7

6.9K 689 158
                                    

Indonesia lalu keluar dari kamar Vietnam begitupula dengan Sean setelah dirinya meletakkan tubuh Vietnam keatas tempat tidur.

Yah...Vietnam terus memeluk Indonesia hingga dia tertidur, dan Sean sontak langsung membantu Indonesia melepas pelukan Vietnam pada tubuhnya.

Karena memeluk Vietnam tadi, alhasil pakaian Indonesia kini juga terkena darah pelayan yang Vietnam bunuh tadi.

Memilih untuk mengabaikan hal tersebut, Indonesia lalu melanjutkan kembali langkahnya menuju ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya agar tidak masuk angin nanti.


Indonesia sama sekali tidak terkejut dengan pembunuhan yang ia lihat barusan, karena pekerjaannya dikehidupan sebelumnya juga tidak jauh dari kata 'membunuh'.

Jadi Indonesia sudah terbiasa kalau melihat mayat yang tergenang darah dengan luka mengerikan ditubuhnya.

Lain halnya dengan Sean dibelakangnya yang kini menatap khawatir kearah Indonesia.

Dia tau kalau tuannya ini sekarang sudah tidak memiliki emosi lagi, tapi apa Indonesia tidak sedikitpun merasa takut setelah melihat pembunuhan di depan matanya? Kira-kira begitulah isi pikiran Sean saat ini.

Saat Indonesia ingin berbelok dilorong langkahnya terhenti saat melihat Singapore yang keluar dari lorong tersebut.



Singapore tentu saja juga menghentikan langkahnya saat melihat Indonesia.

Seketika dia dibuat terdiam dengan tatapan tak percaya saat melihat kondisi Indonesia saat ini.

Bagaimana tidak?!


Baju yang Indonesia kenakan terlihat basah ditambah dengan bekas bewarna merah di bajunya yang Singapore yakini kalau itu adalah darah.

"I-itu..." Ucap Singapore dengan nada bergetar.

"Ini bukan darahku." Ujar Indonesia saat tau melihat Singapore yang fokus pada noda darah dipakaianya.

"T-ta..tapi...i-itu...b-bagai...ma-mana..bi-bisa?!" Ucap Singapore dengan nada yang semakin bergetar.

Sementara Indonesia yang melihatnya tentu saja dibuat terdiam saat melihat pupil mata Singapore yang kini bergetar hebat.

"A-a..akh..."

Indonesia dibuat sedikit tersentak saat melihat Singapore yang kini menjambak rambutnya sendiri, dan dapat Indonesia lihat tubuh Singapore yang kini bergetar.


"Yang benar saja..." Gumam Indonesia yang kemudian menghela nafas berat.

Indonesia lalu menoleh kearah Sean dibelakangnya yang sedari tadi diam menyimak.

Indonesia lalu memberikan sebuah isyarat pada Sean yang untungnya dapat dipahami oleh pemuda itu.

Sean lalu mendekat kearah Singapore yang masih menjambak rambutnya sendiri hingga beberapa helai rambutnya terlepas.



Puk!


Sean lalu memukul tengkuk belakang Singapore dengan kuat yang mana membuat Singapore seketika langsung jatuh tak sadarkan diri.

"Bawa dia pergi." Ujar Indonesia yang kemudian melanjutkan langkahnya dan melewati Sean yang masih menahan tubuh Singapore begitu saja.

Sean yang paham lalu menggendong tubuh Singapore layaknya karung beras, dan segera membawanya kembali kekamar Singapore yang berada tidak jauh dari kamar Indonesia berada.

Setelah sampai di kamarnya sendiri, Indonesia lalu melepas jas milik Sean yang sedari tadi bertengger di bahunya.

Indonesia lalu masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri tentunya.

Just FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang