6

37.5K 3.4K 58
                                    

"Acha. Gue mau Acha jadi milik gue! Dan kalo gue menang, gue minta lo jauh-jauh dari Acha!"

Shaka terkekeh. Dia sedikit menunduk sambil menyugar rambutnya tidak percaya. "Acha ya?" kekehnya

"Gue gak ngerasa Acha sepenting itu sampe gue jadiin dia bahan taruhan. And then, sejak kapan gue deketin Acha? Gak kebalik?"

Wahhhh, Jessamine sampai speachless. Kenapa dia merasa peran antara Shaka dan Jeffran terbalik ya? Justru sekarang Shaka lah yang terlihat seperti tokoh antagonisnya.

Dia terkikik kecil. Matanya tanpa sengaja menatap sosok yang di maksud Shaka tengah berada diantara kerumunan antek-antek Jeffran-- lebih tepatnya berada di barisan paling belakang rombongan cowok itu. Sejak kapan cewek itu disana?

Tapi Jessamine yakin gadis lugu itu mendengar perkataan Shaka. Terbukti saat senyumnya melengkung ke bawah dan matanya yang terlihat berkaca-kaca.

"Eh." Jessamine terpekik kecil saat melihat Acha yang berlari menjauh.

"But okey gue terima. Tapi sebaliknya, kalo gue menang Acha buat gue, kan?"

"Shaka!" pekik Valerie tidak terima.

"Well, kali ini gue gak bakal kalah dari lo."

Shaka mengangguk. "tapi sayangnya imbalan lo gak cukup. Gue belom puas."

Kedua alis Jeffran terangkat menimbulkan kerutan di dahinya.

"Gimana kalau gue menang markas lo buat gue?" ujar Shaka tersenyum tipis.

"Anjing!! Akal-akalan lo aja inikan? Bangsat lo! Jangan mau, Jeff." serkah Andro diikuti yang lainnya.

"Oke!"

Seluruh Eagles lantas menatap sang ketua tidak percaya akan keputusan sepihaknya. Bagaimanapun juga markas Eagles menjadi satu hal yang terpenting bagi mereka semua.

"Jeff, lo gila?!"

"Tapi kalo gue menang markas lo yang buat gue, deal?"

"Oke! Tapi kayaknya belum cukup..." Shaka melempar pandangannya ke segala arah dan terhenti pada atensi gadis yang tampak linglung, entah melihat apa.

Mengambil langkah lebar. Shaka menghampiri gadis itu. Dia lantas meraih pergelangan tangannya dan menariknya, membuat si empu tersentak bingung.

"Eh, eh, apaan nih?"

Gadis itu-- Jessamine terlihat semakin kebingungan saat Shaka yang melepas genggamannya dan mendorong pelan tubuh nya agar berdiri ditengah-tengah antara dirinya dan Jeffran.

Dia menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal. Cukup malu dengan semua pasang mata yang kini tengah menatapnya.

Mencoba mencairkan suasana, Jessamine coba melambaikan tangan kanannya ke semua orang. Lengkap dengan cengiran lebar.

"H-hay."

Jeffran mendengus. Dia menatap Shaka tajam. "maksud lo?"

Jessamine yang juga mendengar ikut menatap Shaka. Kepalanya mengangguk dua kali seolah pertanyaan Jeffran jugalah pertanyaan yang ingin dia ajukan.

Matanya melotot saat Shaka tak kunjung buka suara.

"Kalo gue kalah, markas sama ni cewek buat lo."

Setelah mendapat jawaban Jessamine mengangguk berkali-kali dengan mulut ber-oh ria. "ohhh git-- APAAA?!!!"

***

"Wahhhh anjing lo! Gue gak kenal ya sama lo! Tiba-tiba lo jadiin gue bahan taruhan! Maksud lo apa, hah?!"

It's me, Another JessamineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang