16. 👻

12K 724 10
                                    

Seorang gadis cantik keluar dari toilet wajah terlihat pucat, sesekali menghembuskan nafas merasa frustasi, suasana sekolah sudah terlihat sepi karena sudah waktunya belajar di dalam kelas, gadis itu berjalan menunduk menuju kelas berhenti melihat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis cantik keluar dari toilet wajah terlihat pucat, sesekali menghembuskan nafas merasa frustasi, suasana sekolah sudah terlihat sepi karena sudah waktunya belajar di dalam kelas, gadis itu berjalan menunduk menuju kelas berhenti melihat sepasang sepatu menghalangi jalan, gadis itu mendongak membelalak mundur ketakutan, "eh maaf gue harus ke kelas", ujarnya mencoba menguasai diri.


Sssrrreeeekkkk

Gadis itu tertarik kembali masuk kedalam toilet, cowok itu mengunci menatap tajam kearah gadis itu,"lo gila, lepasin gue", jerit gadis itu ketakutan, "mana vidio itu Nita ? Gue tahu lo bersembunyi saat gue bertemu dengan Vivi sebelumnya", ujarnya penuh penekanan.

Nita menggelengkan kepala, "gue sudah hapus", ujarnya jujur menunduk.

"Sssttthhh auhhh", jerit Nita merasakan sakit di kepala mendapat jambakan.

"Lo kita gue percaya hah", ujarnya menarik rambut Nita menyalakan kram wastafel sampai penuh menggelamkan kepala Nita kedalam menekan kepala gadis itu, Nita meronta-ronta namun kekuatannya tidak sebanding dengan tenaga cowok itu

Cowok itu menyeringai menyadari Nita sudah tidak bergerak, mencoba mengecek nadi yang sudah melemah, cowok itu mengeluarkan suntikan dari dalam kantong celana menyuntikan tepat di nadi hanya beberapa menit saja nyawa gadis itu melayang, "itu balasan jika ikut campur urusan orang lain", gumamnya bergegas keluar dari toilet berlari menuju taman belakang untuk menghindari kecurigaan.

"AAAAAAAAAAA"

Beberapa menit setelah kejadian teriakan melengking dari arah toilet membuat para guru dan murid berhamburan menuju sumber suara, Juwita dan Kayla juga ada di sana membelalak kaget melihat seorang gadis terkapar sudah memucat di dalam toilet,"ada apa ini ?", tanya Azri tiba-tiba menyeruak di antara yang lain, Juwita dan Kayla menoleh melihat pakaian Azri sedikit basah.

"Az lo dari mana basah begitu ?", tanya Kayla.

Azri menoleh meringis pelan terkekeh, "gue baru saja masuk toilet di samping cuci tangan, teriakan dari sini terdengar membuat gue panik air kram tidak sengaja mengenai seragam gue", ujarnya membuat kedua gadis itu mengangguk saja.

Azri merogoh ponsel menghubungi ambulance dan polisi, Juwita yang tengah fokus memperhatikan gadis itu tersentak melihat perlahan-lahan arwah gadis itu muncul tepat di samping mayat menatap sendu, dari sana Juwita sudah bisa memastikan kejadian yang menimpa gadis itu bukan kecelakaan biasa, "Az, ada apa ini ?", tanya Nathan datang bersama Barra dan Gandy.

"Itu Nita, Nat", ujar Azri menyimpan ponsel kedalam saku celana.

Braaakkkk

"Aaaaaaaaaaaaaaa"

Teriakan melengking ketakutan saling merapat, pintu toilet tiba-tiba terhempas tertutup keras, Juwita meringis menatap sosok Laila ada di sana terlihat begitu marah.

"Aaaaaaaaaa tolonggg",

Seorang gadis tiba-tiba terseret membuat yang lain semakin ketakutan, Gandy bergegas mendekat mencoba meraih gadis itu namun tubuh gadis itu tiba-tiba melayang, "tolonggg", teriak gadis itu ketakutan, Daffa yang baru datang mencoba meraih namun tubuhnya tiba-tiba terhempas menjauh, Nathan dan Azri tidak tinggal diam ikut membantu beserta anak-anak yang lain namun anehnya tubuh mereka terhempas menjauh

Kayla menutup mata ketakutan mengapit tangan Juwita

"La, berhenti, jangan sakiti orang lain, gue akan berusaha menuntuk keadilan untuk kalian, jangan biarkan perasaan marah menguasai lo, perasaan itu hanya akan membuat lo tersiksa, gue mohon", lirih Juwita memohon di dalam hati.

Buhhhh

Brakkk

Tubuh gadis itu terbanting ke lantai, pintu toilet kembali terbuka, yang lain masih ketakutan, air mata Juwita jatuh membasahi pipi, ikut merasakan sakit menatap sosok Laila yang perlahan menghilang bersama arwah Nita, bisikan mulai terdengar membahas kejadian mengerikan tadi bertepatan saat polisi dan pihak rumah sakit sampai di sekolah mengambil alih mayat Nita.

"Hiks"

Juwita menoleh kaget menatap Kayla yang tiba-tiba terisak, "Kay, lo kenapa ?", tanyanya menarik kedalam pelukan, Nathan dkk mendekat, "Kay, jangan takut", ujar Nathan menepuk pundak Kayla, "Ta, kita pergi dari sini", gumamnya, Nathan menatap Juwita menganggukan kepala memberi kode agar membawa Kayla menjauh menenangkan diri yang masih terlihat syok.

Gandy tersenyum tipis tidak sengaja bersitatap dengan Juwita.

"Hiks", tangis Kayla pecah setelah sampai di taman belakang.

"Ssttt sudah Kay, jangan takut", ujar Juwita menenangkan.

Kayla menggelengkan kepala masih berusaha menghentikan tangisan, "Ta, hiks gue dengar suara Laila tadi, Ta, dia minta tolong sama gue hiks", ujarnya sesenggukan berhambur kedalam pelukan Juwita yang terlihat begitu kaget.

"Itu cuma halusinasi lo saja Kay", ujarnya lembut, Kayla melepas pelukan menatap lekat wajah Juwita, "gue yakin Ta, dia minta tolong sama gue, apa ada sesuatu yang menimpa Laila ?, dia tersengar kesakitan Ta".

Juwita mengatupkan bibir, apa sekarang waktunya jujur pada Kayla soal kemampuan aneh yang dia miliki juga tentang Laila yang sudah meninggal ?

•••

Ghost Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang