Part 9

98 15 0
                                    

Tiga hari kemudian y/n sudah benar-benar sembuh sekarang. Ia sudah mengenakan pakaian kerja nya, dengan senyum yang terus terpatri ia berjalan melewati orang-orang yang terus berbisik akan sesuatu hal. Y/n yang tidak ingin ambil pusing memilih terus berjalan di banding harus bertanya kenapa mereka melihat y/n dan berbisik seperti itu.

Y/n sampai di lantai teratas tempatnya dan Mingyu berada, tidak langsung masuk kedalam ruangan nya y/n melangkahkan kaki nya menuju ruangan Mingyu. Suara gaduh terdengar dari luar seperti ada beberapa orang yang sedang bercengkrama atau lebih tepat nya sedang berdebat.

"Kau pikir ini hanya masalah kecil Jun? Ini akan membawa dampak buruk bagi perusahaan kau tau?!"

Bentakan itu keluar dari mulut mingyu pada Jun di depan nya.

"Aku tau tapi kau juga harus mendengar pendapat mereka dulu, kau tau kau ini menggerakan satu perusahaan besar dan kau butuh mereka."

Y/n tak bisa hanya berdiri di sini, ia harus tau apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa ketukan pintu y/n menerobos masuk tanpa permisi. Kedua orang di dalam langsung melihat ke arah y/n dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Y/n-ah kau sudah sembuh?"

Pertanyaan itu di lontarkan Jun, sedangkan mingyu hanya terdiam dengan ekspresi yang lebih dingin daripada terakhir kali mereka bertemu.

"Ada masalah dengan perusahaan? Maafkan aku yang tak tau apapun."

"Em dan kau harus tau sekarang, perusahaan mengalami penurunan karena aku lengah!"

"Mingyu kau tidak perlu berkata seperti itu pada y/n lagi pula dia tak tau apapun."

"Kenapa? Dia membuat ku lengah dan itu salah nya!"

Y/n mengedipkan matanya beberapa kali, ia baru saja masuk bekerja dan langsung di tuduh sebagai biang masalah? Ada apa dengan mingyu? Apa karena y/n tidak ikut bekerja ekstra dengan nya dan itu  membuat perusahaan sedikit mengalami penurunan?

"Apa maksudmu? Kenapa kau lengah karena ku?"

Mingyu berjalan mendekat dengan y/n, Jun mencekal tangan mingyu namun di abaikan nya.

"Karena kau sakit dan aku mengkhawatirkan mu, aku sedikit terkecoh karena mu aku tak bisa berkonsentrasi karena kau tidak ada dan itu membuat ku lengah."

Ucap Mingyu dengan jarak yang hanya tinggal sejengkal itu dari y/n bahkan deruan nafas nya bisa terdengar jelas oleh y/n.

"Maafkan aku."

Y/n memundurkan tubuh nya lalu menunduk, Jun menepuk bahu y/n lalu meraih tangan y/n.

"Ayo kembali ke ruangan mu, aku akan mengurus semua nya."

Tanpa persetujuan mingyu, Jun menarik y/n menjauh dan keluar dari ruangan Mingyu.

"Jangan dengarkan apa yang dia katakan, dia hanya kesal karena masalah ini dan menjadikan mu sebagai alasan nya."

Jun membuka kan pintu untuk y/n, ia menuntun y/n untuk duduk di kursi nya sambil tersenyum.

"Jangan terlalu memforsir dirimu karena mingyu."

"Aku jadi tidak enak kepada Presdir, apa masalah nya separah itu hingga membuat ini terjadi?"

Pertanyaan y/n di jawab dengan senyuman manis dari Jun

"Tidak usah merasa seperti itu, kau tau jika mingyu mengkhawatirkan mu berati ada sesuatu pada nya dan itu bukan salah mu."

Y/n mendongak kan wajah nya menatap Jun

"Apa maksudmu?"

Jun mengendikan bahu nya lalu mengalihkan pandangan nya ke arah jendela

"Mungkin dia tertarik pada mu dan itu adalah hal yang sangat luar biasa y/n-ah, kau bisa membuat seorang Kim mingyu kehilangan konsentrasi nya pada pekerjaan."

"Itu hal mustahil jika bukan kau orang nya."

"Kau tidak usah mengada-ngada Jun."

Jun terkekeh lalu mengusak rambut y/n gemas.

"Kau ingat terakhir kita bertemu di rumah sakit kemarin?"

Y/n mengangguk lalu dengan tak sadar ia menyentuh kening nya yang saat itu Jun kecup sebelum pergi.

"Itu artinya aku juga punya perasaan yang serius padamu, begitu pula mingyu jadi y/n-ssi kau harus tentukan mulai sekarang siapa yang harus kau pilih."

Jun lagi-lagi memberikan senyuman lebar nya, ia lalu pergi dari ruangan y/n.

"Apa ini? Apa mereka berniat membuat ku terus berada di posisi yang membingungkan?"

Di bawah sana tepatnya di lantai dasar seseorang dengan jas hitam, kacamata hitam serta beberapa orang mengikuti nya dari belakang membuat banyak perhatian tertuju pada nya. Kaki lenjang itu terus melangkahkan kaki nya hingga sampai di depan lift. Jun muncul beberapa saat menyapa mereka.

"Lama tidak bertemu jun-ah."

Ucap pria itu, pria pemilik perusahaan yang tak kalah besar nya dengan milik mingyu.

"Em aku harap kau akan nyaman saat bicara dengan mingyu nanti."

Keduanya tertawa saat Jun mengatakan itu. Mereka kini sampai di ruangan Mingyu.

"Akhirnya kau mengulurkan tangan mu pada ku teman."

Ucap pria itu sambil menepuk pundak mingyu, ia lalu duduk di sofa sambil menumpang kan kaki nya.

"Jika bukan karena usulan Jun yang masuk akal aku tak sudi mengundang mu kesini Lee taeyong."

Pria yang di panggil Lee taeyong itu tersenyum, ia menepuk tempat kosong di sisi nya mengisyaratkan mingyu untuk duduk.

"Kau punya sesuatu yang bisa membuat ku membantu mu bukan?, Kau tau sesuatu yang menyegarkan."

"Jun kau panggil y/n kesini."

Ucap Mingyu pada Jun yang melihat mereka dengan tatapan geli nya.

Tak lama kemudian Jun datang bersama y/n. Taeyong menepuk nepuk tangan nya dan membuat y/n mengernyit heran.

"Aku meminta mu sesuatu dan langsung kau bawakan, kau ini memang sangat peka mingyu-ah."

Bukan hanya y/n yang bingung tapi juga Jun. Apa sebenarnya yang mereka maksud.

"Selain aku dan Mingyu serta gadis ini kalian bisa pergi."

Titah taeyong sambil tak mengalihkan pandangan nya pada y/n.

"Tak perlu khawatir Jun."

Ucap Mingyu, dan setelah itu pintu tertutup bersama mingyu dan yang lain nya pergi.

"Dia cantik, bolehkah aku memiliki nya Mingyu?"


































Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang