Part 12

114 17 1
                                    

Jun mengepalkan tangan nya saat melihat y/n dan juga mingyu, ia menghela nafas nya sambil berjalan mundur meninggalkan tempat itu. Di sepanjang perjalanan menuju ruangan nya, Jun sama sekali tak menunjukan senyum yang biasa ia perlihatkan pada karyawan lain nya.

"Jun! Aku punya rencana bagus untuk menghabiskan akhir pekan bersama yang lain nya, kau mau ikut?"

Tanya kyungso sambil menepuk pundak Jun, Jun tak menghiraukan nya ia tetap berjalan tanpa menjawab pertanyaan kyungso.

"Ada apa dengan nya?"

Di lain tempat y/n sedang asik mengacak rambut nya sambil menendang heels yang ia pakai.

"Kenapa aku harus luluh? Sadarlah y/n kau ini sedang di bodoh bodohi pria itu!"

"Ah tak tau aku pusing."

Y/n mendudukan diri nya lalu menelungkup kan wajah nya di balik meja.

"Bagaimana kalau dia hanya mempermain kan aku? Bagaimana jika setelah ini dia tertawa?"

Pertanyaan- pertanyaan itu terus muncul di kepala y/n hingga membuat nya pusing, lalu kemudian ia teringat akan Jun yang mengatakan hal aneh kemarin.

"Apa ini maksud perkataan Jun? Aku berada di tengah-tengah mereka?"

Tak ingin bertanya tanpa ada jawaban, y/n memakai kembali heels nya lalu pergi dengan langkah cepat menuju ruangan Jun.

Ia merapihkan pakaian dan rambut nya saat sudah sampai di depan ruangan.

"Tenang y/n!"

Y/n mengatur nafas nya terlebih dahulu, lalu tangan nya bergerak mengetuk pintu itu pelan.
Sudah ketiga kali ia mengetok tapi Jun tidak kunjung membuka kan pintu itu.

Dengan ragu y/n membuka pintu itu pelan dan mengedarkan pandangan nya ke seluruh isi ruangan namun ia tak melihat Jun di sana.

"Dia tak ada? Kemana?"

Namun saat y/n kembali ingin menutup pintu nya, seseorang menahan nya dari belakang.

Y/n membalikan tubuh nya dan benar Jun sudah ada di depan nya, tubuh mereka begitu berdekatan jika tidak mendongak y/n hanya bisa melihat dada jun saja.

"Jun? Aku mencari mu."

Jun menampakan ekspresi datar nya, ia lalu membuka pintu itu lebar-lebar dan mendorong y/n masuk kedalam ruangan nya.

"Bicaralah."

Y/n menelan ludah nya kasar saat melihat ekspresi yang asing dari Jun, ia menggelengkan kepala nya sambil tersenyum kecil.

"A-aku hanya--"

Jun menaikan sebelah alis nya sambil menatap y/n menunggu apa yang akan ia katakan selanjutnya .

"Apa?"

"Anu, aku aku hanya ingin menemuimu saja."

"Iya aku hanya ingin bertemu dan melihatmu saja hehe."

Kekehan kecil itu terasa canggung di mata Jun, ia tau bahwa y/n bermaksud lain.
Jun duduk di kursi nya membiarkan y/n masih dengan ekspresi canggung nya itu berdiri di depan nya.

"Ini kali pertama kau berbohong padaku y/n-ah, katakan yang sebenarnya apa tujuan mu."

Y/n terdiam

"Aku hanya ingin bertanya tentang perasaan mu padaku."

"Aku sedang bingung Jun, apa hanya aku yang merasa bahwa kalian berdua mempermainkan ku? Aku tak ingin terlibat ke dalam candaan kau dan Presdir."

"Kenapa kau berpikir seperti itu y/n-ah?"

Y/n memberanikan diri menatap Jun

"Karena kalian selalu berbuat sesuka nya pada ku, tapi setelah itu ekspresi dan tingkah kalian berubah seolah tak terjadi apa-apa."

"Sebenarnya aku tersinggung dan merasa di rendahkan."

Jun berdiri dari tempat nya lalu menghampiri y/n. Ia memegang tangan y/n erat sambil menatap nya.

"Mingyu bukan orang seperti itu y/n-ah, dia tidak mudah menunjukan perasaan nya pada siapapun. Dan dia melupakan prinsip nya saat bertemu dengan mu."

"Itu artinya perasaan mingyu tulus dan benar adanya."

"Lalu aku? Aku sudah terang terangan mengatakan bahwa aku menyukai mu, aku siap bersaing dengan siapapun tanpa terkecuali."

"Termasuk mingyu."





































Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang