Eps. 14- Ada hubungan apa mereka?

132 24 6
                                    

ANNYEONG

Kalian kalau nemu diksi yang kurang pas kasih tahu aku ya. Biar aku perbaiki, lagi cari-cari pemahaman di internet soalnya.

Jangan lupa ramaikan ya.

Takut kalian risih baca tulisan aku yang ngalor ngidul ini, jadi aku sudahi saja sampai disini.

Omong-omong maaf, ya kalau makin kesini makin gak jelas.

Salam santun dari aku si pencinta biru💙

Happy Reading❤



_•°•_

Aji benar-benar membuktikan ucapannya untuk mengantar Shena pulang ke rumah gadis itu. Bahkan, sebelum kelas Shena bubar, Aji sudah nangkring di atas motor matic butut milik Shena.

"Ayo balik, Ji!" ajak Adam, "Jef bilang enggak usah tungguin dia, kita langsung aja ke markas."

"Lo duluan aja."

"Duluan gimana? Gue, 'kan nebeng sama lo. Masa iya mau bonceng tiga sama Rega," ujar Adam.

Gerrald dan Rega bergidik.

"Ya kali anak geng motor merangkap jadi cabe sekolah!" kata Rega.

Aji melempar kunci motornya ke arah Adam yang dengan sigap ditangkap oleh laki-laki itu.

"Bawa motor gue," titah Aji.

"Terus lo balik sama siapa? Kita, 'kan mau ambil motor gue di bengkel bareng Rega."

"Lo bawa dulu aja motor gue ke markas, nanti sore baru kita ke bengkel ambil motor lo."

"Lo mau kemana dulu memangnya?" tanya Rega, "itu lagi, pakai nangkring di motor orang, mana butut lagi."

"Eh, eta motornya si Shena, lain?!" seru Adam heboh saat menyadari motor yang sedari tadi Aji duduki adalah motor yang beberapa minggu lalu mereka buat ringsek.

"Hayooo ... lo sebenarnya ada hubungan apa, sih sama dia, Ji?" Rega tersenyum pongah seraya menunjuk-nunjuk wajah Aji dengan gerakkan memutar.

"Enggak ada," ujar Aji singkat.

"Masa enggak ada, tadi pagi aja lo gendong dia ke UKS waktu tuh anak pingsan."

Gerrald menatap kedua mahkluk kepo di depannya tanpa minat.

"Pada kepo banget, sih. Kalau Aji belum mau cerita, ya udah biarin aja. Dia juga butuh privasi," ujarnya.

"Kita, 'kan kepo!"

Adam merengut seraya mengerucutkan bibirnya.

"Aji? Lo ngapain duduk di atas motor gue?" Shena yang baru saja tiba, menatap Aji dengan bingung.

"Kunci motor lo mana?"

Bukannya menjawab, Aji malah menengadahkan tangannya didepan wajah Shena.

Masih dengan raut bingungnya, Shena menyerahkan kunci motor miliknya pada laki-laki itu.

Shena menggaruk kepalanya seraya terus memperhatikan Aji yang sibuk mengeluarkan motornya yang terhalangi oleh motor-motor lain.

"Lo ada hubungan apa sama Aji?" tanya Adam kepo.

Keingintahuannya sangat tinggi. Jika Aji tak mau memberi tahunya, ia akan mencoba bertanya juga pada Shena.

Shena tersenyum kikuk lalu menggeleng.

JeffreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang