WARNING!!
SETIAP BONUS CHAP HANYA UNTUK SERU-SERUAN AJA YA TEMAN-TEMAN. DIBACA GAK PUN GAPAPA, TAPI KALO BISA DIBACA MWHWHWH
HAPPY READING
Di ruang tengah markas baru Eagles kini tengah berkumpul para anggota Eagles yang terlihat saling duduk melingkar dengan satu orang— Nolan yang duduk ditengah-tengah mereka.
Sebanyak sepuluh orang berisi Jax and Jay bersaudara, Andro, Gozy, Lingga, Farel, Candra, Kafka, Ezra, juga Jessamine minus Jeffran karena cowok itu lebih memilih duduk santai di sofa sambil menikmati permainan ke sepuluh orang di depannya itu.
"Oke! Gue kasih dua menit buat kalian diskusi, dari sekarang." ujar Nolan yang kali ini berperan sebagai moderator.
Ke sepuluh orang yang sejak tadi menutup mata itu mulai membuka matanya sesuai intruksi Nolan, masing-masing dari mereka saling menatap curiga satu sama lain.
"Jay, fix! Gue yakin Jay." Ezra buka suara yang sontak mendapat pelototan dari Jay.
"WOEE, SAT! Baru mulai udah nuduh gue aje lo." balasnya menggebu-gebu.
"Kesel aja gue bawaannya liat muka lo." ujae Ezra— dengan wajah lempeng tanpa ekspresi itu berucap yang sontak menambah air keruh di wajah Jay. Kesal bukan main.
"Biasanya orang yang nuduh malah jadi dia pelakunya." celetuk Jessamine yang langsung mendapat atensi dari semua orang.
Jay mengangguk semangat, menyetujui ucapan Jessamine. Wajah keruhnya berubah cerah saat mendapat pembelaan dari gadis itu. "Setuju!"
Ezra bertopang dagu, terlihat tidak semangat. "Gue orang baik."
"Buktinya?"
"Nih," dengan santai plus tampang tak berdosanya Ezra mengangkat kartunya lalu membalik kartu tersebut, dimana kartu tersebut bertuliskan bahwa peran Ezra adalah Vilangger— seorang warga biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun.
Melihat itu, Nolan yang berperan sebagai komando cerita pun melotot. Bisa-bisanya Ezra dengan santai membongkar identitasnya.
"Skip! Lanjut diskusi."
"Gue juga curiga sama lo, bang. Soalnya daritadi lo diem-diem menghanyutkan. Dua kali juga lo jadi werewolf, kan?" ujar Farel diangguki oleh Ezra.
Jay menghela nafas. "Itukan tadi, jamal. Sekarang beda cerita."
Ezra menyeringai, "Emang tampang lo tuh, tampang-tampang kriminal."
"Sialan lo!"
Jessamine memutar bola matanya, terlihat jengah melihat perdebatan ketiga orang itu. "Ga, ada opini?" tanyanya pada Lingga.
"Gak ada."
Jessamine mengerjap. Kepalanya mengangguk canggung, "Yang lain?"
"GUE!" sentak Andro yang membuat semua orang langsung menoleh padanya.
Cowok itu mengukir senyuman mencurigakan, membuat Jessamine dan yang lain menaikkan alis, terlihat bingung.
"Gue punya kekuatan." katanya sambil berbisik. "Gue bisa ngeramal kalian semua." katanya seraya terkikik.
"Lo seer?"
"Iyap. Gue seer nya." Andro berujar percaya diri
Jessamine berdecih, kedua tangannya menyilang. "Pembohong! Gue yang seer."
Andro kontan melotot, "Jangan percaya! Gue yang seer. Si Jeje mah seer gadungan." balasnya menggebu-gebu.
"Jadi, disini siapa yang seer?" tanya Jax
KAMU SEDANG MEMBACA
It's me, Another Jessamine
FantasyKisah seorang Jasmine Putri Naysha yang terperangkap dalam tubuh figuran novel yang lemah bernama Jessamine Auriel Sabrina Soedarsono.