Part 22

46 9 0
                                    

Hujan malam ini turun dengan deras, mingyu yang masih berada di meja kerja nya itu memejamkan mata untuk beberapa menit. Keringat muncul dari pelipis nya perlahan turun menyentuh permukaan pipi.
Lalu seseorang datang dengan memelankan langkah kaki nya, ia kemudian berdiri di hadapan mingyu dengan bibir yang menyunggingkan senyum miring.

"Dengan begini kau tidak akan mampu menghindariku bukan?"

Ia sekarang bergerak mendekati kursi mingyu, tangan nya mengusap keringat itu dengan lembut. Aneh nya lagi mingyu tak kunjung membuka mata nya, ia masih asik memejamkan mata.

"Aku mencintaimu Kim, sungguh."

Yoon Hana, wanita itu dapat melakukan apapun untuk mendapatkan yang sangat ia inginkan termasuk hal gila sekalipun.

Ia duduk di atas pangkuan mingyu, membuka tiga kancing kemeja teratas nya lalu ia melakukan hal sama pada mingyu. Ia memposisikan diri seolah sedang melakukan hal yang tak senonoh dengan mingyu. Senyuman licik itu semakin merekah saat ia mengambil beberapa foto dari handpone nya.

"Besok akan ada pertunjukan menakjubkan di sini Kim."

Ucap Hana sambil menatap lembut mingyu yang terlelap itu, akhir dari kegiatan nya itu ia tutup dengan mengecup bibir mingyu lalu mengigit nya sebentar hingga ujung bibir mingyu mengeluarkan sedikit darah.

"Selamat malam mingyu-ah."

____________________________________

Pagi hari kali ini tidak biasanya y/n terlihat sedikit murung, perkataan Hana kemarin sedikit mengganggu pikiran nya. Jika benar Hana menginginkan mingyu itu akan lebih sempurna menurut nya. Hana dan Mingyu sama-sama berasal dari keluarga yang berada berbeda dengan diri nya sendiri.

"Kenapa hati ku tidak enak sekali sih?"

Gumam y/n sambil menepuk dada nya pelan, ia menarik nafas panjang sebelum masuk kedalam gedung pencakar langit itu. Dengan perlahan ia berjalan hingga sekarang ia berada di depan ruangan nya. Tangan nya hendak meraih kenop pintu itu, namun kembali ia urungkan. Y/n memutuskan untuk mengunjungi ruangan Presdir nya itu dulu. Entahlah hati nya sangat gusar sekarang.

Beberapa kali ketukan pintu itu tak ada yang menyaut atau membuka nya. Y/n menggigit bibir bawah nya lalu mendorong pintu itu. Di sana ada mingyu, namun ia tertidur dengan kancing kemeja yang terbuka. Y/n sedikit kaget di buat nya, berniat ingin pergi dari sana namun sebelum itu Jun sudah berada di belakang nya. Ia menahan tubuh y/n agar diam di tempat.

"Kau melakukan sesuatu dengan mingyu?"

Y/n hafal betul suara itu tanpa harus membalikan tubuh nya, dengan cepat y/n menggelengkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Jun.
Melihat itu Jun berjalan ke arah meja kerja mingyu.

"Bangun Kim! Kau begadang semalaman sampai kau tertidur disini?"

Tidak ada jawaban Jun menepuk pipi mingyu sedikit keras untuk membangun kan nya. Tidak sia-sia, mata indah milik mingyu itu kini terbuka perlahan. Ia mengerjapkan mata nya beberapa kali sebelum memfokuskan pandangan nya ke arah Jun lalu y/n.

"Kau tidur semalaman di sini dengan pakaian seperti itu mingyu?"

"Pakaian seperti apa? Memangnya aku kenapa?"

"Lihatlah dirimu sendiri, kau tidak malu di lihat y/n dengan keadaan seperti ini?"

Mendengar itu Mingyu mengecek tubuh nya, mata nya membelalak saat menyadari pakaian yang terbuka itu. Dengan seger mingyu membalikan tubuh nya mengancingkan kancing pakaian nya.

"Ka-kau perlu sesuatu Presdir? Aku akan menyiapkan nya."

"Tidak y/n-ah, maafkan aku"

"Aku tidak tau jika penampilanku seperti ini."

"Tidak apa-apa Presdir, aku akan menyiapkan pakaian baru mu kau sebaiknya membersihkan tubuh mu dulu."

Ucap y/n lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk menyiapkan kebutuhan mingyu. Ia sedikit menghindari kecanggungan itu.

"Kau yakin tidak melakukan apapun Mingyu?"

"Apa maksudmu?"

Mingyu membalikan badan nya kembali menghadap Jun, lagi-lagi Jun terlihat kaget.

"Kau kenapa? Tidak pernah melihat orang yang baru bangun dari tidur?"

"Bukan itu, bibirmu"

Mingyu lalu menyentuh permukaan bibir nya lalu berhenti di ujung bibir nya yang terasa perih. Tangan nya ia lihat dan ada sedikit noda darah di sana.

"Jika yang ku pikirkan benar, maka kau melakukan nya dengan siapa?"

"Y/n?"

Mingyu terdiam di tempat nya, ia sama sekali tak tau apa yang telah terjadi . Namun perasaan nya kali ini menjadi tak enak.

"Tidak mungkin aku melakukan nya dengan y/n saat melihat ekspresi nya tadi."

"Brengsek!"

Jun meninju mingyu hingga tersungkur dengan ekspresi marah nya.

"Jika kau melakukan hal yang membuat y/n terluka aku tak akan pernah diam Kim!"

























Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang