Part 1

211 24 0
                                    

Hari ini y/n melangkahkan kaki nya dengan terburu-buru menuju ruangan atasan nya, entah apa yang ingin atasan nya bicarakan yang pasti hati dan perasaan y/n tak enak kali ini.

"Duduk y/n."

Titah nya, y/n tersenyum tipis lalu duduk . Di bawah meja tangan nya saling bertautan, menggumamkan doa di dalam hati nya agar hal buruk tidak terjadi pada nya hari ini.

"Perusahaan sedang tidak baik-baik saja y/n-ah, dana yang seharusnya ada untuk kembali membuat produk tak tersisa sedikitpun."

"Apa aku harus kembali membuat rancangan untuk meminta kerjasama kembali pak?"

Atasan nya itu menggeleng sambil menghela nafas nya, ia menyodorkan secarik kertas pada y/n.

"Aku menjual apa yang tersisa, aku tak bisa melanjutkan usaha ini."

Y/n mengedipkan matanya beberapa kali mencerna apa yang sedang atasan nya katakan itu.

"Maafkan aku, aku sudah mengirim gaji terakhir berikut dengan pesangon nya."

"Aku harap kau bisa menemukan tempat yang lebih baik lagi, mengingat kemampuan mu yang luar biasa y/n."

Setelah itu y/n membereskan semua barang milik nya. Bagi y/n bekerja di sini adalah hal yang sangat ia syukuri, punya atasan baik ternyata bukan hal yang bisa membuat perusahan bertahan saja.

"Apa rencana mu setelah ini y/n-ssi? Kau punya kemampuan yang mumpuni sebagai sekretaris kau bisa menemuka tempat kerja dengan mudah sepertinya ."

Y/h hanya tersenyum mendengar itu, ayolah banyak sekali orang yang lebih baik dari nya. Bahkan kemampuan saja tidak akan cukup, orang lain saja ada yang sampai perlu koneksi untuk mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang.

"Oh iya semalam tidak ada yang menganggu mu bukan? Ah aku kira pertemuan kita kemarin bukan akhir dari perjalanan perusahaan ini."

Ucap Yeri teman kantor y/n, mengingat apa yang terjadi semalam y/n jadi teringat tentang seseorang yang dengan baik hati mau mengantarkan nya pulang. Biarpun sepanjang perjalanan mereka tak bicara sepatah kata pun namun y/n sudah bisa menebak jika dia adalah orang yang baik.

" Em tak ada, kalau begitu aku permisi ya semoga kita bisa bertemu di lain waktu yeri-ssi."

Y/n tersenyum lalu pergi sambil membawa barang bawaan nya, biarpun y/n orang yang ramah namun di saat seperti ini membuatnya sedikit malas berinteraksi dengan orang lain. Yang pasti di kepalanya adalah kemana ia harus mencari pekerjaan?.

"Semua ini kalian anggap rancangan yang luar biasa? Bahkan anak sekolah menengah pun bisa membuat ini, tak perlu pendidikan tinggi dan jabatan untuk membuat yang seperti ini!"

Bentak mingyu di tengah-tengah rapat hari ini, ia memijat pelipis nya. Hal yang seharusnya bisa dengan mudah di kerjaan tapi hasilnya tidak memuaskan menurut nya. Semua anggota rapat yang hadir hanya terdiam menunduk, jika sudah seperti ini Mingyu bukan lagi atasan yang hangat seperti yang di temui haneul malam hari kemarin.

"Aku bekerja lebih keras di bandingkan kalian, aku mengabaikan waktu istirahat ku demi perusahaan tapi kalian hanya menghabiskan waktu dengan hal yang tak seberapa ini!"

"Maaf kami akan memperbaiki semua nya."

"Seharusnya tidak ada perbaikan sama sekali! Jika kalian tak bisa melakukan yang terbaik aku tak segan-segan membuat kalian pergi dari perusahaan."

Mingyu pergi meninggalkan ruangan rapat, ia masuk ke ruangan nya dengan perasaan yang sangat kesal.
Namun kemudian suara ketukan pintu terdengar, lalu Jun yang tak lain adalah teman sekaligus partner bekerja nya masuk.

"Kau mengurus semua nya sendiri, apa kau tak butuh asisten untuk membantu?"

Mingyu tak menjawab, ia hanya memejamkan mata nya. Kondisi tubuh nya memang sedikit terganggu sejak minggu kemarin, perkataan Jun memang sedikit ada benar nya namun mengingat apa yang di lakukan pegawai nya tadi membuat nya enggan berpikir lebih banyak lagi.

"Aku akan carikan jika kau ingin."

"Untuk apa? Aku bisa mengerjakan semua sendiri di saat semua pegawai ku tak bisa melakukan satu tugas pun dengan benar."

"Termasuk aku kalau begitu?"

Jun menunjuk diri nya sendiri sambil memperlihatkan kan deretan gigi putih nya pada mingyu.

"Tentu."

Ucapan mingyu membuat Jun mengulum senyum nya.

"Setuju atau tidak aku akan Carikan asisten untuk mu!"

Ucap Jun final, ia dengan segera meninggalkan ruangan mingyu karna tak ingin mendengar tolakan dari mingyu.

"Padahal kerja nya tidak bagus tapi dia bersikap se enak nya saja."

Setelah itu Mingyu kembali mengecek semua berkas yang berada di meja nya. Ia membaca nya dengan sangat teliti namun tiba-tiba terlintas di pikiran nya tentang perempuan yang ia tolong semalam.

"Gadis ketus itu bahkan tidak mengucapkan terimakasih pada ku."

"Seharusnya aku biar kan saja dia menunggu sampai pagi, kenapa aku harus memperdulikan orang yang tidak aku kenal?"

Tanpa mingyu sadari ini adalah kali pertama nya memikirkan hal selain pekerjaan. Rupanya sikap y/n sedikit membuat nya teralihkan, dan siapa yang kira y/n melamar pekerjaan di perusahaan mingyu. Jun yang tau bahwa semua yang ada pada y/n bagus ia dengan cepat setuju.

"Aku akan mengantarmu ke ruangan Presdir, pastikan kau tidak membuat nya marah!"

Y/n mengangguk, ia merapihkan baju dan rambut nya lalu mengikuti Jun dari belakang.

"Tarik nafas panjang lalu hembuskan."

Titah Jun pada y/n yang terlihat gugup.

"Ayo masuk!"

Setelah pintu terbuka, ruangan itu punya aura yang cukup menyeramkan. Suasana nya berbeda dengan ruangan lain, di dominasi dengan warna abu serta sang pemilik tengah berdiri dengan membelakangi Jun dan y/n.

"Ini dia y/n, dia akan menjadi sekretaris baru mu."

"Perkenalkan nama ku Lee y/n, sebelumnya aku bekerja di--"

Belum sempat melanjutkan Mingyu membalikan badan nya.

"Jangan perkenalkan dirimu sebelum aku meminta nya nona!"

Seketika y/n membuka matanya lebar-lebar, pria yang akan menjadi atasan nya itu adalah pria yang menolong nya tempo hari dan sialnya pertemuan mereka bukan hal yang menyenangkan untuk di ingat.

"Terkejut? Senang bertemu dengan mu y/n-ssi."


























Tbc..

Crushed Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang