Part 16

111 14 0
                                    

Pagi-pagi sekali y/n sudah bersiap untuk pergi, ia mengikat rambut nya lalu memoles wajah nya dengan make up tipis. Ia tersenyum memandangi pantulan wajah nya di cermin, entah kenapa y/n merasa sedikit tenang setelah keluar dari perusahaan milik mingyu.

Setelah bersiap dan akan pergi, tiba-tiba dering telpon mengalihkan perhatian nya. Ada pesan masuk yang di kirim seseorang pada nya. Tanpa ragu dan menunggu lama, y/n membaca pesan itu.

"Aku menunggu mu di luar rumah, keluarlah!"

Melihat itu y/n membelalakan matanya, ia sebenarnya tidak tau siapa yang mengirim pesan ini namun entah kenapa ia malah teringat mingyu. Beberapa detik y/n mematung sebelum ia tersadar oleh suara ketukan pintu yang terdengar tidak sabaran itu.

"Yak keluar!"

Tanpa menunda lagi y/n dengan cepat membuka pintu nya, benar saja di depan nya kini berdiri seorang pria tampan menggunakan pakaian santai tak seperti biasanya. Mingyu berada di depan y/n sambil berkacak pinggang dan menunjukan raut wajah kesal nya.

"Aku tidak suka menunggu kau tau?!"

Y/n tanpa sadar mengangguk, ia sama sekali tak melihat ke arah lain selain mingyu .

"Ayo!"

Mingyu dengan tanpa izin meraih tangan y/n dan menarik nya dari rumah. Ia membuka kan pintu mobil nya lalu sedikit mendorong y/n masuk .

"Kau mau bawa aku kemana? Aku harus pergi."

Ucap y/n setelah tersadar, mingyu yang sudah duduk di kursi kemudi menoleh ke arah y/n.

"Kau pikir kau bisa kabur dari ku? Tidak semudah itu jika kau sudah mengambil sesuatu yang berharga dari ku."

"A-apa? Aku tidak mengambil apapun, aku sudah mengirimkan kembali uang yang kau beri pada mu kan?"

"Bukan itu."

"Lalu apa?"

Mingyu melepas kembali seat belt yang sudah ia pakai, ia mendekatkan tubuh nya lalu membisikan sesuatu di telinga y/n.

"Hati ku"

Kata itu sukses membuat y/n merinding di buat nya, ia juga harus dengan susah payah mengontrol detak jantung yang berpacu tak karuan. Deruan nafas mingyu mengenai wajah nya, karna ia sama sekali tak bergerak menjauh dari tempat y/n sekarang.

"Jika kau tak bertanggung jawab maka aku akan membuat mu menyesal"

Karena perkataan itu membuat y/n takut, ia dengan terpaksa menatap wajah mingyu yang tepat di depan nya. Hanya berjarak beberapa senti saja.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Mingyu tersenyum miring, ia semakin mendekati tubuh y/n yang membuat gadis itu terus memundurkan tubuh nya untuk menjauh. Hingga tubuh nya tak bisa lagi bergerak karena mengingat mereka yang sedang berada di dalam mobil.

Tak habis pikir tangan y/n bergerak meraba untuk membuka mobil namun mingyu lebih cepat. Ia mengunci pintu mobil itu hingga y/n yang ketakutan itu mendorong tubuh mingyu. Kepala nya sedikit membentur kaca mobil dan itu membuat y/n sedikit kaget.

"Yak!"

"Ma-maaf aku tak sengaja Presdir."

Mingyu mengusap- usap kepala nya untuk meredakan sakit, y/n yang merasa bersalah pun sedikit mencondongkan tubuh nya untuk melihat kepala mingyu. Takut jika ada luka di sana.

"Diam, biar aku lihat.!"

Mingyu kini terdiam, seolah y/n membalikan posisi nya mereka tadi. Mingyu menelan ludah nya dengan sulit di susul dengan nafas yang tercekat.

"Tidak ada apa-apa, kau tidak terluka."

Saat y/n akan kembali duduk mingyu lagi-lagi menarik dan menahan tubuh nya. Mereka saling bertatap muka, tatapan mereka sulit di artikan sekarang.

Berbarengan dengan detik waktu yang bergerak, keduanya saling mendekat kan wajah mereka. Kedua bibir ranum itu kini bertemu, saling menyentuh memberi kehangatan pada mereka. Tak ada pergerakan apapun, hanya saling menempel dan sama-sama memejamkan kedua mata mereka.

Mingyu menggerakan tangan nya untuk mengusap kedua pipi gadis cantik itu, sedangkan kedua nya masih belum saling melepaskan. Perasaan itu datang dengan sendiri nya tanpa paksaan apapun. Tanpa mereka sadari di antara mereka sudah ada cinta yang tumbuh.




























Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang