It's me, Another Jessamine

4

“Mau apa lo?”

Jessamine sedikit melongo mendengar nada ketus cowok didepannya itu.

“Gue...” tatapan Jessamine bergerak ke segala arah dan berakhir pada sisi kursi yang kosong yang diduduki cowok itu, langsung saja Jessamine mendaratkan bokongnya disana. “gue cuma mau numpang duduk.”

Jessamine meringis sendiri. Kenapa harus kalimat tidak masuk akal itusih yang keluar dari mulutnya?!!

“Well, kalo gitu lo bisa nyari kursi kosong yang lain.”

Whatt?!! Jadi dia diusir nih? Jessamine sampai menatapnya speachless.

“Eh lo pikir ni kursi punya buyut lo? ni sekolah juga punya keluarga lo, hah?! Bukankan?!! Jangan sok de--” makian Jessamine terhenti kala matanya melirik deretan nama di seragam cowok itu.

“Jeffran.” gumamnya. Jessamine mengernyit.

“Lo tau? Bukan kita-kita yang nolongin lo pas lo jatoh dari tangga.”

“Jeffran. Lo inget? Ah! pasti lo gak inget. Namanya Jeffran Najendra.”

“tu cowok yang gercep gendong lo terus bawa lo ke mobil sekaligus dia yang bawa lo ke rumah sakit.”

Suara Kayes otomatis berputar di pikirannya. Jeffran Najendra. Orang yang katanya menolongnya setelah insiden dirinya jatuh dari tangga itu.

Kepala Jessamine tampak mengangguk-angguk. Ahh... Jadi dia orangnya. Penolong sekaligus tokoh utama antagonis di kehidupan nya sekarang.

Jessamine terlihat meneliti penampilan Jeffran. Melihat apakah sesuai dengan gambaran nya selama ini.

Rambutnya agak ikal dengan panjang sebatas leher yang diikat satu kebelakang kini terlihat acak-acakan, garis rahang nya tegas, hidungnya mancung, netranya bewarna hitam pekat, alisnya tebal, dia juga memakai anting di telinga kirinya.

[ bayangin rambutnya kayak gini ya ]