Kurang lebih sudah hampir seminggu Ayden menempati tubuh milik Indonesia saat ini yang roh aslinya mungkin sudah tenang dialam sana.
Dan selama itu pula Ayden atau yang kita panggil Indonesia saat ini juga sudah mendapat semua ingatan pemilik tubuh ini, bahkan termasuk ingatan kelam milik Indonesia dulu yang sama sekali tidak ditulis dinovel.
Saat mengingat semua ingatan itu tentu saja membuat Indonesia/Ayden kesal dan marah setengah mati pada keluarga angkat Indonesia itu yang seenak jidat mengabaikan Indonesia dulu hanya karena beberapa alasan yang belum terlalu Ayden ketahui.
Ditambah saat mengetahui kalau tubuh yang ia tempati saat ini ternyata memiliki penyakit jantung bawaan dari lahir, yang mana hal itu membuat Ayden kembali menghela nafas berat saat mendengarnya.
"Young Master?"
Indonesia tersentak sadar dari lamunannya dan menatap kearah Sean yang kini sudah berdiri dihadapannya dengan membawa sebuah paperbag yang berisi pakaian Indonesia selama dirawat dirumah sakit ini.
"Apa ada yang menganggu pikiran anda saat ini?" Tanya Sean dengan tatapan khawatir yang dibalas gelengan oleh Indonesia.
Yah...setelah menghabiskan beberapa hari beristirahat dirumah sakit, hari ini Indonesia sudah diizinkan untuk pulang kembali kerumahnya.
Ah...apa Indonesia harus menyebut mansion keramat itu sebagai rumahnya atau neraka?
Indonesia memilih untuk menggelengkan pelan kepalanya untuk menghilangkan pemikirannya barusan, yang mana hal itu membuat surai merah putih miliknya sedikit bergoyang.
Ngomong-ngomong perban yang sebelumnya melilit kepala Indonesia sudah dilepas dan bekas luka didahi Indonesia kini ditutup menggunakan plaster.
Indonesia lalu merentangkan kedua tangannya kearah Sean, sebagai isyarat kalau Indonesia saat ini ingin digendong.
Tentu saja melihat hal itu membuat Sean tersenyum tipis saat melihat tingkah imut tuan mudanya ini.
Sean lalu mengangkat tubuh mungil tuan mudanya itu secara perlahan kedalam pelukannya seakan sosok mungil itu sangat rapuh dan akan hancur kalau dia memeluknya dengan erat.
Indonesia lalu melingkarkan tangannya ke leher Sean, dan menenggelamkan wajahnya ke bahu Sean yang terasa nyaman buatnya.
Sementara Sean yang melihatnya hanya tersenyum simpul, dan menepuk pelan punggung sempit Indonesia mengisyaratkan agar Indonesia lebih baik tidur saja selama perjalanan mereka kemansion ASEAN.
"Mulai sekarang tidak akan saya biarkan mereka mengganggu anda lagi Tuan muda..." Ucap Sean yang masih bisa didengar oleh Indonesia yang perlahan mulai menutup matanya yang terasa berat.
Ditambah tepukan pelan Sean di punggungnya membuatnya semakin mengantuk, dan tak lama setelahnya terdengar suara dengkuran halus yang mana membuat Sean kembali tersenyum lembut saat mendengarnya.
Sean kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruang rawat itu dengan Indonesia yang digendong ala Bridal Style didekapan Sean.
•
•
•
•Skip~
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya Sean sampai juga.
Sean keluar dari dalam mobil dengan Indonesia yang masih tidur didekapannya, ditatapnya lama bangunan mansion mewah dihadapannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Sean menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia melangkahkan kakinya untuk berjalan masuk kedalam bangunan mewah tersebut dengan ekspresi datar.
Saat Sean melangkah masuk kedalam, dapat dia dengar suara beberapa orang yang berada diruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Figuran
RandomBagaimana jadinya kalau seorang sniper sekaligus seorang pembunuh Internasional yang sangat dicari oleh pemerintah tiba-tiba saja bertransmigrasi kedalam sebuah novel karena sebuah kecelakaan? Bingung nulis deskripsinya kek gimana:') Kalau penasaran...