Part 2

137 18 1
                                    

"terkejut? Senang bertemu dengan mu y/n-ssi."

"Ehey jangan dingin seperti itu Presdir, kau akan menakuti nya."

Ucap Jun sambil berbisik pada mingyu, mingyu yang mendengarnya hanya tersenyum miring lalu berjalan mendekati y/n.

"Punya riwayat pekerjaan yang bagus, bahkan pernah di rekomendasikan sebagai sekretaris yang berbakat."

"Menarik juga, padahal sikapmu kemarin tidak mencerminkan sama sekali dengan apa yang ada di kertas ini."

Jun yang mendengar itu terlihat bingung, sepertinya ada hal yang tidak ia ketahui.

"Maaf tapi bisakah anda membahas tentang pekerjaan saja, sikapku kemarin memang salah dan aku meminta maaf untuk itu."

Mingyu tertawa mendengar perkataan y/n, ia menjentikan jari nya dan Jun yang mengerti maksud itu pun keluar dari ruangan dengan ragu. Ia pikir y/n tidak akan baik-baik saja.

"Baiklah aku hanya akan membahas pekerjaan saja, tapi sebelum kau di terima kau harus tau dulu bahwa aku adalah orang yang tidak banyak di sukai orang jadi aku harap kau akan tahan dengan ku."

"Tiga bulan, aku memberikan waktu mu selama itu dan jika kau gagal maka kau harus mengundurkan diri dengan suka rela."

Y/n meremat kedua tangan nya, ia menegakan tubuh nya lalu menatap sang Presdir dengan senyuman nya.

"Baik aku akan terima itu, namun jika aku bisa bertahan maka Presdir sendiri yang akan memberi selamat padaku."

Mingyu terdiam melihat senyuman gadis di depan nya itu, untuk pertama kali nya ia melihat senyum yang begitu ringan. Terlihat tidak ada beban apapun di wajah nya, padahal mingyu sedang menggertak nya agar y/n takut.

"Kau baik-baik saja Presdir? Wajah mu sedikit memerah."

Ucapan y/n membuat mingyu tersadar, ia berdehem lalu duduk di kursi nya. Enggan berlama lema dengan y/n, ia langsung menyuruh y/n untuk pergi ke ruangan nya sendiri dan langsung memberi setumpuk tugas untuk di kerjakan nya.

"Bagaimana y/n-ssi apa kau kuat?"

Y/n sedikit tertawa mendengar pertanyaan Jun, bahkan belum satu hari tapi ia sudah di tanyai hal seperti itu.

"Aku akan menjadi perempuan pertama yang bisa menghadapi Presdir pak, kau harus lihat itu nanti."

"Aku sangat menantikan hal itu y/n-ssi, selamat bekerja ya."

Jun pun pergi, dan y/n mulai mengerjakan tugas nya.

"Ternyata aku salah, dia bukan orang yang baik jika berada di kantor."

Gumam y/n

Sedangkan mingyu ia sedang memfokuskan diri nya dengan apa yang ada di depan nya sekarang. Sebuah buket bunga berada di ruangan nya sekarang.

"Siapa yang mengirimiku sesuatu yang tak aku suka?"

Mingyu meraih bunga itu lalu berjalan menuju ruangan y/n, tanpa permisi mingyu langsung membuka pintu itu dan melihat y/n yang terkaget dengan kedatangan mingyu yang tiba-tiba.

"Buang ini!"

Mingyu melemparkan buket bunga itu ke atas meja y/n.

"Baik"

Namun kemudian y/n berhenti

"Kau jalan menuju ruangan ku dan melewati setidak nya 2 tempat pembuangan sampah kenapa harus aku yang membuang nya?"

"Kau berani bertanya seperti itu?"

Y/n yang sadar dengan perkataan nya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Tidak pak, aku hanya bercanda."

Mingyu memberi tatapan dingin lagi pada y/n

"Jangan berani-berani membantahku y/n-ssi!"

Setelah kepergian mingyu y/n menghela nafas nya lega, ia melihat buket bunga yang ada di genggaman nya itu.

"Bunga cantik ini memang tak seharusnya di berikan pada Presdir dingin itu."

Alih - alih membuang nya y/n memilih  menyimpan bunga itu kedalam vas yang di isi air agar bertahan lama. Bunga mawar berwarna merah itu terlihat cantik, mata y/n terus berbinar saat melihat nya di sela-sela ia melanjutkan pekerjaan nya.

Jam sudah menunjukan pukul empat sore, Dimana jam itu adalah jam pulang kantor. Y/n dengan hati yang senang membereskan meja nya lalu membawa tas nya hendak pulang.
Saat ia membuka pintu ruangan nya namun ia kembali di kagetkan dengan  Mingyu yang sudah berada di depan ruangan nya.

"Presdir kau tak perlu mengantarku pulang hehe."

Mingyu mendecih mendengar hal itu

"Kau pikir kau mau kemana? Pulang? Aku bahkan terbiasa pulang pukul satu pagi."

"Em kalau begitu selamat bekerja pak, jangan terlalu memforsir tubuh mu karena itu tidak baik."

Y/n pamit dari hadapan mingyu namun mingyu dengan cepat menarik tas y/n dan membuat y/n sedikit terhuyung ke belakang.

"Aku bicara itu bukan untuk membuat mu memberi aku pesan sebelum pulang, kau harus bersama dengan ku sampai aku memutuskan akan pulang!"

"Apa? Tapi ini sudah jam pulang"

"Kau di bayar dari perusahaan ku dan kau adalah bawahan ku jadi kau harus turuti apa mau ku!"

Y/n mencebik kan bibirnya sambil menatap kesal mingyu.

"Sampai pukul satu?"

Mingyu tidak menjawab nya, ia langsung pergi ke ruangan nya.

"Pantas saja Jun tadi bertanya seperti itu, ternyata presdir bukan orang baik."

Dengan lesu y/n kembali masuk kedalam ruangan nya, menyalakan kembali layar komputer nya lalu terduduk dan menelungkup kan wajah nya.

"Aku kira kau baik, ternyata kau adalah hukuman untuk ku Presdir."

Hari pertamanya bekerja menjadi hari yang sangat berat bagi y/n, ia harus terus meladeni permintaan Presdir nya yang sangat cerewet itu. Belum lagi tubuh nya yang belum terbiasa kerja hingga larut malam bahkan sampai pagi membuat nya sedikit kesulitan. Berbeda dengan mingyu yang tertawa saat mengingat wajah y/n yang berantakan karena kurang tidur.

"Itu sebabnya jika kau macam-macam dengan ku y/n-ah."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-



-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang