13

6.8K 628 123
                                    

'Kalau diingat-ingat lagi...alur novel ini seharusnya tidak se-sederhana ini bukan?' Batin Indonesia yang kini sedang duduk di sofa dekat jendela.

Saat ini dia tentu saja sedang berada di dalam kamar-nya, setelah memakan makan malam yang diantarkan oleh Sean tadi...Indonesia kemudian memilih untuk membaca salah satu novel miliknya di sofa panjang yang ada di kamar-nya.

Manik zamrud kosong miliknya menatap kearah langit malam yang dihiasi oleh bulan dan ribuan bintang yang bersinar menerangi langit.

Indonesia ingat kalau novel yang ia masuki ini ternyata memiliki plot twist di beberapa alur-nya yang baru saja ia sadari beberapa menit yang lalu.

Kalau dia tidak salah ingat, itu tentang beberapa alur cerita yang menjelaskan tentang organisasi dunia bawah.



'Jadi dengan kata lain, ada beberapa Countryhuman di sekolah yang memang terlibat dengan organisasi dunia bawah saat ini. Tak terkecuali dengan keluarga bangsat Indonesia ini.' Batin Indonesia yang masih mengingat-ingat

'Dengan kata lain...aku harus lebih berhati-hati saat berurusan dengan semua orang di dunia ini.' Batin Indonesia yang kemudian menghela nafas pelan.

"Pada akhirnya tidak ada seorangpun yang bisa aku percayai sepenuh-nya di dunia ini..." Monolog Indonesia dengan nada pelan dengan manik zamrud miliknya yang kini menatap kosong buku novel di tangannya.

Indonesia menghela nafas kasar dan menggelengkan kepalanya pelan untuk menyingkirkan pemikiran-nya barusan.



Dia lalu bangkit dari duduknya dan menyimpan kembali buku novel miliknya ke rak, Indonesia lalu mendekat kearah ranjang miliknya dan menghempas tubuhnya kesana.

Indonesia lalu menarik selimut miliknya sebatas dada, dan memilih untuk tidur.

Tak berselang lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari Indonesia yang kini sudah tertidur dengan lelap.








Di alam bawah sadar-nya Indonesia...

'Ini...tubuh lamaku...' Batin Indonesia yang sedikit tersentak saat menyadari kalau dia berada di tubuh lama-nya saat masih menjadi Ayden.

Angin sepoi-sepoi berhembus dengan lembut yang mana hal itu membuat beberapa surai hitam milik Ayden jadi sedikit bergoyang.

'Lalu dimana ini?' Batin Ayden yang menatap bingung hamparan bunga tulip di sekitarnya yang jujur terlihat sangat cantik di mata-nya.

Ayden sempat tertenguh sebentar sebelum akhirnya manik merah miliknya melihat siluet dua bocah yang terlihat familiar baginya.

Dua bocah itu kini tengah duduk di bawah sebuah pohon rindang yang berada di tengah-tengah hamparan bunga tulip ini.



Tanpa pikir panjang Ayden lalu berjalan mendekat kearah dua bocah itu, hingga dapat ia lihat dengan jelas rupa keduanya.

Satunya bocah bersurai merah putih yang tengah membaca sebuah buku, siapa lagi kalau bukan Indonesia yang asli saat dia masih kecil dulu.

Lalu di sampingnya ada pemuda bersurai merah dengan garis putih yang memiliki sepasang telinga kelinci di kepalanya.

Dapat Ayden yakini kalau bocah itu adalah Netherlands saat masih kecil yang kini memangku seekor kelinci putih.


'Jadi ini...ingatan Indo tentang Netherlanjing itu?' Batin Ayden yang terdiam sebentar saat melihat kedua bocah itu.

Ayden sempat tertenguh saat melihat Netherlands kecil yang ternyata memiliki telinga kelinci di kepalanya.

Just FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang