ANNYEONG
Lagi enggak mood nih, guys.
Semangatin dong!
Salam santun dari aku si pencinta biru💙
Happy Reading❤
•
•
•_•°•_
Sang mentari menyapa bumi, menerangi semesta di pagi hari yang cerah ini tanpa gumpalan awan putih bersamanya.
Decak kan malas serta keluh kesah tak pernah usai keluar dari mulut siswa SMA Excel dikarenakan kepala sekolah yang selalu memberikan mereka petuah dihari senin itu masih berujar panjang lebar.
Belum ada tanda-tanda bahwa pria paruh baya itu akan mengakhiri maklumat nya yang sejak setengah jam lalu ia kumandangkan.
Shena mengusap peluh yang membanjiri lehernya. Lalu ditundukkan kepalanya guna menghalau rasa panas yang menjalar diwajahnya.
Barisan ini tak serapi tadi. Beberapa anak yang memang memilih baris di belakang malah enak-enakan jongkok. Bahkan ada yang sampai selonjoran saking lelahnya berdiri.
"Anjir, pak Sam lama banget," keluh Githa.
Gadis berambut lurus sebahu itu melepas topi sekolahnya. Kemudian menjadikannya sebagai alat mengipasi wajah dan leher gadis itu yang memerah.
"Untung udah sarapan, kalau enggak? Meninggoy deh gue!" kata Cantika ikut berkoar-koar.
Gadis itu juga sudah tak bisa diam dari tadi. Berjongkok, berdiri, berkacak pinggang, bahkan gadis itu sempat menghafal beberapa gerakan Blackpink tadi.
"Sssttt."
Kedua gadis itu celingukan. Sedangkan Shena masih pada posisi menunduk nya.
Hari ini adalah hari dimana ia menyerahkan jabatannya sebagai wakil ketua OSIS. Tadi, sehabis acara penyerahan jabatan, ia langsung ikut berbaris di samping teman-temannya.
"Kayak ada orang yang manggil enggak, sih? Ke kita, atau ke orang lain, nih?" tanya Cantika.
"Hey, nengok!"
Suara itu kembali terdengar. Kedua gadis itu serempak menengok mengikuti intruksi dari orang itu.
Kedua mata mereka membola saat mendapati Jeffrey dan teman-temannya tengah cengar-cengir didalam kelas Bahasa yang memang letaknya menghadap lapangan.
Zico terlihat melaimbai-lambaikan tangannya dengan cengiran lebarnya. Lalu tanpa diduga-duga laki-laki itu memberi love language menggunakan kedua tangannya ke arah Cantika.
Jujur saja Cantika malu dengan aksi terang-terangan Zico yang akhir-akhir ini memang gencar mendekati gadis ber-bandana merah muda itu.
"Malu-maluin banget, sih, tuh anak! Untuk enggak ada yang lihat," gumam Cantika yang didengar oleh Githa.
Gadis itu menunjuk wajahnya sendiri dengan tampang bodohnya.
"Gue? Bukan orang, Tik?" tanyanya.
Cantika mendesah. "Bukan, lo setan!"
"Syialan amat, lo, Tik."
Bruk
"Anjir, Shena!" pekik keduanya histeris saat melihat Shena yang ambruk di samping mereka.
"Woy! Bantuin gotong, anjing! Jangan pada diem aja," ujar Githa tak santai.
"Mulutnya kenapa, sih, Git?" tegur Cantika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffrey
Novela Juvenil"Duka terbesar adalah yang kita sebabkan sendiri." ______ Perjodohan, memang mungkin terdengar sangat konyol di era modernisasi seperti sekarang ini. Apalagi menikah di usia yang terbilang cukup muda. Dan ini semua nyata dialami oleh Jeffrey, sang...