Part 11

98 15 0
                                    

Taeyong dan juga Tera kini sudah pergi dari ruangan mingyu, menyisakan y/n yang terus menatap mingyu dengan tatapan marah nya.

"Kau pikir aku senang dengan perlakuanmu? Hentikan gunakan aku untuk kepentingan mu saja Presdir!"

Mingyu tak menghiraukan nya, ia memilih menanda tangani berkas yang ada di meja nya itu.

"Aku mau berhenti!"

Ucapan y/n kali ini membuat nya menghentikan kegiatan nya itu, ia beralih menatap y/n lalu bangun dari duduk nya.

"Kau mengancam ku?"

Y/n tak menjawab nya ia malah terus melihat mingyu sinis.

"Aku bisa melakukan apapun , jadi kau harus tetap diam di posisi mu dan jangan lakukan apapun!"

Kata-kata itu seperti belati yang menusuk hati y/n, ia tak bisa menahan nya lagi. Tiba-tiba air mata itu turun begitu saja dari kedua bola mata y/n, ia bahkan sekarang menunduk dan berjongkok sambil menyembunyikan wajah nya.

"Yak, kenapa kau menangis? Aku bahkan tidak memukulmu."

Bukan mereda tangisan itu semakin terdengar keras dengan isakan nya. Mingyu mengusak rambutnya bingung dan langsung bergerak menutup pintu rapat-rapat agar tak ada orang lain yang melihat.

"Y/n-ah hentikan, aku tak ingin orang lain memikirkan hal buruk tentangku."

"Kau hanya memikirkan reputasi mu, tapi kau tidak memikirkan bagaimana perasaan ku!"

Bentak y/n di sela tangisan nya, mendengar itu Mingyu jadi tersadar bahwa yang di lakukan nya adalah hal yang kurang ajar.

Ia terdiam sejenak lalu ikut memposisikan dirinya menjadi sejajar dengan y/n, tangan nya dengan ragu bergerak mengusap kepala y/n pelan.

"Apa itu menyakitimu?"

Y/n lalu menengadahkan wajah nya sambil mengusap air mata yang membanjiri pipi nya itu.

"Kenapa masih bertanya? Jelas itu menyakitiku Presdir, kau berbuat sesukanya dan aku sangat sedih."

Mingyu terkekeh melihat ekspresi yang di tunjukan gadis cantik itu, ia bahkan menjadi terduduk sambil terus menatap y/n.

"Kenapa tertawa? Apa kau belum puas membuatku sakit hati?"

Mingyu dengan cepat menggeleng lalu mengulum senyum nya.

"Tidak maafkan aku y/n-ah"

"Aku juga tidak tau kenapa aku melakukan itu untuk membalas perkataan taeyong padaku, tapi sekarang aku benar-benar menyesalinya."

"Benarkah?"

Mingyu mengangguk

"Tapi apa boleh buat bukan? Kau itu cukup cantik dan membuatku berpaling dari pekerjaan ku jadi sebagai ganti nya aku harus mencium mu."

"Yak!"

Mingyu lagi-lagi tertawa setelah sukses membuat y/n mencebikan bibirnya kesal.

"Kau memang tak berperasaan!"

Saat y/n hendak pergi, mingyu segera mencekal tangan y/n lalu menarik nya kembali mendekat .

"Kau itu bawahan ku, jangan pergi sebelum aku menyuruh mu untuk pergi."

"Aku tidak peduli mingyu aku akan mengundurkan diri."

Mingyu menggeleng , ia kembali mempererat pegangan tangan nya sambil menatap y/n dalam.

"Jika kemarin saat kau sakit membuatku banyak kehilangan hal berharga maka akan seperti apa jadi nya jika kau benar-benar pergi meninggalkan ku hem?"

"Baiklah akan ku akui y/n, aku tidak tau apa yang sedang aku rasakan tapi aku yakin jika aku sudah jatuh hati padamu."

Mendengar itu y/n tiba-tiba cegukan, ia bahkan memberanikan diri untuk melepaskan tautan tangan mingyu yang terasa semakin erat itu.

"Jangan buat aku terus menjadi candaan mu mingyu aku sudah tidak ingin terus di permainkan oleh mu."

"Aku tidak bercanda y/n, aku benar-benar menyukai mu kau tau?"

Melihat y/n yang terus berusaha melepaskan diri nya mingyu menjadi tidak sabaran, ia menarik y/n kedalam pelukan nya. Pelukan erat yang membuat y/n membelalakan mata nya.

"Tetaplah bersamaku."




























Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang