Akhirnya, setelah sekian purnama ak muncul lagi ehehe 🤠
Meet Eagles Gang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING 💖
Pagi hari ini, Jessamine sudah disuguhi kehadiran Jeffran yang terlihat rapi, mengenakan kemeja putih dengan bawahan bermotif tartan bewarna abu-abu yang senada dengannya itu, terlihat berada di ruang tamu rumahnya— tengah berbicara dengan Arkano, sang papa.
Gadis itu dibuat mengerut samar saat mendengar tawa renyah cowok itu. Memangnya apa yang mereka bicarakan? Pikir Jessamine sedikit heran.
Karena Jeffran, menurutnya tidak terlihat seramah itu bahkan saat dia berbicara ataupun bergurau bersama teman-temannya yang lain.
Jessamine melangkah menuruni anak tangga terakhir. Suara ketukan dari sepatunya membuat kedua pria berbeda generasi itu lantas menolehkan kepalanya dan menatap kearah gadis itu.
"Bangun juga kamu, Je."
Jessamine menoleh seketika, melihat Amanda yang baru saja keluar dari area dapur dengan membawa baki berisi masing-masing satu cangkir teh dan kopi, serta potongan kue yang di susun rapi di atas piring. Wanita itu menyapa Jessamine, setelahnya berjalan melewati puterinya itu untuk menghampiri suami dan sang tamu berada.
Jessamine menyipit dengan bibir mencebik. Dia mengikuti langkah Amanda, lalu memposisikan diri di belakang Arkano sebelum mengecup pipi pria itu sebagai ucapan selamat pagi.
"Pagi, Pa."
Arkano tersenyum dan mengelus bahu Jessamine lembut. "Pagi, sayang." Pria baya itu meraih tangan puterinya dan menuntunnya untuk duduk di sofa di samping Jeffran.
"Duduk, Je."
Jessamine melirik Jeffran, lalu beralih pada space kosong di samping cowok itu. Ingatannya melayang saat Jeffran menolongnya kemarin. Dia merasa cowok itu sudah berubah sedikit lebih baik.
Meskipun tempramennya tetap tidak berubah— karena Jeffran tetap orang yang pemarah, pemaksa dan bersikap semaunya, tetapi Jessamine rasa sikap cowok itu sedikit melunak.
Jessamine tersenyum kecil ke arahnya, lalu mendudukan dirinya di samping cowok itu. Mungkin ... mungkin saja, melihat perubahan itu Jessamine pun bisa bersikap sedikit lebih baik pada Jeffran juga mulai sekarang.
"Jeffran udah nungguin kamu daritadi, Je. Tumben kamu lama banget bangun nya, mama sama bi Asih sampe susah bangunin kamu tadi. Cowok kamu itu sampe bisa nemenin Papa main catur dulu tadi."
Raut wajah Jessamine menekuk, matanya mengerjap dengan bibir sedikit terbuka kebingungan menatap Arkano.
Apalagi saat mendengar Jeffran, yang duduk disampingnya itu malah tertawa pelan menanggapi perkataan Papanya.