ANNYEONG
Masa lalu kalian gimana, guys? Aman?
Kita hidup untuk masa kini dan masa depan, enggak ada alasan untuk kita terus mengingat masa lalu. Cukup jadikan masa-masa itu sebagai pelajaran untuk kehidupan kita kedepannya.
So, hargai dia yang saat ini tengah kamu genggam.
Salam dari aku cegilnya mas Nana⭐💫
Happy reading♥️
•
•
•_•°•_
Wajah Shena terlihat murung. Selesai bertemu dengan Jihan tadi, Jeffrey dan gadis pemilik acara itu lanjut mengobrol. Ngalor-ngidul, membahas perihal masa kecil mereka, sekolah mereka, lalu membahas perihal Jeffrey yang menikahi Shena tanpa mengundang perempuan itu.
Shena diabaikan, alhasil ia menghampiri teman-teman Jeffrey yang tengah makan-makan dimeja bundar dekat pintu.
"Aji, gue mau pulang!" katanya saat berdiri di samping laki-laki berkemeja abu-abu itu.
Aji tampak mengernyit. "Belum juga lama, kok minta pulang."
"Males, ah. Ngapain juga disini, gue enggak kenal siapa-siapa."
Zico berdiri dari duduknya, lalu menarik tangan Shena agar menduduki kursi miliknya.
"Kan ada kita-kita," ujar Adam.
Gadis itu tak menimpali. Wajahnya tertekuk, kentara sekali kalau gadis itu sedang bete.
"Gue boleh tanya enggak sih, sama kalian?" tanya Shena akhirnya.
"Tanya apa?"
"Harus jawab jujur tapi, enggak usah ada yang ditutup-tutupi. Enggak boleh ada pembelaan, atau apapun itu," kata Shena yang dianggukki kelimanya.
"Jeffrey sama Jihan itu ada hubungan apa sebenarnya? Gue yakin kalau mereka bukan sekedar teman biasa, apalagi lihat tatapannya Jeffrey buat Jihan itu beda banget. Begitupun sebaliknya!"
"Lo cemburu lihat Jeffrey sama Jihan?" Adam malah balik bertanya, membuat Shena menghela nafas beratnya.
"Gue lagi bertanya, bisa untuk enggak ajuin pertanyaan juga enggak?"
Laki-laki itu terlihat menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal.
"Sorry."
"Memangnya Jeffrey belum kasih tahu soal Jihan sama lo?" tanya Zico yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari gadis itu.
"Kalau udah dikasih tahu gue enggak mungkin bertanya, bodoh!"
Galak banget, anjir! Untungan cakep anaknya, padahal kalau emang cemburu sama Jihan mah bilang aja ya, batin Zico.
"Oke, oke. Biar gue aja yang jelasin, berhubung diantara kami berlima gue yang paling lama berteman sama Jeffrey," ucap Gerrald.
"Ya udah, sok, jelasin!" jutek Shena.
"Lo percaya, kalau persahabatan antara lawan jenis itu mustahil ada tanpa sebuah rasa?" Shena mengangguk. "Gue, Jihan sama Jeffrey itu udah sahabatan dari kecil. Sebelum kenal sama yang lain di SMP, kita sering main bertiga. Kemanapun itu," terangnya.
"Jeffrey udah naksir sama Jihan dari kita masih sekolah SD, gue yang selalu jadi tempat curhatnya dia. Bahkan dulu, Jef dengan terang-terangan pernah ajakin Jihan nikah kalau mereka udah pada gede."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffrey
Teen Fiction"Duka terbesar adalah yang kita sebabkan sendiri." ______ Perjodohan, memang mungkin terdengar sangat konyol di era modernisasi seperti sekarang ini. Apalagi menikah di usia yang terbilang cukup muda. Dan ini semua nyata dialami oleh Jeffrey, sang...