan dari Dokter. Lo pucet banget." Saran Hoseok.

"Gak perlu. Gue udah ketemu Jungkook. Jadi secara gak langsung gue udah isi ulang tenaga." Jawab Taehyung.

"Tae...tapi jahitan kamu sakit kan? Mending kamu keluar dari sini duluan aja ya? Aku takut kamu kenapa-kenapa. Biar Kakek Kim aku yang urus."

Taehyung menggeleng, tanpa berucap apapun dia berjalan duluan pergi ke ruangan Daejung. Taehyung yakin suasana disana sekarang pasti menegangkan. Dia hanya berharap Sang Kakek baik-baik saja.

Enigma X Alpha [ Vkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang