Sesampainya ditempat pembakaran sampah...
Indonesia lalu membuang semua isi dalam tempat sampah miliknya kedalam api yang kini membakar sampah-sampah lainnya seperti daun kering dan beberapa kertas.
Indonesia menatap kobaran api dihadapannya dengan tatapan kosong yang terlihat sangat kelam.
'Maaf Indo karena sudah membakar barang milikmu seenaknya...' Batin Indonesia yang merasa sedikit tidak enak pada Indonesia yang asli karena seenak jidat membakar barangnya.
'Tapi...aku bukanlah dirimu...' Indonesia lalu mengangkat tempat sampah miliknya.
'Aku bukanlah orang yang ingin hidup dengan terbelenggu oleh kenangan masa lalu sepertimu.' Batin Indonesia yang kemudian melangkah pergi dari tempat itu.
Api terus berkobar semakin besar dan membakar semua sampah didalamnya hingga hangus tak tersisa, bersamaan dengan foto kenangan milik Indonesia yang dulu kini terbakar hangus menjadi abu.
•
•
•Skip~
Selama tiga hari ini Indonesia mengurung dirinya didalam kamar karena tidak ingin bertemu dengan keluarga brengseknya itu.
Alhasil Sean lah yang harus mengantarkan semua makanan Indonesia kekamarnya.
Bahkan saat ASEAN menyuruh agar Indonesia untuk makan malam atau sarapan bersama mereka, Indonesia akan menolak hal tersebut mentah-mentah dengan kalimat singkat, padat, dan menusuk.
"Tuan Singapore?"
Singapore yang awalnya masih fokus mengerjakan sesuatu dilaptop nya kemudian melirik kesamping dimana ada seorang pelayan wanita yang kini mendekat kearahnya.
Saat ini Singapore tengah berada diruang tamu sambil mengerjakan pekerjaan dia tidak sendiri, tidak jauh darinya ada Brunei yang kini sedang membaca sebuah buku dan Myanmar yang duduk disofa tunggal sambil memainkan Game diponselnya.
Untuk ASEAN dia sudah pergi untuk bekerja, dan untuk yang lainnya entah pergi kemana.
"Apa?" Tanya Singapore yang kembali mengetik keyboard laptopnya dan fokus pada pekerjaannya.
"Uhm...itu...a-pa ini milik anda?" Tanya pelayan wanita itu yang terlihat ragu sambil menunjukkan sesuatu yang kini ia pegang.
Singapore kembali melirik kearah tangan pelayan itu, dan seketika dia terdiam dengan manik silver miliknya yang sedikit terbelalak saat melihat sebuah kalung yang ada ditangan pelayan tersebut.
"Dimana kau menemukannya?!" Tanya Singapore yang langsung bangun dari duduknya dan merampas kalung yang pelayan wanita itu pegang.
Sebuah kalung dengan permata berbentuk bulan sabit dan lima bintang ditengahnya, yang kini terlihat agak hangus dan rusak.
Manik silver miliknya masih terbelalak tak percaya saat menatap kalung tersebut, ditambah saat sebuah ingatan masa lalu tiba-tiba saja terlintas dibenaknya.
"Ini hadiah untuk bang Indo!" Terlihat Singapore yang masih kecil kini memberikan sebuah kalung kepada Indonesia yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Wah~ini kalung yang sangat cantik sekali." Ucap Indonesia kecil dengan tatapan berbinar saat menatap kalung yang memiliki permata berbentuk bulan sabit dan lima bintang kecil ditengahnya.
"Apa benar untukku?" Tanya Indonesia yang menatap kearah Singapore yang kini tersenyum lebar saat melihat Indonesia yang tampak menyukai pemberiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Figuran
RandomBagaimana jadinya kalau seorang sniper sekaligus seorang pembunuh Internasional yang sangat dicari oleh pemerintah tiba-tiba saja bertransmigrasi kedalam sebuah novel karena sebuah kecelakaan? Bingung nulis deskripsinya kek gimana:') Kalau penasaran...