Part 5

126 20 0
                                    

Jun hari ini memakai stelan santai nya, namun tidak membuat ketampanan seorang Jun berkurang. Di hari libur nya ia memilih untuk menghabiskan waktu sendiri di sebuah pantai, deburan ombak pagi itu masih tenang dan angin yang menyapa wajah nya terasa sejuk. Bibir nya mengulas senyum melihat pemandangan di depan nya.

Ia mengeluarkan handpone dari saku celana nya lalu memotret pantai itu, terlalu asik dengan kegiatan nya ia tak sadar seorang gadis berlari menghampiri nya.

"Jun-ssi!"

Seru seseorang, Jun yang mendengar itu menoleh ke belakang ia melihat y/n dengan senyum manis tergambar di wajah nya.

"Y/n? Kau sedang apa di sini? Kau mengikuti ku?"

"Memang nya aku tidak boleh kemari? Ini kan tempat umum."

Jun tertawa karena melihat y/n, ia menarik tangan y/n lalu mengajak nya duduk di tepi pantai.

"Di kantor atau pun di luar kantor kau selalu terlihat cantik."

"Ey kau terlalu pandai berbohong."

Mereka berdua terkekeh

"Oh iya Jun bulan lalu Presdir membuang buket bunga mawar merah, apa ada seseorang yang memberi nya?"

Jun mengingat-ngingat sesuatu dari raut wajah nya, y/n diam menunggu jawaban Jun.

"Ah itu dari seorang pengagum rahasia, mingyu sudah menerima nya beberapa kali ini namun sudah pasti dia membuang nya."

"Begitu ya."

Jun menatap wajah y/n dari samping, ia menerka-nerka apa yang sedang y/n pikirkan sekarang.

"Bukankah kebetulan yang langka kita bisa bertemu disini?apa jangan-jangan kita berjodoh?"

Pertanyaan Jun membuat y/n kembali mengingat percakapan antara Jun dan Mingyu waktu itu.

"Kau baik-baik saja?"

"Ah aku? Tentu aku baik-baik saja."

Jun mengangguk paham.

"Sudah mau tiga bulan, dan aku lihat kau semakin dekat dengan mingyu kau benar-benar berhasil y/n-ah."

"Sebelum nya tidak ada yang bisa bertahan sekalipun aku meng iming- imingi mereka dengan gaji yang besar."

"Ah itu hanya kebetulan saja Jun, aku kebetulan bertemu dengan Presdir di saat ia tidak begitu kejam seperti biasanya."

Ucap y/n sambil di susul dengan tawa ringan, namun hal itu tidak di setujui Jun. Mingyu bukan orang yang bisa berubah dalam waktu cepat, jika bukan soal pekerjaan maka banyak alasan yang ia buat untuk berubah menjadi baik. Y/n adalah orang pertama yang membuat mingyu bisa sejenak melupakan pekerjaan bahkan ia menuruti apa kata y/n. Mingyu mengambil istirahat selama tiga hari berkat permintaan y/n. Dan itu adalah hal yang bisa di bilang mustahil sebelumnya.

"Aku harap memang begitu y/n-ah."

Hari pun berganti, hari di mana semua orang kembali pada aktivitas nya masing-masing memulai kesibukan mereka. Tidak terkecuali dengan mingyu , ia memakai pakaian formal nya dengan rapih. Mobil mewah nya sudah terparkir di lobi. Haneul yang sudah paham langsung membuka kan pintu mobil lalu mengambil alih kemudi untuk memarkirkan mobil nya.

"Pagi pak."

Sapaan dari setiap karyawan itu terus terdengar hingga depan ruangan kerja nya, namun ada yang berbeda hari ini. Tidak ada gadis cantik yang berstatus sebagai sekretaris itu .

"Biasanya dia sudah berdiri di sini."

Mingyu yang penasaran kembali melangkah kan kaki nya menuju ruangan y/n, ia membuka pintu dan ternyata ruangan nya masih kosong.
Pandangan mingyu tertuju pada vas bunga kosong.

"Tiga bulan lalu dia mengisi bunga di vas itu, tidak ada satu hal saja bisa membuat ruangan nya berbeda."

Sebelum mingyu keluar, Jun tiba-tiba datang ke ruangan y/n. Ia juga menggenggam seikat bunga mawar berwarna pink di tangan nya.

Mingyu yang berpikir itu dari seorang yang sering mengirim nya bunga merampas bunga itu dari Jun dan hendak membuang nya.

"Yak kau mau bawa kemana?"

"Aku mau membuang nya, jangan terima kiriman bunga apapun lagi!"

"Itu bukan untuk mu, ini untuk y/n."

Jun kembali mengambil bunga itu, Jun menyimpan bunga itu di vas bunga milik y/n.

"Aku membelikan nya untuk y/n, dia menyukai bunga dan terakhir ia memajang bunga yang kau buang waktu itu."

Mingyu terdiam, perlakuan Jun membuat mingyu sedikit merasa tak enak.

"Kalian sedang apa?"

Tanya y/n yang baru saja datang
.

"Bunga? Wah cantiknya apa ini bunga untuk Presdir?"

"Kau dari mana saja? Kenapa kau baru datang?"

Tanya mingyu tak menjawab pertanyaan y/n.

"Aku tadi ada urusan di lantai satu pak."

Setelah itu Mingyu pergi, sedangkan Jun terdiam melihat tingkah mingyu.

"Bunga yang indah."

"Bunga cantik untuk orang cantik, itu hadiah dari ku karena vas nya kosong "

"Aku kira ini untuk Mingyu, terimakasih Jun aku sangat menyukai nya."

Jun tersenyum melihat y/n tersenyum. Bagi Jun itu adalah hal yang sangat indah , y/n begitu cantik saat tersenyum seperti itu.


































Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang