Part 8

105 19 2
                                    

Y/n sedari tadi menelungkup kan wajah nya di meja kerja nya. Ia merasa sangat tidak enak badan sekarang, mungkin karena perubahan cuaca atau karena ia terlalu kaget dengan yang mingyu lakukan tadi.

Matahari kian meninggi di langit, kaca jendela yang biasanya tidak terhalang apapun kini terlihat tertutup. Y/n dengan malas mengerjakan tugas nya lalu segera mengirimkan file yang sudah ia kerjakan pada mingyu.

"Bahkan kaki ku sekarang terasa sakit."

Ucapnya sambil sedikit memijat kaki nya, y/n melepaskan heels nya dan menendang nya asal.

Sedangkan itu mingyu mengernyitkan dahi nya, ia melihat file yang baru saja y/n kirim. Lalu detik selanjutnya mingyu tertawa membaca apa yang ia lihat.

Bukan file yang berisi tentang pekerjaan melainkan tentang keseharian nya yang ia sebut menyebalkan itu. Diary yang y/n tulis dalam sebuah file itu tertukar dengan yang seharusnya ia kirim pada mingyu. Namun sang empunya belum juga menyadari nya, ia malah baru saja terlelap sambil terduduk di kursi nya.

Mingyu yang baru saja selesai membaca itu pun beranjak dari duduk nya, ia mengambil langkah cepat untuk sampai di ruangan y/n. Sekedar ingin menertawai tingkah y/n dan isi diary yang sangat konyol itu.

Saat pintu terbuka, ruangan itu terlihat gelap karna tirai yang tertutup. Mingyu masih bisa melihat y/n yang berada di kursinya, ia berjalan menuju jendela lalu membuka tirai itu. Sinar matahari kini lolos masuk ke dalam, membuat ruangan kembali terang dan menampakan isi nya dengan jelas.

Wajah y/n yang memerah serta peluh keringat di dahi nya membuat mingyu mengurungkan niat nya, tangan nya bergerak menggoyang kan tubuh y/n agar bangun. Namun ia tak bangun juga, tangan mingyu berpindah ke kening gadis cantik itu. Memeriksa apakah ia baik-baik saja.

"Kau sakit?"

Yang di tanya tidak bergeming, suhu tubuh y/n yang terasa panas membuat mingyu segera mengangkat tubuh y/n. Ia berjalan keluar ruangan sambil menggendong tubuh y/n yang terkulai lemas.

"Minggir!"

Ucap Mingyu sambil sedikit berlari, Jun yang melihat itu dengan segera menghampiri mingyu.

"Ada apa? Kau apakan y/n?"

"Jangan banyak bertanya cepat siapkan mobil!"

Jun tidak berani bertanya lagi, ia dengan cepat berlari untuk menyiapkan mobil di lobi.

"Cepat kita haru bawa dia ke rumah sakit!"

Ucap Mingyu saat sudah berada di mobil, ia membuat y/n menyender di bahu nya sedangkan Jun mengemudi kan mobil.

Saat sudah sampai di rumah sakit dengan tidak sabaran Mingyu memanggil-manggil perawat. Jun juga tidak kalah khawatir nya dengan mingyu namun ia sedikit lebih santai di banding mingyu.

"Dia pingsan dan suhu tubuh nya panas."

Mingyu menjelaskan apa yang terjadi saat dokter memeriksa y/n.

"Bagaimana? Apa dia baik-baik saja?"

"Dia hanya sedikit dehidrasi dan juga kelelahan, aku akan memberi nya obat dan dia akan baik-baik saja."

Mingyu menghela nafas lega setelah nya.

"Aku akan memindahkan nya ke ruang rawat, kau bisa menunggu nya di sana setelah semua pemeriksaan selesai."

Kini kedua pria yang sama-sama mengkhawatirkan satu wanita itu saling melempar tatapan.

"Aku baru pertama kali nya melihat kau seperti tadi mingyu."

"Kau mengkhawatirkan y/n?"

Mingyu mendecih, ia mendudukan diri nya sambil terus melihat wajah Jun .

"Dia kan pegawai ku, jika terjadi sesuatu pada dia bagaimana jika aku di cap sebagai atasan yang kejam?"

"Benarkah hanya itu alasan nya?"

"Tentu."

Namun jawaban dan hati nya tak selaras, Jun bisa melihat nya dari ekspresi yang mingyu perlihatkan tadi.

"Ah aku akan kembali ke kantor jangan lupa beri tau dia jangan sampai terlalu lama di sini."

Titah mingyu lalu pergi, Jun mengendikan bahu nya tak perduli.

"Jun maaf sudah merepotkan mu."

Ucap y/n saat Jun masuk kedalam ruangan nya, Jun hanya tersenyum sambil duduk di kursi dekat y/n

"Kenapa memaksakan tubuhmu jika kau sakit? Aku yakin jika kau memberi tau aku atau Mingyu ia tak akan keberatan."

"Ah aku hanya merasa aku bisa melakukan nya tapi ternyata tidak bisa."

Jun mengangguk paham, ia kemudian melihat ke arah jendela ruangan rumah sakit itu. Malam yang menyapa mereka kali ini sangat dingin, berbeda di siang hari yang begitu panas akan terik matahari.

"Mingyu terlihat sangat khawatir tadi, dia menggendong mu melewati para karyawan nya dengan ekspresi cemas yang kentara."

"Aneh bukan?"

Y/n yang mendengar itu terbatuk, ia kembali teringat tentang perlakuan mingyu tadi pagi pada nya di tambah mendengar pernyataan Jun yang seperti itu.

"Kau baik-baik saja?"

Jun memberikan segelas minum pada y/n.

"Aku baik-baik saja Jun, oh iya kau tidak kembali ke kantor? Aku yakin mingyu masih berada di sana sekarang."

Ucap y/n berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Em tapi aku khawatir jika harus meninggalkan mu."

"Aku baik-baik saja, besok juga akan semakin lebih baik dan aku akan segera kembali masuk kerja."

"Ingin kembali masuk kerja atau ingin secepatnya bertemu mingyu?"

Diam , y/n hanya terdiam Jun yang melihat itu kemudian tertawa. Ia berdiri dari duduknya lalu mengusak rambut y/n gemas.

"Aku bercanda jangan di masukan ke hati ya."

"Aku pergi, kau harus tidur agar cepat sembuh."

Jun membalikan badan nya hendak pergi namun kembali menghadap ke arah y/n. Jun kembali mendekatkan tubuh nya pada y/n dan

/Cup

Jun mencium kening y/n sekilas lalu dengan segera pergi.

"Ada apa dengan mereka?"






































Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang