24

12.4K 1.1K 79
                                    

[Aloo hehe]



HAPPY READING


"

Lo yakin gamau gue temenin aja, Je?" ujar Kayes memperhatikan Jessamine yang sibuk membereskan buku-bukunya.

Jesaamine melirik singkat, "Gak perlu. Kalian duluan aja, nanti gue nyusul ke kantin."

"Serius?"

Jessamine berdecak. Dia memutar bola matanya jengah. "Lo pada gak ngira gue ini anak kecil 'kan?" sungutnya membuat Kayes lantas menyengir lebar.

"Do u want me to get u something, Je? Lo mau apa, biar sekalian gue pesenin." kata Valerie mengalihkan pembicaraan.

Jessamine terlihat berpikir, namun kemudian kepalanya menggeleng singkat. "Nanti gue pesen sendiri aja, Val. Thank's." katanya tersenyum kecil.

"Oke. Kita duluan, ya?"

"Hm."

Valerie berbalik. Tapi, sebelum itu matanya sempat menangkap Acha- yang sejak bunyi bel tanda istirahat terdengar, masih betah berada di dalam kelas dan tidak melakukan apapun itu kini bangkit. Tatapan keduanya beradu. Entah hanya perasaan Valerie atau bukan, tapi Valerie merasa Acha kini menatapnya sengit.

Dahi Valerie berkerut bingung. Dia tidak salah lihat 'kan?

"Val, lo ngapain sih? Ayo jalan." sentak Amora menarik tangan Valerie keluar kelas.

Valerie yang tidak fokus, menurut saja saat Amora menarik tangannya. Tapi, seolah ingin memastikan sesuatu, Valerie kembali menoleh ke belakang dan mendapati Acha yang kini sudah melempar senyum manis pada gadis itu.

Wajah Valerie tampak keruh dengan mata menyipit tajam saat melihat Acha yang berjalan menghampiri Jessamine dan mengajak gadis itu berbicara sesuatu.

"Mau apa tu cewek?" gumam Valerie tanpa sadar, dan hal itu di sadari Amora yang kini menoleh dan menatap Valerie bingung.

"Siapa? Lo ngomongin siapa, Val?"

Valerie balas menatap Amora lekat, dan tindakan Valerie kian membuat Amora bingung bukan main. Pasalnya, tatapan Valerie tidak seperti biasanya- seolah Valerie tengah mencurigai sesuatu.

"Kenapa sih, Val?" ujar Amora.

Valerie berkedip, dia menghembuskan napasnya pelan seraya menguraikan cekalan tangan Amora di lengannya- Valerie kembali berjalan tegak dengan pandangan lurus ke depan.

"Gak. Gue gak ngomongin siapa-siapa."

Ucapan Valerie nyatanya tidak seiras dengan isi pikiran gadis itu yang memikirkan segala kemungkinan- karena entah kenapa Valerie merasa janggal saat melihat tatapan Acha tadi.

Gadis itu tidak pernah seberani itu saat menatap Valerie. Acha bak anak kucing yang akan meringkuk ketakutan dan kerap menundukan kepalanya saat berhadapan dengan Valerie.

Jadi ... mungkin saja tadi Valerie salah lihat 'kan? Acha tidak mungkin- sial! Kedua tangan Valerie terkepal erat tanpa sadar.

"Lo gak akan berani macem-macem 'kan, Cha?" pikir Valerie.

***

"Jessa."

Jessamine yang baru saja selesai membereskan peralatan tulisnya itu menoleh pada Acha yang entah sejak kapan, sudah berdiri di belakangnya. "Iya, Cha?"

"Kamu mau ke kantin?"

"Ah, iya."

"Aku ... boleh bareng gak?" ujar Acha sedikit takut-takut, membuat Jessamine yang melihatnya mendadak merasa tidak enak.

It's me, Another JessamineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang