ANNYEONG!
Absen dulu enggak, sih? Baca Jeffrey di jam berapa?
Kalau ada typo tolong bantu kasih tanda, ya.
Btw, gimana sama hari ini?
Sampai ketemu lagi di episode selanjutnya
:)Salam santun dari aku si pencinta biru💙
Happy Reading❤
•
•
•_•°•_
Jeffrey keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa, setelah mendapat pesan dari seseorang dan memintanya untuk bertemu. Laki-laki itu tertegun saat mendapati keluarganya, James, Hani dan Hendrey tengah berada diruang keluarga. Tanpa dirinya.
Sejak kapan Hendrey ada dirumah? Tak biasanya juga James pulang ke rumah, pria paruh baya yang menyandang status sebagai ayahnya itu lebih banyak menghabiskan waktu diluar, tak jarang James memilih beristirahat di apartemen yang tak jauh dari kantor guna mempersingkat waktu.
Tentunya dengan Hani dan juga Hendrey, kakak kembarnya.
"Loh, Jef? Mama kira kamu tidur tadi," kata Hani seraya menelisik penampilannya.
"Kamu mau kemana, sayang? Kita baru aja dateng, jangan pergi dulu, ya?"
Bersamaan dengan berakhirnya kalimat yang diucapkan Hani, Hendrey menoleh menatap sang adik dengan tampang menyebalkan nya. Sedangkan James hanya acuh tak acuh, seolah ia bukanlah siapa-siapa diantara mereka.
"Jef pergi sebentar, ma."
Laki-laki itu berjalan menghampiri ketiganya, meraih tangan wanita tercintanya kemudian mengecupnya. Hendak berlalu, namun suara dari James menginterupsi nya.
"Begitu kah cara kamu menghormati orang tua?" tanyanya.
Jeffrey menaikkan sebelah alisnya. Bukankah tindakannya sudah benar tadi? Lalu apa yang salah?
"Memangnya seperti apa? Mencium tangan sebelum pergi bukan hal yang buruk, 'kan?"
James menatap putra bungsunya dengan tajam.
"Saya kamu anggap apa dirumah ini?"
Jeffrey terkekeh sinis. Lelucon apa ini? Bukankah ia yang seharusnya bertanya seperti itu? Setelah acara pengeroyokan nya beberapa hari lalu, adakah yang melihat keadaannya dirumah sakit? Selama beberapa minggu ini tak bertemu, adakah yang bertanya perihal keadaannya? Bahkan sekarang pun mereka bersenang-senang tanpa dirinya disini.
"Bukankah Jef yang harusnya bertanya seperti itu? Sebagai apa Jef dirumah ini?"
"Jaga bicara lo, Jef!" seru Hendrey.
"Apa?!" tantang Jeffrey, "bukankah adanya gue dirumah ini hanya kalian anggap angin lalu?"
"Lo enggak pernah tahu rasanya di anak tirikan padahal kita adalah saudara kembar, Rey."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffrey
Teen Fiction"Duka terbesar adalah yang kita sebabkan sendiri." ______ Perjodohan, memang mungkin terdengar sangat konyol di era modernisasi seperti sekarang ini. Apalagi menikah di usia yang terbilang cukup muda. Dan ini semua nyata dialami oleh Jeffrey, sang...