Two weeks later ....
Taehyung mungkin sudah kembali ke Amerika.
Setelah kejadian hari itu, mereka benar-benar tidak bertemu apalagi berkomunikasi. Taehyung memenuhi permintaan Jungkook tanpa sedikitpun mencoba meminta maaf.
Jungkook sempat mengurung diri selama dua hari di Apartemen. Tapi kini dia sudah membaik dan bisa sedikit menerima keadaan dirinya yang baru. Bonding tempo hari ternyata berhasil walau tidak sepenuhnya. Terbukti dari perubahan feromon yang keluar dari tubuh Jungkook, sebuah tanda di leher mirip tanda lahir, dan ikatan emosi.
Apa yang sedang Jungkook rasakan pasti juga di rasakan oleh Taehyung, begitu pula sebaliknya. Walau Jungkook sudah terlihat baik-baik saja tapi jantungnya sesekali berdenyut sakit. Kadang Jungkook bisa tiba-tiba menangis karena dadanya terlalu sesak.
"Jungkook???"
Suara Sohee menyadarkan Jungkook dari lamunan. Pria itu menatap Sohee bingung.
"Lo denger gak tadi apa yang gue jelasin soal Pemotretan hari ini?"
Jungkook tersenyum kecil lalu menunduk dan menggeleng. Wanita itu menghela napas panjang, mengerti dengan keadaan Jungkook sekarang.
"Kata gue mending lo ketemu Taehyung terus coba ngobrol serius. Badan lo ini," kedua bahu Jungkook di remas pelan "Badan lo ini butuh Taehyung sekarang. Emang keliatannya oke aja, tapi gue yakin rasanya gak enak banget. Bahkan wajah lo keliatan capek. Bonding yang gak sepenuhnya berhasil itu bisa berefek buruk ke lo bahkan Taehyung."
Jungkook berdecak, memutar matanya jengah. Malas tiap kali Sohee mengungkit soal Taehyung. Padahal hati kecilnya berteriak bahwa dia menginginkan Taehyung detik itu juga. Tapi Jungkook tak peduli. Dia tepis itu jauh-jauh.
"Gue mau siap-siap dulu."
Sohee hanya bisa geleng-geleng kepala membiarkan Jungkook pergi begitu saja.
Dia akui, semenjak menemukan Jungkook menangis tersedu-sedu hari itu sambil meringkuk di balik selimut, semenjak dia tahu Jungkook sudah melakukan Bonding dan Knotting bersama Taehyung, dia jadi cerewet.
Dia cerewet karena dia peduli pada Jungkook. Bonding yang gagal total lebih baik daripada berhasil tapi tidak sepenuhnya. Apalagi di dalam situasi seperti ini mereka berada di tempat berbeda dengan jarak sangat jauh. Antar negara.
Berpisah di saat Bonding tidak sepenuhnya berhasil akan membuat mereka melemah. Apalagi Jungkook juga menolak takdir bahwa Taehyung adalah mate-nya. Menolak kini dia sudah tidak sepenuhnya seorang Alpha. Walaupun sudah sedikit menerima dirinya. Tapi tetap saja.
Sementara itu, di tempat lain. Tepatnya di California, Amerika Serikat. Taehyung kembali sibuk dengan kuliah dan pelatihannya. Iya, pelatihan menjadi Pemimpin Kelompok Mafia Kim selanjutnya.
Tiap selesai Kuliah, Taehyung langsung pergi ke Markas. Mendapat pelatihan dari Kakeknya langsung atau kadang dari Pamannya, Ayahnya Namjoon. Banyak hal yang ia kerjakan sehingga ia tak sempat memikirkan hal lain termasuk Jungkook. Tapi tak sempat bukan berarti tidak sedikitpun memikirkan Jungkook.
Taehyung tahu tentang Bonding mereka yang tidak sepenuhnya berhasil. Hanya sekitar 50% saja. Dia juga tahu bahayanya seperti apa kalau berjauhan begini dari Jungkook. Tapi dia tetap memilih mencoba tak peduli sambil terus memohon pada Dewa, jika memang salah satunya harus mati agar mereka putus ikatan, Semoga Dewa memilihnya saja. Jungkook berhak mendapatkan kesempatan kedua.
Setelah kejadian hari itu, Taehyung sadar kalau dirinya salah. Seharusnya sebelum ia melakukan itu semua, dia bicara lebih dulu pada Jungkook dari hati ke hati. Membahas soal insting dan feeling-nya sebagai seorang Enigma yang yakin kalau Jungkook adalah mate-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma X Alpha [ Vkook ]
FanfictionJeon Jungkook, Seorang Alpha berkepala tiga yang bertemu kembali dengan anak kecil yang dulu sering main bersamanya. Terpaut jarak usia sepuluh tahun, anak kecil itu tumbuh menjadi Pria tampan usia dua puluh tahun. Kim Taehyung. Seorang Enigma Alpha...