prolog

365 23 3
                                    

Jam sudah menunjukan tepat pukul satu malam, namun pria yang berstatus sebagai pemilik perusahaan itu masih asik berkutat dengan layar komputer di depan nya. Sesekali ia mengucek kedua matanya yang terasa berat karena mengantuk dan kelelahan namun tidak membuat ia berhenti mengerjakan sesuatu yang mungkin bisa saja bawahan nya atau orang lain yang mengerjakan nya.

Perusahan besar yang memproduksi tekhnologi canggih itu selalu mendapatkan peruntungan yang begitu besar berkat sang pemilik . Kim mingyu, pria tampan dan berbakat itu tak pernah menyia-nyiakan waktu nya barang semenit pun untuk lengah. Bagi mingyu keberhasilan perusahaan adalah pencapaian yang sangat ingin ia raih, sekali berada di puncak berati tetap harus berada di puncak. Satu langkah kecil saja mungkin bisa menjadi pengaruh besar bagi nya.

Banyak wanita yang memuja ketampanan dan semua yang ia miliki, bahkan sambil memejamkan mata saja mingyu bisa memilih siapapun wanita cantik dan berbakat yang ia mau. Namun prinsip pria itu adalah lebih baik sendiri dan tak perlu melibatkan wanita dalam hidupnya karena mungkin saja itu akan menjadi hal yang bisa menghancurkan apa yang ia dapat sekarang.

Berbeda dengan wanita muda bernama Lee y/n, ia lebih menikmati hidupnya. Bagi y/n pekerjaan memanglah hal yang penting, namun punya waktu untuk membahagiakan diri sendiri dan orang di sekitarnya juga tak kalah penting. Ia adalah seorang sekretaris di sebuah perusahaan kecil, namun ia tak sesekali mengeluh tentang status dan dimana ia bekerja. Gadis cantik itu terkenal lembut dan ramah pada siapapun, namun sedikit sembrono saat melakukan sesuatu.

Malam ini tepat pukul dua malam Mingyu menghentikan pekerjaan nya. Ia sedikit meregangkan tubuhnya sambil menarik nafas panjang.

"Untuk hari ini cukup."

Gumam nya sambil memakai kembali jas nya. Ia bergegas menuju mobil nya yang sudah terparkir di lobi. Ada seseorang staf yang kebetulan sudah hafal betul jam pulang mingyu yang lebih larut dari pada pegawai kantor lain nya.

"Kerja bagus, terimakasih"

Ucap Mingyu sambil tersenyum sambil memberi beberapa lembar uang pada nya.

"Jaga kesehatan Presdir kau terlalu memaksakan dirimu"

"Ey mendengar mu berbicara seperti itu padaku rasa nya seperti sedikit canggung."

Mendengar itu haneul tersenyum sambil membuka pintu mobil untuk Mingyu.

"Pulang dan istirahatlah, aku pergi."

Setelah itu Mingyu melajukan mobilnya, membelah jalanan yang sangat sepi karena mengingat waktu yang sudah termasuk pagi buta itu. Namun kemudian matanya mingyu menyipit memastikan apa yang sedang di lihatnya. Seoarang perempuan menunduk di pemberhentian bus tanpa ada siapapun yang menemani nya.

"Bukan kah bus terakhir sudah lewat beberapa jam yang lalu?"

Mingyu berusaha mengabaikan apa yang ia lihat, namun hati nya sedikit gusar saat sudah melewati perempuan itu. Lalu kemudian entah apa yang membuat nya memberhentikan mobil nya, mingyu melihat ke arah kaca spion samping dan perempuan itu masih ada di sana.

"Sial"

Mingyu memutar balikan arah mobilnya lalu berhenti tepat di depan perempuan itu.

"Bus terakhir sudah lewat kau mau menunggu apa?"

Tanya mingyu, perempuan itu adalah y/n. Ia melihat mingyu sambil mengerutkan dahi nya.

"Kau bicara padaku?"

"Kau pikir aku bicara dengan tiang?"

"Tidak usah pedulikan aku tuan, pergi saja dan tidak perlu bicara ketus pada ku!"

Mingyu terdiam, bahkan nada bicara y/n lebih ketus terdengar nya.

"Kalau begitu kau harus siap dengan apa yang kau hadapi nanti jika ada penjahat atau orang mesum yang mengahampirimu."

Mingyu kembali menutup kaca mobil nya namun belum sempat tertutup y/n menahan nya.

"Aku menarik ucapan ku, boleh aku minta bantuan mu?"

Ucap y/n sambil tersenyum, mingyu melihat nya datar. Tingkah y/n sangat tidak terduga bukan?






























Tbc...

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang