"MAMAAA!!"
Jasmine terbangun. Nafasnya nampak tidak beraturan dengan keringat dingin yang membasahi pelipis hingga lehernya.
Tolong bilang kalo tadi cuma mimpi?!! Jasmine masih tidak percaya dia merasakan sendiri saat tubuhnya di hantam dengan keras dan terlempar jauh hingga terjatuh di pinggir jalan.
Jasmine bergidik, ngeri sendiri membayangkan nya. Tadi itu seolah-olah terasa nyata, tubuhnya terasa sakit. Jasmine rasanya mau mati karena saking tidak kuatnya. Ini pasti karena Jasmine kualat sudah memaki Nasya makanya Jasmine diberi karma langsung oleh tuhan.
"Huft, untung cuma mimpi." Jasmine hendak turun dari ranjang dan sujud syukur tapi tidak bisa karena tubuhnya sekarang terasa lemas.
"Harus minta maaf ni gue sama mama, kalo bisa gue cuci kakinya terus gue cipok pipi kanan kirinya biar berkah. Ogah deh gue ngelawan lagi, takut kualat."
Jasmine terus meracau sambil matanya menatap sekitar. Tapi tunggu--!!
INI DIMANA??!!!
Kalo tadi cuma mimpi seharusnya Jasmine ada di rumah dong? Di kamarnya, di kasur tercintanya. Tapi sekarang Jasmine malah berada di ruangan serba putih dengan bau obat yang menyengat.
Dia meraba ranjangnya dan melihat ke bawah, kenapa Jasmine malah terdampar di ranjang rumah sakit?!!
Brak
Jasmine tersentak saat pintu dibuka kasar dari luar. Mata Jasmine menatap awas tiga gadis berpenampilan nyentrik alias hedon yang berbondong-bondong memasuki ruangannya.
"JEJEEEE YAAMPUN LO UDAH SADAR?!!"
"Ha?"
"Mana, mana yang sakit? Bilang sama gue, emang kurang ajar tu si upik, bawa sial!! Harusnya dia yang kena tapi malah lo!!"
"Kayaknya dia dendam Val sama kita, mumpung lagi sama Jeje makanya dia lampiasin ke Jeje."
Orang yang di panggil Val itu mendesis sinis. "Liat aja nanti, gue bales yang lebih parah."
Jasmine menggeleng. Daritadi mereka mengoceh tapi Jasmine sama sekali tidak paham dengan omongan ketiga nya. Lagipula mereka ini siapa sih?!!
Main masuk ruangan orang sembarangan. Kalau Jasmine sedang tidak dalam kondisi lemah tak berdaya, sudah Jasmine pastikan dia akan balas menyemprot ketiga gadis itu agar enyah dari hadapannya.
"Eh, eh, kenapa je? Pusing? Astaga, astaga. Bentar gue panggil dokter dulu." salah satu gadis itu berlari keluar.
"Je, are u okay?" tanya orang yang di panggil 'Val' tadi.
"Gue dimana?" Jasmine memilih bertanya karena sejujurnya dia bingung dimana dirinya dan bagaimana ketiga gadis itu bisa mengenalnya.
"Lo di rumah sakit. Kita bawa lo ke rumah sakit karena lo tadi jatuh dari tangga."
"D-dari t-tangga?"
Jasmine tidak merasa pernah melewati tangga, malahan mimpinya yang terasa nyata itu disebabkan karena dia tertabrak mobil, darimananya yang dia jatuh dari tangga?
"Jangan bilang lo lupa?"
"Lo siapa?" Jasmine balik menanya cepat. Tidak! Tidak bisa begini. Perasaan Jasmine mendadak tidak enak, dia merasa ada yang tidak beres.
"WTF JEJE!! Lo lupa sama gue?!!"
"Gue tanya lo siapa?!!" desak Jasmine tidak sabaran.
"Okay, santai je." Gadis itu berusaha menenangkan Jasmine, tapi Jasmine malah menghindar saat tangannya hendak menyentuh Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's me, Another Jessamine
FantasiKisah seorang Jasmine Putri Naysha yang terperangkap dalam tubuh figuran novel yang lemah bernama Jessamine Auriel Sabrina Soedarsono.