21. MENERIMA TAKDIR

614 88 9
                                    

Halo guys hari Kamis waktunya up..

Jangan lupa vote dan komentarnya 👉👈

**Happy reading 🥰🥰**

Mew mengangkat tubuh Gulf menuju ke kamar dan dengan Perlahan Mew membaringkan tubuh itu ke tempat tidur.

"Ingat Gulf, jika kau merasa tidak nyaman atau sakit di bagian manapun cepat beritahu aku mengerti!."

Gulf hanya mengangguk saat pria yang duduk di depannya mengelus lembut rambutnya.

"Kenapa phi sekarang peduli dengan kehamilan ku?!."

"Seperti yang kau bilang Gulf, anak yang ada di dalam perutmu itu milik kita berdua, setelah nenekmu kembali aku ingin kita berdua secepatnya menikah!."

"Me-menikah? Entahlah aku tidak berfikir sampai sejauh itu." Gugup Gulf tidak pernah terlintas dalam benaknya,ia akan menikahi Mew yang merupakan bossnya.

"Apa maksudmu entahlah, kau tidak punya pilihan lain selain menikah dengan ku! Kamu lupa ada anakku di dalam perutmu?!."

Saat Mew meninggikan nadanya Gulf langsung terdiam menatap Mew, menyadari ekspresi Gulf yang terlihat kaget dan takut Mew pun langsung berbaring di sebelah Gulf sambil memeluk kakinya dan menyandarkan kepalanya di pangkuan Gulf.

"Aku merasa tidak pantas jika harus menikah denganmu, kita bisa membesarkan anak ini berdua jika kau mau tanpa perlu menikah." Lirih Gulf.

"Aku tetap akan menikahimu!."

"Aku tidak mau kau menikah denganku, karena rasa bersalahmu yang sudah menghamiliku!."

"Kata siapa aku merasa bersalah, aku justru merasa senang karena aku sudah menghamilimu, bertahun-tahun aku menikahi Charlotte dia tidak bisa hamil anakku tapi saat berselingkuh dengan orang lain Charlotte justru hamil, aku Fikir aku mandul!." Ucap Mew masih ingin bermanja-manja pada Gulf.

Entah mengapa Gulf tersenyum mendengar ucapan Mew, ia lalu mengelus lembut kepala Mew.

"Besok aku akan menyuruh Suyu untuk memindahkan Hazard dan chopper ke mess karyawan, biar Suyu dan Wubi yang merawat mereka."

"Tapi aku bolehkan melihat mereka phi?!."

"Tidak boleh mereka bisa menularkan virus ke anak kita nanti! Tunggu sampai kau melahirkan oke!."

Gulf pun hanya mengangguk sambil mempoutkan bibirnya.

"Gulf menurutmu bayi yang ada di dalam perutmu ini laki-laki atau perempuan?!."

"Entahlah phi,bayi ini baru 2 bulan! aku hanya berharap phi mau menerima bayi ini baik dia laki-laki ataupun perempuan."

"Tentu saja aku akan menerimanya, kalau dia perempuan kita bisa buat anak lagi siapa tau dapet laki-laki, jika dia laki-laki kita bisa buat lagi siapa tau dapat perempuan, iya kan?!."

Gulf hanya diam sambil menatap jengah kearah Mew.

"Jangan marah, intinya aku suka saat membuat bayi dengan mu!." Goda Mew, hingga membuat wajah pria manis itu pun tersipu.

Mew bangun dari tempat tidur untuk mengambil selimut.

"Sekarang sudah malam ayo tidur, tidak baik untuk bumil tidur larut malam!." Ucap Mew menutupi tubuh Gulf dengan selimut tebal.

"Aku ini laki-laki jangan memanggil ku bumil."

"Kalau gitu pamil, ayo pamil waktunya tidur!." Mew lalu menelusup masuk kedalam selimut yang ia gelar dan memeluk Gulf.

Tengah malam Gulf terbangun, ia memuntahkan semua isi perutnya keluar karena mencium bau amis yang menyengat.

"Hoek...Hoek..!."

GHOST WIFE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang