3

3.6K 232 5
                                    

Sebelumnya...

"Duduk dulu, Taehyung. Namjoon masih dalam perjalanan kesini. Minum juga Tehnya." Ucap pria tampan sekaligus cantik itu sambil menatap Taehyung yang terus berjalan mondar mandir.

"Jarak dari kantor ke Rumah ini jauh ya?" Tanya Taehyung seraya duduk di sebrang Seokjin.

"Butuh waktu sekitar 30 menit buat sampai kesini, itu juga kalau gak macet." Jawab Seokjin tenang.

Taehyung membuang napas kasar, menyesap Teh hangat itu sejenak sebelum akhirnya dia kembali berjalan mondar mandir.

Alasan mengapa Taehyung kembali ke Korea adalah, untuk membahas terpilihnya dia menjadi Pemimpin selanjutnya dari Kelompok Mafia yang sudah di urus turun temurun keluarganya.

Selain itu Taehyung juga ingin memastikan apakah benar Jeon Jungkook, Sosok yang selama ini ia cintai, masih satu garis keturunan dengan Pemimpin Kelompok Mafia yang selalu menjadi saingan Kelompok Mafia Keluarganya.

Kim Namjoon, Sepupu Taehyung, sekaligus anak dari Kakak Papanya, kemungkinan tahu tentang kedua hal tersebut. Ada rasa tak terima karena dirinya dipilih menjadi penerus. Padahal jujur saja, Namjoon lebih cocok meneruskan daripada dia. Lagipula bukankah dia terlalu muda?.

Harusnya Taehyung membahas hal ini bersama Sang Kakek, tapi Taehyung tahu Kakeknya pasti menolak membahas soal Kelompok saingan sekaligus musuhnya itu, dan tidak akan mau mendengar alasannya menolak mendapatkan gelar Pemimpin Kelompok Mafia Kim yang baru.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki. Feromon yang sudah tak asing lagi. Itu Kim Namjoon bersama beberapa anak buahnya.

"Ah...akhirnya kamu pulang juga!" Seokjin tersenyum lebar, kedua matanya berbinar lantas memberi Namjoon pelukan serta kecupan di pipi sebagai penyambutan.

Namjoon tersenyum tak kalah lebar, lengan berotot itu melingkar apik di pinggang ramping Seokjin kemudian balas mencium pipi Si Cantik.

"Ada sedikit masalah di kantor tadi. Maaf ya jadi telat pulangnya." Jelas Namjoon.

Taehyung menghela napas lagi, "Udah belum mesra-mesraannya?" Kata Taehyung sedikit kesal.

Sebenarnya, Taehyung diam-diam iri melihat Pasangan yang sudah menikah itu. Kapan kira-kira dia bisa merasakannya?.

Namjoon tertawa, "Pumpkin, aku harus bicara sama bayi besar satu itu."

Seokjin mengangguk mengerti, "Nanti aku bawain minuman buat kalian. Mau minuman apa?"

"White wine." Celetuk Taehyung.

Sebelah alis Seokjin naik, "Aku nanya Namjoon, bukan kamu."

"Kak...tega banget?"

"Salahmu dari tadi tuh, nyebelin banget sebenernya. Tapi aku mencoba nahan emosi. Jalan mondar mandir, nanyain Namjoon kapan sampe, bla bla bla..."  Protes Seokjin kesal.

Namjoon sekali lagi tertawa. Ditangkupnya sebelah wajah Seokjin kemudian memberikan kecupan lagi, tapi kali ini di bibir plump Seokjin yang cemberut tadi.

"White Wine aja gapapa."

Seokjin mendengus, menatap Taehyung tajam lalu pergi.

"Ayo kita bicara di ruang kerja gue."

Di dalam ruang kerja Namjoon, mereka duduk saling berhadapan dengan meja kerja Namjoon sebagai pembatas tak lupa sebotol White Wine dan dua buah gelas yang sudah terisi.

"Kenapa Kakek milih gue buat jadi Pemimpin yang baru?. Padahal sebelumnya yang ngurus Om Kim!. Harusnya lo yang dapet posisi itu, Kak. Bukan gue!. Kita sama-sama Enigma, kok. Tapi kenapa gue yang di pilih?," Ucap Taehyung dengan emosi tak tertahan lagi.

Enigma X Alpha [ Vkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang