Part 18

75 11 0
                                    

"jun!"

Jun menghentikan langkah nya saat mendengar seorang perempuan yang memanggilnya. Ia menoleh ke arah belakang, di sana sudah berdiri seorang gadis cantik dengan kacamata bulat nya. Ia tersenyum lalu mengasongkan buket bunga tepat ke depan wajah Jun.

"Kau?"

Gadis itu semakin merekah kan senyuman nya saat Jun menerima bunga itu, ia lalu merapihkan baju dan helaian rambut yang tadi nya sedikit berantakan.

"Aku lari kemari, jadi maaf jika aku terlihat berantakan Jun."

Jun mengangguk, ia beralih menatap bunga yang ia pegang. Bunga mawar yang menurut Jun tidak asing di mata nya.

"Kau memberi ini untuk Mingyu?"

Gadis itu mengangguk semangat.

"Jangan bilang jika kau yang mengirim buket bunga setiap bulan nya untuk Mingyu?"

"Heheh, jika kau ingin mendengar aku mengatakan tidak maka kau salah, dengan kata lain aku lah yang melakukan itu."

"Hana-ah!"

Gadis itu bernama Hana, teman masa kecil mingyu dan juga Jun. Hana sudah lama tinggal di Amerika setelah orang tua nya memaksa kan Hana untuk melanjutkan pendidikan di sana.

"Aku sudah lama kembali ke korea, kenapa kalian tidak menyadarinya? Aku pernah bilang pada kalian dulu bukan?"

"Bilang apa?"

"Jika aku menyukai seorang pria maka aku akan mengirim 100 buket bunga untuk nya."

Jun terlihat mengingat, tidak perlu waktu lama dan memang benar Hana pernah berkata seperti itu pada Jun dan Mingyu dulu.

"Lalu dimana tuan muda Kim itu?"

___________________________________

"Jangan pergi kemana-mana ku mohon hem?"

Mingyu menggoyangkan tubuh y/n sambil mencebikan bibir nya gemas, y/n yang melihat itu menatap mingyu dengan malas.

"Jangan seperti itu, kau tidak seperti mingyu yang ku kenal!"

"Ey, aku harus punya versi yang berbeda antara di kantor dan pribadi bersama mu bukan?"

"Em terserah, lakukan sesuka mu tuan Kim."

Mingyu tersenyum, ia melepaskan tangan y/n lalu menarik nya mendekat. Mingyu memeluk erat gadis itu sambil memejamkan mata nya.

"Aku tak ingin jika kau jauh dari ku, kembali lah ke kantor aku janji aku tak akan membuat mu tidak nyaman di sana."

Y/n tersenyum mendengar itu, mingyu terdengar bersungguh-sungguh sekarang. Tangan y/n mengusap punggung pria tampan itu sambil menepuk-nepuk nya pelan.

"Aku akan kembali ke kantor."

"Benarkah?"

Y/n mengangguk

"Terima kasih nona Kim."

Y/n melepaskan pelukan mingyu lalu menatap nya.

"Marga ku Lee bukan Kim, jangan se enak nya mengganti nama seseorang Kim."

"Kata siapa? Kau kan milik ku jadi kau adalah Kim y/n mulai saat ini."

"Yak Kim mingyu!"

Y/n menutup wajah nya yang sudah memerah itu, ia juga membelakangi mingyu untuk menyembunyikan nya.

"Kenapa harus malu seperti itu? Kau tau aku makin gemas melihat nya y/n-ah"

"Pergi sana! Kau harus ke kantor, aku akan kembali besok"

"Kau mengaturku? Lihatlah kau sudah belajar bagaimana cara nya menjadi istri dari seorang Presdir Kim."

"Ah ku mohon mingyu-ah jangan berkata seperti itu terus!"

Mingyu tertawa lepas saat melihat wajah y/n sekarang. Yang di tertawakan hanya terdiam menatap datar mingyu.

"Hentikan Presdir!"

Mendengar itu Mingyu mengulum bibir nya, ia menghentikan tawa nya lalu menyentuh pipi y/n yang terasa panas itu.

"Ya ampun kau sangat panas y/n-ah."

"Hentikan! Ayo kau harus kembali ke kantor!"

Mingyu tersenyum, ia menegak kan kembali tubuh nya sebelum kembali sedikit mencondongkan tubuh nya untuk mengecup bibir y/n sebentar.

"Aku mencintai mu sayang."

Setelah itu Mingyu langsung pergi tanpa pamit dari rumah y/n meninggalkan y/n yang mematung di tempat nya.

"Yak Kim mingyu!"





































Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang