Yah...seperti yang sudah kalian tau kalau Japan mengantar Indonesia ke ruang kepala sekolah berada.
Tidak hanya itu, Japan juga menjelaskan tentang letak-letak ruangan didalam bangunan ini seperti letak kantin berada di lantai satu, lalu semua kelas berada di lantai 2-3, dan terdapat beberapa ruangan lainnya di lantai empat, dan di lantai lima adalah letak kantor para guru berada.
Tentu saja di sekolah tersebut tersedia beberapa lift agar para siswa-nya tidak kelelahan naik turun tangga.
Tidak hanya itu, di sekolah ini juga ada beberapa taman yang sudah ditata sedemikian rupa dan sering digunakan sebagai tempat bersantai bahkan ada air mancur disana.
Lalu ada aula dan gedung olahraga yang dibuat terpisah dari bangunan sekolah, serta ada beberapa lapangan olehraga yang cukup luas di halaman sekolah.
Indonesia mendengarkan penjelasan Japan dengan seksama, dan UNTUNGNYA Japan sudah melepas genggaman pada pergelangan tangan Indonesia tadi.
Indonesia sebenarnya cukup penasaran, melihat penampilan Japan yang terlihat culun ini apa dia tidak dibully oleh siswa lain?
Mungkin karena dia berasal dari keluarga terpandang? Atau karena dia termasuk golongan siswa pintar yang berprestasi di sekolah ini? Atau mungkin karena dia seorang Countryhuman?
Tapi kalau diingat-ingat setiap keduanya berpapasan dengan siswa lainnya Japan selalu menyapa mereka dengan ramah yang dibalas serupa.
Apa karena itu mereka tidak menghina penampilan-nya ini?
Huh...Indonesia memilih untuk menyingkirkan pemikiran-nya itu karena membuat kepalanya jadi terasa sakit, lagipula hal itu juga tidak ada hubungan-nya dengan dirinya.
Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai ke ruangan kepala sekolah yang berada di lantai paling atas di ujung koridor.
Dan bersamaan dengan itu, bel masukpun berbunyi dengan keras dari speaker yang ada di beberapa sudut ruangan, bahkan ada beberapa cctv yang terpasang di sekolah ini baik yang terlihat maupun yang tidak.
Ting! Tong!
"Diharapkan kepada seluruh siswa untuk segera menuju ke kelas-nya masing-masing."
"Yah..."
Terdengar helaan nafas kecewa dari Japan yang sebenar-nya masih ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Indonesia.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi Indo-chan! Semoga kita sekelas nantinya!" Ucap Japan sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Indonesia sendirian didepan pintu ruangan kepala sekolah.
Sementara Indonesia masih diam menatap kepergian Japan dengan tatapan datar.
Indonesia kembali menghela nafas pelan sebelum akhirnya dia mengulurkan tangannya untuk mengetuk pintu kayu di depannya.
Tok..Tok..Tok..
"Masuk."
Setelah terdengar balasan dari dalam, Indonesia lalu memutar pegangan pintu tersebut dan membuka-nya.
Saat dia masuk dapat manik zamrud kosong miliknya lihat seorang pria bersurai putih dengan iris mata berwarna biru langit, yang memakai setelan jas rapi.
Indonesia lalu menutup kembali pintu tersebut dan mulai berjalan mendekat kearah pria tersebut yang kini duduk dikursi dengan papan klip yang bertuliskan 'Principal' diatas meja-nya.
Kalau Indonesia tidak salah ingat nama pria dihadapannya ini adalah United Nations atau yang lebih dikenal dengan UN yang merupakan kepala sekolah CH'S High School ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Figuran
RandomBagaimana jadinya kalau seorang sniper sekaligus seorang pembunuh Internasional yang sangat dicari oleh pemerintah tiba-tiba saja bertransmigrasi kedalam sebuah novel karena sebuah kecelakaan? Bingung nulis deskripsinya kek gimana:') Kalau penasaran...