Juwita membaringkan tubuh setelah selesai mengerjakan tugas, jam sudah menunjukan pukul 09.25 malam, hanya beberapa menit gadis itu terlelap, sosok di sekolah muncul begitu saja tepat di samping tempat tidur Juwita menatap nanar kearah gadis itu, tangan sosok itu terangkat mencoba menggapai tubuh Juwita, beberapa kali mencoba namun tangan sosok itu tetap tembus sampai percobaan kelima sosok itu mampu memegang kepala Juwita walaupun hanya sekilas.
Mimpi Juwita
"Hiks"
"Siapa di sana ?", teriak Juwita mengedarkan pandangan merasa aneh dengan tempatnya sekarang, yang terlihat hanya warna putih begitu luas sampai gadis itu bingung menatap.
"Hikss"
"Lo siapa ? Tunjukin diri lo", ujarnya masih mencoba mencari sumber suara tangis yang begitu memilukan, perlahan bayangan hitam muncul dari jarak 7 meter, Juwita menaikan alis menatap seorang gadis menggunakan seragam SMA 1 Manggala tengah berjongkok manangis.
Perlahan Juwita mendekat sesekali melirik sekitar, tepat di belakang gadis itu Juwita menepuk pundak gadis itu pelan namun tidak ada pergerakan sama sekali hanya ada isakan miris, "lo kenapa ?", tanya Juwita lagi dengan suara begitu lembut.
Juwita membelalak karena gadis itu tiba-tiba terasa jauh dari jangkauan padahal tadi dia begitu dekat kini jarak antara dia dan gadis tadi sudah sejauh 5 meter dengan posisi yang masih sama berjongkok dengan kepala tenggelam di atas lutut perlahan gadis itu menoleh dengan pergerakan ganjil membuat Juwita mundur menutup mulut begitu syok, di sana terlihat wajah Laila menatap penuh kesakitan kearahnya.
"La, lo kenapa ? Jawab La, apa yang terjadi", lirih Juwita perlahan mendekat namun langkahnya terhenti dari jarak dua meter menatap sosok itu berdiri, Juwita kembali mundur menutup mulut mengigit bibir bawah kuat menahan tangisannya.
Telihat jelas perut Laila bolong dengan darah hitam keluar begitu banyak dari perut, wajah penuh goresan beserta leher yang hampir terputus, persis dengan kondisi mengerikan sosok di kelas, perlahan air mata Juwita jatuh membasahi pipi mengangkat tangan berjalan tertatih-tatih hendak meraih tubuh Laila, namun perlahan sosok itu menghilang, sebelum menghilang Juwita mendengar rintihan penuh kesakitan dari Laila.
"Ta, sakittt, tolong".
"LAILAAAAA"
Juwita terbangun dengan nafas tersenggal, keringat dingin membasahi tubuh, air mata sudah tergenang di pelupuk mata, untung teriakan gadis itu tidak terdengar sampai kekamar orang tuanya, dengan tubuh bergetar Juwita meraih segelas minuman di nakas sampai tinggal setengah saja.
Ppprrraaangggg
Gelas di tangan Juwita jatuh setelah sosok itu muncul dengan kondisi sama saat pertama di kelas rambut acakan menutupi wajah sampai ke perut, "La, hiks apa itu lo ? Jawab, apa yang terjadi sama lo ?", tangis Juwita pecah mencoba mendekati sosok di ujung kamar.
"Hiks"
Juwita berhenti melangkah mendengar tangisan pilu dari sosok itu, "La, apa yang terjadi ?, cerita sama gue La", mohon gadis itu, sosok itu mendongak.
Takk.
Mata Juwita membelalak menutup mulut agar tidak berteriak, tangan sosok itu tiba-tiba patah, tubuh Juwita luruh kebawah megitu syok menutup mata, air mata masih berderai menahan agar tidak hilang kesadaran.
Wwuuuussshhhh
Angin berhembus menerpa wajah Juwita, perlahan membuka mata, sosok tadi sudah menghilang, "hiks", raung Juwita menepuk dada yang terasa terhimpit, berusaha sekuat tenaga menahan agar tidak terdengar sampai ke kamar orang tuanya, perasaan sakit menyeruak di dalam hati masih mencoba menepuk dada berharap rasa sakit sediki menghilang.
Setelah puas menangis gadis itu perlahan berdiri berjalan lemas kearah tempat tidur kembali berbaring di sana perlahan gadis itu kembali tertidur dengan air mata yang masih mengalir di sela-sela mata, sosok itu kembali muncul menatap sendu ke arah Juwita meringis, mengusap kepala gadis itu sekilas sebelum menghilang kembali.
Sedangkan di rumah Laila terlihat sosok wanita paruh baya yang sama mengerikan meraung-raung di gelap malam gulita membuat tetangga meringkuk ketakutan di tempat tidur.
"BIADAPPP"
"DASAR PEMBUNUH"
"BRENGSEKKK"
"HIKKSSSSS TOLONGGG"
"TOLONGGGG KELUARKAN DARI SINI"
"TOLONGGGG"
Juwita di tempat tidur kembali merasa gelisah, keringat dingin kembali membasahi tubuh, cengkraman menguat pada selimut, nafas tersenggal-senggal dengan mata yang tiba-tiba membola ke atas, namun beberapa menit kemudian gadis itu tertidur seperti semula dengan nafas teratur.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Class
HorrorJuwita Liliana, gadis berparas cantik, cerdas, kemampuan aneh yang dia miliki mengharuskan dia homeschooling, namun setelah satu tahun terakhir akhirnya gadis itu kini berani mengambil keputusan kembali bersekolah di tempat umum, tepat kelas dua sem...